Sunday, April 26, 2009

2nd GTG for Vintage watches community

Tanpa terasa sudah 2 bulan lewat sejak GTG pertama kali, tanggal 26 April (Minggu) GTG ke-2 kembali diadakan di Bandung. Kali ini GTG diadakan di cafe Prefere jalan Juanda, Bandung. GTG kali ini yang menyempatkan hadir sebanyak 19 orang. Jumlah ini lebih sedikit dari GTG pertama namun jumlah jam yang dibawa oleh rekan-rekan milis lebih banyak. Tema utama GTG kali ini adalah Chronograph, namun banyak juga jam-jam antik (dan non-antik) yang bukan chronograph juga dihadirkan.

GTG seperti biasa dibuka oleh moderator milis Bung Hendra Kusuma yang kemudian dilanjutkan dengan perkenalan (kembali) para anggota, karena beberapa anggota yang baru pertama kali mengikuti GTG.


Jam 11.30 sudah hampir semua jam yang dibawa oleh rekan-rekan milis digelar di meja panjang. Hampir semua anggota saat itu asyik memperhatikan, memegang dan mengomentari jam-jam yang memang menarik yang tergeletak di atas meja. Beberapa item memang baru kali ini bisa melihat langsung aslinya. Ajang GTG ini juga sebagai ajang silaturahmi antar anggota, memperluas perkawanan dan juga menimba ilmu kepada para senior yang sudah lebih lama bermain dalam horologi. Gambar dibawah adalah anggota baru milis jamie, yang sedang berdiskusi mengenai seluk beluk horologi dengan anggota senior (dari usia dan pengalaman) Om Robby.

Berikut adalah salah satu contoh koleksi yang dibawa pada GTG. Gambar di bawah adalah koleksi dari Bung Moderator Kusuma Omega Speedmaster Automatic cal.1045, Speedy mark 2 racing dial cal.861 dan Heuer Carrera (mantap euy!). Ketiga jam ini dalam kondisi yang masih sangat baik (terutama Heuer-nya)!

Saya sering melihat dan mendapatkan Omega Speedy Reduced automatic. namun baru kali ini saya melihat yang versi kombinasi Gold dan steel! sangat cantik!

Jam dibawah adalah salah satu jam yang ingin saya lihat dan pakai: Enicar Chronograph! jenis Enicar ini langka dan sangat jarang ditemui dalam kondisi yang bersih seperti ini! Jam ini adalah salah satu koleksi kebanggan dari Ariska (blog arlojiantique).

Nah ini dia salah satu jam yang menurut saya merupakan jam yang paling banyak dikomentari dan dinikmati: DOXA Orange Diver Chronograph! Warna orange-nya begitu melegenda di kalangan penggemar jam diver.

Bung moderator Kusuma bergaya dengan 4 buah jam Chronograph di tangannya: Kiri-Enicar chronograph dan Speedy moonwatch 1st gen dan kanan-Tutima military chronograph dan Seamaster chronograph mark 3. Pose ini mengingatkan saya akan pose salah satu rekan milis saat diwawancara dan difoto di majalah Tempo.

Warna orange begitu eye catching diantara banyak jam-jam yang bergeletakan diatas meja. Dan inilah Orange group pada GTG kali ini: Seiko Samurai, Seiko Sumo, Seiko MOnster, Seiko 5 sports dan Doxa.

Pada acara GTG kali ini untuk pertama kalinya diadakan lelang jam dari anggota milis. Beberapa item menarik berhasil terjual pada acara ini. Rekan-rekan sedang asyik mengamati jam-jam yang akan dilelang saat itu sebelum menentukan pilihan dan 'keberanian' untuk memberikan harga.



Acara lelang dipimpin oleh moderator denga sistem no reserve, jadi harga tertinggi yang berhak menjadi pemenang lelang. Harga dasar bervariasi dari mulai Rp.100 ribu dengan kenaikan Rp.10 ribu, Rp.50 ribu dan semaunya. Beberapa item tidak terjual karena mungkin tidak sesuai dengan jenis jam yang dicari. Berikut adalah contoh 3 item jam antik dari beberapa jam yang dilelang:

Seiko 5 Sports Speedtimer Automatic Chronograph cal.6139 dalam kondisi yang masih sangat bagus.
Smiths manual winding. Dengan jarum unik berwarna biru dan jarum detik berujung merah. Sangat menarik dan unik!

