Monday, January 31, 2011

JAEGER LeCOULTRE Master Geographic

Kekaguman akan merek Jaeger LeCoultre semakin menjadi ketika saya mendapatkan Jaeger kedua saya, yaitu sebuah Master Geographic. Diameter jam ini sekitar 38,1 mm tanpa crown dan tebal jam 10,2mm, dengan bahan casing terbuat dari baja. Jam Master Geographic ini unik karena merupakan jam yang memiliki feature world timer yang menurut saya user friendly, informatif dan mudah pengoperasiannya. Fungsi itu masih ditambah lagi satu fungsi komplikasi lain yaitu power reserve indicator yang terletak di posisi angka 10.

Dial jam ini didominasi warna hitam yang berkilat bila terkena cahaya. Komposisi dial terdiri dari 2 layer, dimana layer pertama yang berada di sekeliling dial lebih tinggi karena pada posisi angka 6 'disembunyikan' disc berputar yang bertuliskan nama-nama negara. Komposisi desain dial seolah terbagi menjadi 3 sub dial. kanan atas berfungsi sebagai penunjuk tanggal, bawah menunjukkan 2nd time zone dan nama negara-nya, dan kiri atas menunjukkan power reserve. kalau diperhatikan pada sub register 2nd time zone, ada bulatan kecil berwarna biru yang terletak pada posisi angka 9 pada sub register itu. Lubang ini untuk menunjukkan waktu 'Day-Night' bagi 2nd time zone. Warna biru menunjukkan waktu pm, sedangkan waktu am ditunjukkan dengan warna bulatan putih. Dari gambar dibawah bisa diketahui bahwa di Moscow saat itu adalah jam 12 malam, sedangkan waktu lokal adalah jam 4 sore. Penunjuk nama negara dibuat dalam bentuk ujung anak panah yang posisinya berada di bawah angka 6 di sub register 2nd time zone.

Hal yang menarik kalau lebih jauh diamati adalah desain dari jarum jam dan menit. Bukan dari bentuknya, tapi lebih kepada finishingnya. Ternyata kedua jarum ini memiliki 2 sisi berseberangan yang berbeda tone warnanya. Satu sisi lebih putih dari sisi yang lain. Pembedaan warna ini ternyata adalah salah satu cara untuk mempermudah pemakai untuk dengan cepat melihat posisi jarum jam dan menit apabila terpapar oleh cahaya, karena perbedaan warna ini membuat salah satu sisi jarum menjadi lebih jelas terlihat.

Cara untuk merubah penunjuk waktu 2nd time zone cukup sederhana dan mudah. Peratama kali kita harus mengatur waktu di zona waktu mana yang akan kita tuju. Dalam gambar diatas waktu yang ingin diketahui adalah waktu Moscow. Untuk mengganti nama negara, cukup dengan memutar kenop yang berada di posisi angka 10. Begitu nama negara berubah, maka akan berubah pula secara otomatis penunjuk waktu di negara yang kita tunjuk tersebut, berikut dengan informasi am-pm nya. Sangat sederhana namun rumit dalam konstruksi movementnya.


Movement Master Geo ini merupakan automatic movement cal.929/3 yang pertama kali mulai diproduksi tahun 1996 dan merupakan pengembangan dari movement inhouse Jaeger yang lain yaitu Cal.889/1 yang ditambahkan modul power reserve (42 jam) dan 2nd time zone mechanism. Cal.929/3 merupakan high beat movement dengan 28,800 bph, 36 jewels dan terbuat dari susunan 293 buah parts. Seperti halnya movement Jaeger lainnya, cal.929/3 ini juga telah lolos uji 1000 jam dari lab JLC (baca posting sebelumnya mengenai uji 1000 jam ini).

Master Geo menggunakan crocodile strap berwarna hitam dengan deployant buckle yang terbuat dari steel juga. Finishing strap disesuaikan dengan finishing dial yang terlihat berkilat dan halus. Ukuran strap adalah 19x16 mm, sama dengan ukuran lug pada jam Rolex datejust dan ternyata ukuran ini tidak banyak dijual di pasaran.

