Friday, June 29, 2007

How to Identify Fake watches?

Beberapa pertanyaan saya dapatkan dari rekan-rekan yang membaca blog ini dan yang ingin mulai menekuni jam tangan (tidak mesti antik). Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah: Bagaimana kita bisa mengidentifikasi sebuah jam palsu atau asli?

Saat ini jam-jam palsu semakin halus dan juga tidak kalah menarik dengan jam aslinya. Kelemahan sebuah jam palsu selain dari movement-nya (tentu saja!) juga dari kehalusan detail dari jam tersebut. Gambar di bawah adalah detail dari sebuah jam Omega seamaster Diver palsu. Bila anda lihat goresan ornamen, gambar seamonster dan tulisan Seamaster terlihat sedikit kasar dan terlihat jelas oleh mata. Jam ini di internet dijual US$150.
Nah sekarang anda coba lihat detail yang sama dari jam Omega Diver yang asli. Kualitas logam yang digunakan terlihat sangat berbeda dan ini bisa dilihat dari warna logam tersebut. Goresan dan lekukan yang dibuat terlihat lebih tegas dan juga rapi. Paling mudah adalah bulatan yang pada jam yang asli berlekuk dalam sedangkan yang palsu (atas) dangkal dan tidak rapi. Mungkin jam Omega palsu diatas tipe yang jelek atau sering disebut sebagai KW2 dan biasanya menggunakan mesin-mesin dari Jepang atau Taiwan.

Kalau anda lihat jam palsu dengan kualitas tertinggi (KW1), detail juga sangat baik dan harganyapun jauh lebih mahal. Saya pernah lihat jam Bulgari dengan KW1 dihargai Rp.2,5 juta dan saya lihat jam yang sama dijual di internet sebesar US$ 500!

Namun ada satu hal yang tidak bisa ditiru oleh jam palsu (selain movement) adalah Aura. Seorang rekan penggemar jam bahkan bisa mengatakan bahwa jam yang digunakan oleh seseorang itu palsu atau tidak hanya karena dilihat dari "aura"nya.

Sebenarnya "aura" itu bisa terlihat karena jam-jam yang asli dibuat dengan ketelitian detail yang tinggi dan penggunaan material yang memiliki kualitas terbaik. Contoh yang sering saya lihat adalah Rolex Submarine. Jam ini banyak sekali dipalsukan, tapi nggak tahu kenapa saya sering bisa merasakan bahwa Submarine ini palsu atau asli. Teman saya bilang, kalau sudah sering lihat yang asli kita akan dengan mudah membedakan yang asli dan palsu.

Seorang rekan pedagang malah punya kiat lain lagi. Kalau secara kasat mata jam yang asli dan palsu sulit untuk dibedakan, dia kan memegang dan baru kemudian dia bisa memutuskan. Dia bilang kalau jam asli, saat dipegang itu akan terasa "nyaman dan pas" di tangan. Sedangkan yang palsu akan terasa tidak enak saat digenggam. Penjelasan logisnya seperti ini: jam asli biasanya pembuatannya rapi termasuk lekuk-lekuk casing ataupun permukaan materialnya sedangkan yang palsu tidak. Karena itu saat dipegang terasa "nyaman dan pas".

Terlepas dari semua penjelasan diatas, untuk tidak terjebak membeli jam palsu akan lebih baik kalau membeli jam tersebut di agen resmi yang banyak terdapat di mall, toko-toko yang bonafide (Sincere, The Hour Glass dll). Atau kalau mau beli yang bekas, belilah pada seseorang yang anda percayai dan atau belilah dengan ditemani seseorang yang tahu seluk-beluk jam.

Happy Hunting!

Thursday, June 21, 2007

For Sale: ROLEX 15010 Date (SOLD)


Rolex 15010 ini memiliki design bezel yang unik karena menyerupai bezel pada Rolex Thunder bird hanya saja bukan bentuk angka namun garis. Design bezel ini juga sangat berbeda dengan Rolex tipe 15000 yang lain. Warna dial putih satin dengan index baton dan hands semua berwarna kuning emas. Rantai Oyster tebal dan masih lengkap.