Ini adalah Seiko 5 Sportsmatic generasi awal yang paling mulus yang pernah saya lihat. Kondisi dan kebersihan dial sungguh luar biasa!

Saya tidak memenangi satupun item yang dilelang, tapi saya dapat kesempatan untuk medapatkan seiko bellmatic yang sudah lama ingin saya miliki: Bellmatic dengan 27 jewels. Seiko mengeluarkan seri bell-matic dengan 2 jenis movement yaitu 17 jewels (basic) dan 27 jewels (upgrade). Diyakini bellmatic dengan 27 jewels memiliki movement yang lebih baik. Pada GTG kali ini juga banyak item jam yang berpindah kepemilikan baik melalui lelang ataupun transaksi langsung.

Inilah member milis yang datang pada GTG ke-2 kali ini. GTG berikutnya kemungkinan akan diadakan di Jakarta dengan tema yang berbeda dan akan melelang lebih banyak lagi jam antik.

Thursday, April 23, 2009

ARDATH Manual Winding Military Dial Ca. late 40s

Begitu baca brand jam ini saya langsung teringat rabic numbers yang dilumuri dengan lapisan radium, jarum berbentuk unik dengan lapisan radium yang sudah mulai berwarna orange karena proses oksidasi. Jarum detik berwarna merah. Pada sisi luar index terdapat angka2 penunjuk 24 jam.

Kondisi dial dan casing masih sangat bagus melihat umur jam ini. bahkan casing dibuat unik dengan lekuk pada lugs yang terlihat menjadi lebih artistik. Serat-serat steel masih terlihat. Lugs memiliki lubang yang tembus sampai kesisi lain, ini salah satu ciri dari jam-jam keluaran akir 40-an atau 50-an awal. Crown steril (tidak ada logo brand) dengan dimensi yang besar. Dimensi jam ini sekitar 34mm jadi tidak terlalu terlihat kecil di tangan.



Wednesday, April 22, 2009

G Shock Mudman

Mudman adalah salah satu dari seri Master G dari G Shock yang saya suka desainnya. Desain Mudman saya anggap lebih klasik dari seri lain yang cenderung lebih 'berani'. Saat itu saya dihadapkan pada beberpa pilihan warna karena mudman mengeluarkan beberapa jenis warna baru yang menarik sekali. Namun tetap pilihan saya jatuh ke warna klasik: Hitam.





TAG HEUER Formula 1 in NOS Condition!

Mungkin ada sekitar 4 kali saya mendapatkan jam Tag Heuer Formula 1 vintage seperti ini, namun saya tidak pernah sampai ada keinginan untuk menyimpannya. Namun untuk yang satu ini saya hampir tidak percaya dengan yang saya lihat karena Tag F1 ini dalam kondisi NOS (New Old Stock)!. Hampir tidak ada scratch atau bekas benturan pada setiap sisi jam. Semua index dan marker masih terlihat sangat mulus.
Dibandingkan dengan jenis jam Tag Heuer yang baru saya lebih menyenangi jam-jam Tag Heuer lama atau saat-saat awal Tag Heuer terbentuk. Mungkin karena desainnya menurut saya lebih klasik atau bener yang teman saya bilang.."bilang aja karena lebih muraaahhh"!



TAG Heuer mengeluarkan 2 versi berbeda untuk tipe F1 pertama ini, yaitu yang sering ditemui dengan tidak ada atribut "OFFICIAL TIMEKEEPER OF THE FIA F1 WORLD CHAMPIONSHIP" dan yang merupakan jam resmi F1 seperti pada koleksi saya ini. Perbedaan yang mencolok adalah dari desain sub register. desain sub register untuk yang official F1 timekeeper lebih colourful dari yang biasa dan tentu saja tulisan di belakangnya.



Diameter jam tidak begitu besar, 38mm (tanpa crown) dengan ketebalan 11,5mm. Panjang lug to lug adalah 43mm. Movement Swiss ETA quartz.

Tuesday, April 21, 2009

SEIKO 5 Diver 'Baby Monster' SNZF51

Sepintas Seiko Diver ini mirip sekali penampilannya dengan pendahulunya Seiko monster. Karena itu orang menyebut tipe-tipe seiko diver seperti ini dengan 'baby monster'. Seiko ini adalah tipe diver dari kelompok Seiko 5. Frankly speaking, saya sebenarnya ada sedikit 'alergi' dengan jam-jam tipe seiko 5. Entah kenapa setiap mau beli seiko tapi begitu lihat ada tulisan angka 5 mood menjadi berkurang. Mungkin karena Seiko 5 identik dengan Seiko 'sejuta umat' yang sangat banyak variasi desainnya dan dengan harga yang 'biasa-biasa saja' serta tentu saja harga yang sangat terjangkau. Ada seorang rekan sehobi yang juga alergi dengan angka 5 pada dial seiko bahkan melepasnya saat dia naksir jam seiko 5 military.