Master Geo, menurut saya adalah sebuah jam yang klasik sekaligus complicated, namun dikemas dalam desain yang mudah untuk dioperasikan. Diameter-nya yang tidak terlalu besar (38,1mm) membuat jam ini tidak begitu menyolok saat dikenakan.




Thursday, January 27, 2011

Jaeger LeCoultre Master Calendar 18K Rose Gold

Sejak mengikuti gala dinner yang diadakan oleh Jaeger LeCoultre di Hotel Shangrila tahun lalu, saya mulai jatuh cinta dan kagum dengan brand ini. Nama Jaeger LeCoultre (selanjutnya akan disebut sebagai Jaeger saja) merupakan sebuah nama yang sangat disegani di dunia horologi karena komitmennya untuk selalu berinovasi dengan hanya menggunakan in-house movement. Sejak Antonie-LeCoultre mendirikan workshop pertama kali pada tahun 1883, telah banyak me-patent-kan temuan dan teknologi dalam pembuatan jam. Desain-desain produk Jaeger saya katakan unik dan khas karena memang sebisa mungkin desain mereka tidak mengikuti trend desain jam yang sedang berlangsung. Keinginan untuk memiliki sebuah Jaeger begitu kuat dan menunggu sekiranya ada tawaran jam JLC yang menarik untuk dikoleksi. Dan saya mentargetkan tahun 2011 ini saya harus memiliki setidaknya 1 buah JLC untuk dikoleksi.

Pada pertengahan Januari 2011, seorang sahabat yang mengoleksi banyak sekali jam dari berbagai merek dan saya tahu kalau beliau memiliki beberapa JLC (dan banyak Panerai), mengabari saya kalau hendak menjual beberapa koleksinya karena beliau mulai serius untuk mengurangi kuantitas koleksi tapi meningkatkan kualitas-nya. Dari beberapa buah jam yang hendak dijual, salah satunya adalah si cantik Master Calendar ini. Ternyata penantian saya tidak terlalu lama untuk bisa mendapatkan sebuah Jaeger Le Coultre!

Kenapa saya bilang Jaeger ini cantik? pertama, karena jam ini memiliki desain yang mengadopsi desain klasik dari era tahun 50-60an. Jaeger menyebut Master Calendar karena jam ini memiliki feature penunjuk hari, tanggal dan bulan. Tipe ini sering juga disebut sebagai Trile date calendar. Penunjuk tanggal menggunakan jarum yang ujungnya berbentuk bulan sabit merah. Penunjuk bulan dan hari mengapit as dial secara simetris. Desain jarum menggunakan desain jarum khas tahun 50-60an berbentuk pedang. Indeks merupakan kombinasi antara indeks berbentuk anak panah dan arabic. Pada posisi diatas angka 6 adalah sub second. Untuk melakukan pengaturan tanggal, bulan dan hari secara independen, terdapat tombol kecil yang terletak di pinggir casing di posisi angka 2 dan 4. Dengan menusuk tombol ini maka fungsi hari, tangal dan bulan akan berubah.

Alasan kedua kenapa saya menyukai jam ini adalah karena material yang digunakan adalah rose gold. Casing, indeks, kenop dan jarum jam ini menggunakan material 18K Rose gold. Menurut saya, penampilan rose gold (atau sering disebut juga sebagai pink gold) lebih berwibawa dari pada yellow gold. Mungkin karena yellow gold sudah sering lihat jadi tidak unik lagi. Warna rose gold dipadukan dengan dial warna satin dan croco strap warna hitam menjadi sangat menarik dan elegan.