Movement automatic cal.3135 dengan quick set date. Diameter jam ini 34mm.

SOLD (Thanks to Mr.Acil)




Thursday, June 14, 2007

For Sale: MONTE Ancre Chronograph Valjoux 7730 (SOLD)

Saya yakin anda pasti belum pernah melihat atau mendengar jam dengan merek MONTE ANCRE ini, sayapun juga demikian. Jam yang diperkirakan diproduksi tahun 60an ini design-nya Military Look dengan dial berwarna hitam dan penggunaan angka arabic berwarna kehijauan. Dimensi jam ini cukup besar yaitu 38mm dan terlihat bagus di tangan.

Jam ini menggunakan movement manual Valjoux 7730, 17 jewels dengan two registers chronograph yang berwarna putih. Movement Valjoux ini juga pernah digunakan oleh beberapa merek lain seperti: Breitling Top Time, Yema, Lanco, Plojot dll karena movement ini bandel dan kinerjanya baik. Fungsi chronograph masih berjalan dengan baik.

Pada masa tahun 50 dan 60an banyak beredar jam-jam yang menggunakan movement Valjoux atau ETA namun mereknya tidak dikenal. Apabila kita browsing di google akan banyak ditemui jam-jam chrono manual dengan merek-merek yang aneh seperti: Jenny, Lubois, Tabbah dll. Dan biasanya jam-jam dengan nama aneh ini sulit kita cari informasi mengenai keberadaan merek tersebut dan sejarah perkembangan pabrik pembuatnya.


SOLD

For Sale: TAG HEUER Formula 1 (SOLD)

Generasi terbaru dari TAG HEUER Formula 1 yang sering diidentikkan dengan Tag Heuer Kimmi Raikkonen karena dalam iklannya Kimmi menggunakan Tag Formula yang berwarna merah ini. Tag Formula ini adalah model CAC 1112.BA0850 dengan diameter 40mm dan ketebalan 11mm.

Memiliki movement quartz dengan material sapphire crystal pada kaca-nya dan bezel yang terbuat dari Stainless steel yang di treatment PVD Titanium. Jam ini dibeli di Tag Heuer Boutique tanggal 26 Januari 2007 dan masih dalam masa garansi. Dilengkapi juga dengan box, kartu garansi international, cadangan untuk rantai dan buku manual. Kondisi MINT!

SOLD

Wednesday, June 13, 2007

Omega Geneve Megasonic with Cal.1012 (SOLD)

Suatu hari saya jalan-jalan di daerah Senen dan saat mampir ke sebuah lapak kakilima saya melihat Omega Megasonic Geneve Chronometer ini. Kondisinya sangat mulus dan semua original termasuk kaca dan kenopnya. Namun sayangnya kondisi jam ini mati dan tidak ada yang sanggup memperbaiki movement-nya.

Movement Omega Megasonic merupakan quartz movement dan kelemahannya adalah apabila rusak, movement harus diganti keseluruhan padahal movementnya sudah tidak diproduksi lagi.

Waktu saya diskusikan penemuan ini dengan tukang jam teman saya, dia bilang bahwa jam dengan mesin megasonic itu bisa "dikawinkan" dengan mesin Omega Cal.1010 atau 1012 karena dimensinya sama dan hanya menggunakan tanggal. Kalau pakai hari dan tanggal bisa diganti dengan Cal.1022.

Akhirnya saya putuskan untuk membeli Megasonic mati tersebut dan mulai hunting untuk mencari movement Omega cal.1012. Setelah menunggu lebih dari 3 bulan akhirnya saya dapatkan juga mesin Cal.1012 tersebut termasuk dengan jarum-jarumnya (berwarna hitam) dan langsung dicangkokkan kedalam Megasonic saya dan ternyata pas sekali.

Saya suka dengan Omega Megasonic ini selain karena kondisinya yang sangat mulus, juga karena ukurannya yang HUGE bahkan untuk tangan saya jam ini masih terlihat kebesaran. Mungkin bagi penggemar fanatik Omega apa yang saya lakukan melanggar "kode etik" karena mengawinkan 2 jenis Omega yang berlainan......