 
Pertama kali saya lihat gambar jam ini di forum kaskus dan saya langsung jatuh cinta pada penampilannya yang maskulin. Seiko 'baby monster' ini mungkin dibuat karena kepopuleran seniornya Seiko monster. Sebutan baby saya rasa bukan dari segi dimensinya, karena dimensi seiko ini sama dengan seiko monster yaitu sekitar 41mm. 

Sala satu hal yang saya sukai dari seiko ini adalah desain bezel yang menurut saya lebih baik dari seiko monster. Bezel berwarna hitam dengan marker angka putih sangat kontras. Seiko baby monster memiliki beberapa variasi desain warna dial dan bezel. Bahkan ada satu jenis yang all black.

Desain rantai sedikit mengikuti desain rantai seiko monster, namun seiko 5 ini memiliki desain yang lebih tegas unsur geometris-nya. saya rasa, desain dengan bentuk geometris besar seperti ini dibuat untuk mengimbangi desain casing dan bezel yang besar. Finishing rantai adalah brushed dan polished steel. Menurut saya desain dan finishing seiko monster masih lebih nyaman di tangan daripada rantai baby monster ini.

Desain pengunci rantai standar seperti jam-jam diver lain yaitu menggunakan double lfolding claps dengan safety lock.
Seiko Monster VS baby Monster
Sekarang mari kita bandingkan monster dan baby monster dan kita lihat beberapa perbedaannya. Pada seiko monster, bezel terbuat dari steel sedangkan baby monster bukan. Saya rasa kualitas bezel pada baby monster lebih rentan gores dan aus. Dan dalam pemakaian lama, warna bezel bisa saja memudar. Crown monster bentuk lebih besar dan terlihat kokoh, terletak di posisi angka 4 dan menggunakan sistem screw ini untuk menguncinya. Hal ini menunjukkan bahwa seiko monster memang dibuat dengan standar untuk profesional.
Crown pada baby monster tidak menggunakan sistem screw ini tapi cabut dan tekan seperti jam-jam seiko automatic biasa. Entah apa alasannya tapi seiko menjamin bahwa jam ini masih bisa tahan air. Bentuk crown baby monster juga tidak seimbang dengan diamater casing sehingga terkesan seadanya. Yang menarik adalah baby monster menggunakan crwon guard yang sedikit banyak membantu menyamarkan kecilnya dimensi crown.


Penggunaan jarum relatif sama hanya berbeda sedikit sekali di ukuran. Terlihat dimensi jarum baby monster lebih tambun sedikit. Yang menarik dari baby monster adalah penggunaan jarum detik berwarna merah yang (walaupun kecil) tampil atraktif. Index marker baby monster juga lebih panjang dan gemuk dengan perbedaan yang sangat terlihat pada double index di posisi angka 12.

Bezel pada monster terlihat atraktif dengn desain yang keluar dari pakem jam diver seiko pada umumnya yang berdesain konservatif. Mungkin juga karena desain yang nyeleneh ini membuat seiko monster bisa memikat hati para penggemar horologi dan mungkin karena desain yang unik dan aneh ini pula maka kita sepakat menyebutnya sebagai 'monster'.
Sedangkan pada bezel baby monster desain bezel masih mengikuti kaidah desain konservatif seiko untuk jam diver dan hanya membuat perbedaan pada grip bezel yang di desain agak jarang dan mungkin ini juga dibuat agar orang mudah memutar bezelnya. Desain yang sedikit keluar dari kebiasaan adalah penggunaan angka-angka yang besar dan tebal sehingga mudah untuk dibaca. Keduanya sama-sama menggunakan hardlex crystal. 