Alasan ketiga, adalah karena movement yang digunakan. Jam ini menggunakan automatic movement yang telah diuji selama 1000 jam sebelum keluar dari pabrik. Jaeger tidak lagi mengujikan jam produksinya untuk mendapatkan sertifikat COSC (Chronometer) karena pengujian yang dilakukan oleh Jaeger jauh lebih baik dari COSC. Berikut adalah perbandingan yang dilakukan oleh JLC dan oleh COSC:

Lama pengujian JLC 1000 jam, sedangkan COSC 360 jam
JLC melakukan uji jam nya dengan kondisi sudah di asembling lengkap, jadi termasuk casing, dan jarum yang terpasang. Sedangkan COSC hanya menguji movement saja tanpa dimasukkan dalam casing.
Toleransi akurasi JLC -1 s/d +6 detik. COSC toleransi -4 s/d +6 detik untuk jam pria dan -5 s/d +8 untuk jam wanita.
JLC melakukan power reserve test. COSC tidak melakukan uji ini.
JLC melakukan uji fungsi jam (chronograph, triple date atau alarm). COSC hanya akurasi saja.
Uji untuk kekuatan balance. COSC tidak melakukan uji ini.
Tes akurasi untuk 6 posisi. COSC melakukannya untuk 5 posisi saja.
JLC melakukan uji water resist utk 50m minimal. COSC tidak melakukannya karena mereka hanya uji movement saja.
Uji shock resistant dengan simulasi sebanyak 20,000 goncangan kecil. COSC tidak melakukannya.
Uji ketahanan terhadap suhu 4 s/d 40 derajat. COSC melakukannya untuk 8 s/d 38 derajat.

Dengan pengujian yang dilakukan oleh internal JLC, maka mereka pikir tidak perlu lagi membawanya ke COSC untuk mendapatkan sertifikat Chronometer. Karena itu, setiap produk JLC yang menuliskan 'Master Control 1000 hours' sudah bisa dipastikan akurasinya tidak kalah dengan jam yang chronometer COSC.

Setiap jam Master calendar menggunakan crocodile strap dengan ukuran lugs 19mm sama seperti ukuran Rolex. Strap ini dilengkapi dengan deployant buckle yang terbuat dari solid Rose gold juga.

Jam Master Calendar ini menurut saya sangat cantik karena desainnya yang simetris dan klasik sangat elegan. Dimensi yang 38mm menyebabkan jam ini tidak terlihat kecil ketika digunakan. Hunting berikutnya adalah mencari crocodile strap berwarna coklat tua untuk dipasangkan sebagai alternatif Master calendar ini.


Thursday, January 20, 2011

"SWISS MADE": Apa maksudnya?

Setiap kali ditanyakan mengenai 'jam tangan', yang langsung muncul dalam pikiran adalah "SWISS MADE" atau buatan Swiss. Karena memang 8 dari 10 orang mungkin akan menjawab bahwa jam tangan ya harusnya buatan Swiss. Jadi, tidak heran kalau kita melihat banyak sekali tulisan "SWISS MADE" dicetak di banyak merek jam dari mulai merek 'beneran' sampai merek yang baru muncul 'kemarin sore'. "SWISS MADE" menjadi sebuah alat ampuh untuk menunjukkan kualitas, akurasi, kehandalan dan desain yang baik, walaupun dalam kenyataan sebenarnya tidak semua jam dengan label "SWISS MADE" memang benar-benar memiliki semua kriteria diatas. Untuk beberapa jenis, mungkin jam produksi Jepang masih bisa lebih bagus kualitasnya.

Diskusi mengenai kriteria atau definisi "SWISS MADE" merupakan salah satu topik hangat yang sedang sering dibicarakan dikalangan produsen jam. Karena ada wacana, standar sebuah merek agar dapat menyandang label "SWISS MADE" akan diperketat. Sebelum kita melangkah lebih lanjut, sebaiknya kita mengetahui dulu apa sih kriteria bagi sebuah merek layak menyandang label "SWISS MADE"?