Tuesday, June 12, 2007

UNIVERSAL Polerouter Date 14K Gold Capped (SOLD)


Salah satu jenis Universal dengan penampilan yang sangat menarik. Polerouter Date dengan gold capped 14K dan hair cross pada dial. Jam ini menggunakan jarum tombak (dauphine hands) berwarna senada dengan casing dan inner index (bezel).

Polerouter Date diproduksi selama 10 tahun yaitu tahun 1958 - 1968. Movement yang digunakan adalah microrotor dengan cal.215-1 dengan 28 jewels. Polerouter yang ada dalam koleksi saya ini merupakan generasi terakhir Universal dengan logo U yang sederhana karena setelah tahun 1959 logo Universal berubah dengan menggunakan huruf U dan alas metal kotak. Setelah tahun 1960 sampai 1962 movement yang digunakan menggunakan cal.218-2.

Jam ini kondisinya mendekati MINT !. Warna hitam pada dial tanpa cacat dan sangat bersih berikut tulisan-tulisannya. Melihat kondisinya orang tidak menyangka kalau usia jam ini hampir 50 tahun! Untuk detil penjelasan mengenai Universal Polerouter bisa anda baca pada posting Universal Polerouter Super di archive bulan Mei.

SOLD

For Sale: Rolex Ref.1500 Date 1972s (SOLD)


Rolex seri 1500 ini mirip dengan tipe 1601 atau 1603 karena movement yang digunakan adalah automatic cal.1570 dengan 28 jewels dan bernomor D201919. Perbedaannya terletak pada bezelnya yang polos dan tidak bergerigi seperti tipe 1601 atau 1603 dan dimensi tipe 1500 yang lebih kecil (sekitar 34mm).

Tulisan pada dial juga bukan Datejust namun hanya Date. Warna dial hitam dengan index baton berwarna putih senada dengan warna jarum. Rolex yang diproduksi tahun 1972 ini sudah menerapkan sistem stut mati, artinya saat kita mengatur jarum jam, jarum detiknya akan mati. Rolex ini dilengkapi dengan tali kulit non Rolex berwarna hitam doff (tidak mengkilat) yang sangat serasi dengan bentuk dan warna Rolexnya.

Kondisi dial face dan movement sangat baik dan mulus. Rolex dengan dial warna hitam sering dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan sesama Rolex yang memiliki dial putih atau kuning. Entahlah, apakah ini selera pasar atau ada alasan logis dibalik kenyataan itu.

SOLD (Thanks to Mr.Acil)

Collecting Rolex = Investment?

Pertanyaan itu pernah saya utarakan kepada beberapa rekan penggemar dan juga forum jam vintage (Rolex) di www.timezone.com dan jawabannya beragam. Bahkan ada pertanyaan tambahan: Kenapa Rolex harganya begitu stabil bahkan bisa lebih tinggi (bahkan sangat tinggi) untuk beberapa tipe?

Secara produk, banyak yang mengakui bahwa Rolex mem-produksi jam-jam yang sangat baik kualitasnya (dan paling banyak ditiru) dan menggunakan material yang baik pula. Karena bukti empiris ini membuat banyak orang memilih untuk memilikinya. Alasan lain mengapa orang lebih sreg mengoleksi Rolex ketimbang Omega (Patek Phillipe, Breguet, vacheron tidak termasuk dalam hal ini) karena sifat jam ini yang seperti uang tunai (likuid). Bahkan seorang rekan kolektor pernah bilang: " waktu saya kepepet butuh uang tunai untuk berobat anak, saya bawa Rolex saya ke toko jam dan gak sampai 5 menit sudah jadi uang. Dan senengnya lagi harganya juga nggak jatuh banget".



Beda sekali bila misalnya memiliki Omega Speedmaster Mark II Cal.1045 komplit rantai original. Secara produk ini juga salah satu jenis Omega yang bagus dan langka namun waktu mau jual lebih sulit dibandingkan kalau kita punya Rolex 1603 walaupun itu cuman kepala saja tanpa rantai. Dari kedua fakta itulah akhirnya banyak teman saya yang bilang bahwa "Having Rolex is like investment".