Sekarang perhatikan lugs kedua jam diatas. Desain lugs baby monster terlihat lebih besar dan kokoh. Desain ini menurut saya lebih pantas digunakan untuk jam diver. 
Menurut saya (kembali ini menurut saya lo), kualitas bahan dari seiko baby monster ini memang tidak lebih baik dari monster. Coba amati gambar di bawah, tampilan dan 'kinclong'nya steel dari kedua jam ini berbeda. Steel monster terlihat lebih 'berkelas' dan lebih kinclong dari adiknya.
Movement yang digunakan pada baby monster adalah automatic cal.7S36B dengan 23 jewels. Caliber ini merupakan edisi perbaikan dari cal.7S26 dengan 21 jewels yang sangat banyak diaplikasikan di jam-jam seiko automatic. Movement ini memiliki bph 21,600 ph. Pada banyak jam seiko 5 keluaran baru menggunakan see through back sehingga kita bisa melihat prgerakan movement-nya. Monster tidak menggunakan desain yang sama karena untuk profesional dive watch tidak perlu dan riskan untuk menggunakan desain see through back.


Saat mengeluarkan tipe ini Seiko membandrol harga US$349, namun harga jam ini di pasaran terutama Indonesia) bisa lebih dari separuhnya. Jadi kalau anda suka jam-jam dengan diameter besar, penampilan gagah, kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, jam ini sangat direkomendasikan!

Friday, April 17, 2009

OMEGA Seamaster Calendar Cal.503 Gold Top

Omega ini menurut saya memiliki desain yang cantik. Indeks lancip dan arabic number yang digunakan berdimensi ramping sehingga terkesan elegan. Movement automatic cal.503, 20 jewels dengan 19,800 bph, yang merupakan automatic full rotor pertama yang menggunakan fungsi calendar yang diletakkan di posisi angka 3. Casing dibalut lapisan emas senada warna dengan warna jarum dauphine, sehingga menambah kesan antik sekaligus elegan omega yang diproduksi akhir tahun 50-an ini.



Wednesday, April 15, 2009

How to Measure Mechanical Chronometer?

Banyak orang yang masih rancu membedakan antara chronometer dengan chronograph. Yang seringkali rancu adalah jam bertuliskan Chronometer yang disebut sebagai jam Chronograph. Kedua kata ini walau sepintas mirip tapi maknanya berbeda sekali. Chronograph adalah pencatat waktu dalam durasi atau jarak tertentu dan biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan. Sedangkan chronometer adalah sebuah movement dengan akurasi tinggi yang telah menjalani beberapa uji akurasi dalam berbagai posisi dan temperatur. Uji Chronometer dilakukan oleh lembaga independen dan hanya menguji movement saja tidak termasuk casing dan kelengkapan lain dari jam tersebut.


Setiap chronometer yang diterbitkan adalah unik dan dicetak di bagian movement jam yang diuji dan sertifikat yang menyertai jam tersebut. Setiap unit movement secara teliti diuji selama 16 hari dalam 5 posisi dan 3 temperatur yang berbeda. Setelah sertifikat chronometer didapat maka produsen jam tersebut berhak menuliskan Chronometer pada dial jam yang diproduksi dengan menggunakan movement yang sudah lolos uji. Gambar dibawah adalah sebuah contoh jam dengan mengunakan movement chronometer. Girard Perregaux Chronometer HF (High Frequency) Gyromatic dengan casing gold top dan dial berwarna coklat tua. Jam ini diproduksi tahun 70-an.



Movement mekanikal diuji selama 16 hari dan dimulai dari hari ke-0 saat movement diterima. Pengujian dilakukan dalam 5 posisi yaitu:
1. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 6
2. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 9
3. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 3
4. posisi jam menghadap kebawah (dibalik)
5. posisi jam menghadap ke atas.
Temperatur yang digunakan dalam uji ini ada 3 yaitu (dalam Celcius): 23 (normal), 8 (pada hari ke 11) dan 38 (pada hari ke-38). Setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu, masing-masing movement diukur dan di putar movementnya agar dapat terus berfungsi.
Tabel dibawah adalah daftar kriteria bagi sebuah movement yang berhak mendapatkan sertifikat Chronometer. Tidak ada boleh ada satupun kriteria yang gagal dicapai.



How to Measure Quartz Chronometer?

COSC (Controle Officiel Suisse des Chronometres) adalah sebuah lembaga independen yang melakukan uji akurasi sebuah movement jam. Setiap movement yang lulus uji akan berhak mendapatkan sertifikat Chronometer dan menuliskannya di dial jam. Tulisan chronometer sering kita dapati di jam-jam mekanik. Seiring dengan berjalannya waktu, tuntutan akan akurasi ternyata tidak hanya untuk jam mekanik. Jam-jam dengan movement quartz-pun yang selama ini dianggap sebagai penunjuk waktu yang akurat ternyata juga perlu melakukan uji chronometer untuk melihat seberapa akurat movement tersebut. Hal ini dilakukan agar ada grading pada setiap movement quartz dan ini tentu saja menambah nial jual sebuah jam quartz yang lulus uji chronometer.