Untuk beberapa tipe sanggup membuat kita tidak percaya karena harganya sangat tinggi dan saya yakin itu sifatnya sangat subyektif. Seorang pedagang jam pernah bilang: "Pak kalo ada yang punya Explorer 1 komplit rantai, ada yang mau bayarin Rp.70 Juta nih!". Apa benar Rolex Explorer yang diproduksi tahun 50-an itu memang bernilai setinggi itu atau hanya sentimen pasar yang sudah dipermainkan?. Padahal kalau dirunut secara produk, Rolex Explorer dan Airking menggunakan dimensi casing yang sama (bahkan mesinnya juga ada yang sama). Namun Airking dan Explorer harganya seperti harga tempe dengan steak Kobe.




Teman saya di Bandung pernah cerita ada orang yang jual Rolex GMT tanpa kuping di kenopnya dengan tukar tambah dengan GMT baru. Dan orang ini masih nambah Rp.8 juta dari belasan juta yang dia perkirakan untuk harga GMT lamanya untuk dapat GMT yang lebih baru itu karena dipikirnya GMT kuno dia harganya pasti murah. Beberapa jam setelahnya si punya toko menjual kembali GMT tersebut seharga Rp.35 juta dan kemudian jam tersebut beredar lagi dengan harga Rp.49 juta!


Wednesday, June 6, 2007

OMEGA Seamaster Gold capped Cal.752 (SOLD)




Omega Seamaster ini berukuran lebih besar dari Omega yang lain dengan material gold capped pada casingnya. Movement yang digunakan adalah Automatic Cal.752, 24 jewels dengan 19,800 bph (beat per hour) dan dilengkapi dengan fungsi hari dan tanggal. Movement ini juga digunakan pada seri Constellation terutama pada tipe C Shape dan sudah bersertifikat Chronometer.

Dial pada Omega buatan tahun 68 ini berbentuk mangkok (menurun pada pinggir dial) seperti yang digunakan pada Rolex tahun 60 dan 70an dengan index balok warna serupa dengan variasi garis hitam ditengahnya. Dial berwarna emas dengan corak seperti permukaan pasir. Pengaturan tanggal sudah mengadopsi sistem quick set date dengan cara menarik dua kali crown-nya.
SOLD! Thanks to Mr.Halomoan

Tuesday, June 5, 2007

For Sale: OMEGA Chronostop DRIVER (SOLD)


Ini adalah salah satu dari banyak desain Omega yang menarik dan unik. Omega yang saya tunjukkan ini masuk dalam "keluarga" Geneve Chronostop (karena ada juga Seamaster Chronostop) dan dikhususkan untuk pengemudi (Driver). Keunikannya adalah dari desain dialnya yang menyempal dari pakem jam tangan pada umumnya. Angka 12 pada jam ini diletakkan pada posisi angka 3 pada jam yang lazim. Posisi ini dibuat agar pada saat kita mengemudi, kita tidak perlu memutar pergelangan tangan untuk melihat jam karena jam ini digunakan di bawah pergelangan tangan (lihat gambar) dan bukan diatas seperti biasanya.

Chronostop memiliki 2 jenis movement yaitu cal.865 dan cal.920. Keduanya sama-sama manual movement 17 jewels dengan 21,600 BPH (beat per Hour). Bedanya adalah untuk cal.920 sudah dilengkapi dengan tanggal. Cal 865 dibuat pertama kali pada tahun 1966 dengan jumlah produksi sebanyak 124,000 buah. Sedangkan cal.920 dibuat 2 tahun kemudian (1968) dan hanya dibuat sebanyak 61.000 buah. Jadi secara keseluruhan jumlah Omega Chronostop yang dibuat adalah sebanyak 185,000 buah.

Untuk menjalankan fungsi chronograph pada jam ini sangat sederhana karena hanya tersedia 1 buah kenop untuk mengaktifkannya. Dengan menekan sekali, jarum chrono yang berwarna orange akan berjalan dan apabila ditekan sekali lagi, jarum tersebut akan kembali ke posisi 0. Jadi kalau anda ingin menghitung lebih dari 1 menit anda harus dibantu dengan hitungan manual.

Ada beberapa tipe Omega Chronostop, salah satunya juga pernah dimuat dalam blog ini yaitu Chronostop dengan tambahan fungsi penunjuk waktu GMT.