Movement quartz chronometer memiliki akurasi 10 kali lebih baik dari movement quartz konvensional. Dalam uji chronometer untuk movement quartz diterapkan standar yang tinggi sesuai dengan perkembangan teknologi quartz saat ini. Standar tinggi ini diterapkan agar movement quartz chronometer menjadi sesuatu yang sangat eksklusif dan hanya diaplikasikan pada jam-jam high end. Contoh dibawah adalah jam Breitling Aerospace yang menggunakan mesin quartz chronometer yang mereka sebut sebagai SuperQuartz.


Pengujian chronometer untuk movement quartz dilakukan selama 11 hari dalam 1 posisi dan 3 temperatur yang berbeda. Pengujian ini sangat berbeda sekali dengan movement mekanikal karena pada movement quartz pengaruh grafitasi dan posisi movement relatif kecil. Tabel dibawah adalah sekuensial yang dilakukan selama 11 hari pengujian. Posisi movement yang diuji menghadap keatas. Pada hari ke 3 dan 4, kondisi temperatur dibuat berbeda secara signifikan. Pada hari ke-7, semua movement yang diuji dirotasi posisinya untuk melihat apakah ada deviasi dengan adanya perubahan posisi. Hari ke-9 dilakukan uji 200 goncangan yang ekuivalen dengan 100G (100 kali lebih kuat dari gravitasi).
Tabel dibawah adalah standar yang harus dicapai agar sebuah movement quartz berhak dan layak mendapatkan sertifikat Chronometer.



Tuesday, April 14, 2009

G-Shock Glorious Gold, 25th Anniversary Limited Edition

Pada tanggal 31 Mei Casio merayakan ulang tahun ke-25 G-Shock dengan mengeluarkan edisi terbatas 3 seri G-Shock klasik yaitu Frogman, DW-6900 dan GW-5600 dengan penampilan yang berbeda. Casio menamakan produk ini Glorious Gold karena memang variasi warna yang digunakan selain transparan adalah warna Gold. Ketiga produk baru ini dibuat hanya 16,000 buah saja untuk seluruh dunia. Ketiga produk ini mengunakan reference GW-225E-7JF, DW-6925E-7JF dan GW-M5625E-7JF.
Saya beruntung bisa mendapatkan salah satu tipe dari G-Shock Glorious Gold (GG) ini dari sebuah milis internet. GG yang saya dapatkan masih baru dan belum pernah dipakai. Si empunya membeli GG ini dari amazon Jepang karena memang tipe ini tidak masuk ke Indonesia. Saat itu stock GG di amazonpun katanya sudah tinggal satu ini.



Packing GG berbeda dengan G-Shock pada umumnya. Kotak utama berbentuk seperti sebuah koper dengan warna dominan hitam dan pola seperti carbon fiber. Si empunya menyerahkan juga semua dokumen yang menyertai jam ini termasuk juga invoice dari amazon jp. sayangnya semua dokumen ditulis dalam bahasa kanji sehingga saya tidak bisa membacanya. Tapi yang pasti dokumen itu menjelaskan mengenai jam GG ini (ya yalah..masak resep soto padang!..)

GG seri DW-6925E ini sering disebut penggemar G-shock sebagai 3 eyed devil karena 3 lobang yang ada pada dial. Semua fungsi sama dengan versi klasik-nya DW 6900. Berikut spesifikasinya:
- Waterproof 20B
- Stopwatch
- Timer
- EL Backlight
- Alarm
- Dimensi: 53.2 mm × 50.0mm × 16.3mm
- Berat: 66g


caseback dibuat dalam finishing warna gold dengan desain 25th anniversary yang dibuat oleh seniman Eric Haze.


Saat dipakai saya agak canggung karena penampilan dan warna GG ini dominan transparan. Saat saya tunjukkan jam ini kepada teman-teman mereka langsung komentar...Megalomaaaannn!
Menurut saya edisi-edisi terbatas G-Shock tipe apapun kedepannya akan menjadi barang yang kolektibel jadi tidak ada salahnya untuk menyimpan dan sesekali dipakai keluar walau mungkin akan banyak orang yang lihat dengan pandangan kasihan karena mereka lihat antara wajah dan jam yang dipakai nggak sinkron......jadi ABG kok telat mas!