Asking Price: SOLD

Monday, June 4, 2007

ROLEX Vs OMEGA The Chronometer Battle

Chronometer adalah sebuah pengukuran keakuratan sebuah jam melalui beberapa tahap pengujian. Setiap jam yang lolos dalam uji ini akan dianugerahi sebuah sertifikat kelulusan COSC (Controle Officiel Suisse des Chronometres) yang dikeluarkan oleh badan resmi di Geneva.

Timing contest ini juga merupakan ajang unjuk kebolehan dari brand-brand ternama seperti Rolex, Omega, Patek Phillipe dll. Rolex dikenal sebagai merek yang terbanyak menerima sertifikat ini (hingga saat ini) namun pada dalam perkembangannya hanya Rolex dan Omega yang terlihat bersaing dengan ketat. Dan ada sebuah masa dimana Rolex pernah jauh tertinggal dari Omega dalam hal pencapaian jumlah sertifikat chronometer ini.

Sampai tahun 1950, Rolex secara meyakinkan sebagai leader dalam penerimaan sertifikat chronometer ini. Tahun 1952, keadaan mulai berubah saat Omega meluncurkan untuk pertama kalinya Constellation Chronometer. Saat itu Rolex menjual 135,000 buah arloji chronometer sedangkan Omega menjual 8,000 buah. Dalam periode itu permintaan akan jam-jam chronometer semakin meningkat dan ini membuat Omega berusaha memenuhi permintaan pasar tersebut dengan banyak menguji jam-jamnya untuk mendapatkan sertifikat ini.

Tahun 1952, badan sertifikat chronometer mengeluarkan 42,000 sertifikat dengan pembagian 26,951 buah untuk Rolex dan 13,954 buah untuk Omega. Tahun 1958 Omega Constellation berhasil mengalahkan Rolex bahkan jauh tertinggal. Tahun 1963, Omega berhasil mendapatkan 103,041 buah sertifikat sedangkan Rolex hanya 44,305 buah. Tahun 1969 keadaan mulai kembali berimbang, Omega mendapatkan 194,580 buah sedangkan Rolex 179,169 buah...peningkatan yang sangat signifikan buat Rolex.

Tahun berikutnya keadaan mulai berbalik kembali, Rolex unggul dengan 193,790 buah sedangkan Omega 161,424 buah. Pada saat itu Omega mengalami kesulitan dalam produksi jam-jam chronometer (bahkan disinyalir berlangsung hingga kini). Dengan masalah yang dialami oleh Omega itu, Rolex semakin berjaya. Dari 453,799 sertifikat yang dikeluarkan, 440,799 diraih oleh Rolex dan hanya 8,823 untuk Omega. Dari 8,823 sertifikat yang diperoleh Omega, sebanyak 6,614 buah merupakan jam-jam quartz dan sisanya jam-jam mekanik.
Tahun 1991 kondisi masih sama, dari total 666,898 sertifikat sebanyak 626,398 diperoleh Rolex, 9,871 oleh Tag Heuer dan 8,398 oleh Omega. Mido menempati urutan keempat dengan jumlah sertifikat 4,251 buah.

Sumber: Omega Design, Anton Kreuzer. A Schiffer Book for Collectors



Sunday, June 3, 2007

For Sale: OMEGA Constellation Silver Dial

Omega ini masuk dalam keluarga Constellation dengan desain yang berbeda dari desain bulat sebelumnya. Omega yang diproduksi tahun 1968 ini sering disebut sebagai C shape design karena bentuknya menyerupai 2 huruf C yang diletakkan berhadapan dan membentuk lingkaran.

Warna dial silver dengan corak seperti ornamen tikar, dial hands terbuat dari baja berwarna hitam sehingga kontras dengan tampilan dialnya. Omega ini menggunakan movement automatic chronometer dengan Cal.564, 24 jewels dan sudah mengadopsi sistem quick set date yaitu dengan cari menarik crown 2 kali untuk mengganti tanggal. Rantai corak bata dengan buckle signed Omega. Kondisi mulus!

Asking Price: Rp.3,250,000