Sebuah jam berhak untuk disebut 'SWISS MADE' apabila:
1. movement yang digunakan adalah buatan Swiss
2. Movement dan casing di asembling di Swiss
3. Quality control atau final inspection sebelum jam itu di produksi masal, dilakukan juga di Swiss


Sebuah movement akan dikatakan "SWISS MADE" apabila:
1. Asembling komponen dilakukan di Swiss
2. Inspeksi kualitas dan produksi-nya dilakukan di Swiss
3. Komponen dalam sebuah movement minimal mengandung 50% komponen yang dibuat di Swiss.

Apabila sebuah jam memiliki movement buatan Swiss tapi pengerjaan lainnya dilakukan diluar Swiss, maka merek tersebut tidak boleh menuliskan SWISS MADE, tapi hanya boleh menuliskan SWISS MOVEMENT atau MOUVEMENT SUISSE. Dan kata-kata itu tidak boleh disingkat seperti SWISS MOVT, SWISS M dll. Untuk komponen movement yang berasal dari Swiss tapi asembling dilakukan diluar Swiss, maka tidak boleh ada kata SWISS MOVEMENT yang dicetak pada dial, dan hanya bisa dituliskan SWISS PARTS pada movement-nya.

Casing juga berhak mendapatkan label "SWISS MADE" apabila:
1. manufaktur casing (stamping, polishing dll) dilakukan di Swiss
2. Asembling dan kualitas kontrol casing dilakukan di Swiss
3. Lebih dari 50% dari total cost berasal dari Swiss, diluar nilai material yang digunakan.

Secara theory, berdasarkan standar yang sudah ditetapkan oleh Federation of the Swiss watch Industry membolehkan sebuah merek jam menyandang nama "SWISS MADE" meskipun 50% prosesnya dilakukan di luar Swiss. Dalam wacana yang baru, federasi tersebut merencanakan standar baru untuk sebutan "SWISS MADE" ini, yaitu 80%. Hal ini didasarkan kepada semakin mudahnya seseorang untuk membuat jam dan menyandang nama SWISS MADE hanya karena mereka tidak perlu melakukan semuanya di Swiss. Hal ini terkait juga dengan 'nama keramat' SWISS MADE yang identik dengan kualitas yang tinggi, sedangkan banyak merek baru yang secara kualitas sebenarnya tidak bisa disejajarkan dengan 'the real swiss made'.

Mengapa peningkatan standar 80% cost pembuatan sebuah jam harus dari Swiss menjadi perdebatan? apa sih dampaknya? Saat ini, produsen jam yang sanggup memenuhi standard 80% adalah dari merek-merek high-end dimana secara tradisi mereka membuat hampir sebagian komponennya di Swiss. Hal ini tentu terkait dengan warisan dan budaya kualitas yang selalu dijaga setiap tahun. Apa konsekuensi dari penggunaan material yang sebagian besar produksi Swiss? tentu saja cost yang tinggi. Swiss dikenal memiliki industri yang tidak efisien dan biaya tinggi karena itu tentu berdampak langsung pada harga yang akan dipatok kepada konsumen. Kondisi ini paling telak akan menimpa produsen jam yang mid-end. merek-merek 'tanggung' ini tentu akan bekerja ekstra keras dan merogoh kantong kian dalam untuk bisa tetap menyandang nama SWISS MADE pada setiap jam produksi mereka. Bagaimana dengan merek kategori Low-end? ternyata kategori ini malah lebih mudah karena mereka bisa beli dial atau komponen yang murah dari asia (catatan:semurah mungkin) dan dibawa ke Swiss untuk di asembling. Pembelian komponen murah dari Asia tidak bisa dilakukan oleh merek yang mid-end karena hal ini terkait dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Masalah lain yang akan muncul dengan akan diterapkannya 80% standar ini adalah masalah supply dan demand. Dengan demand yang menaik secara signifikan, dikhawatirkan bahwa industri Swiss tidak sanggup memenuhi setiap permintaan casing, dial, movement dan komponen lainnya. jalan keluar satu-satunya adalah dengan membeli komponen itu ke asia dengan kualitas yang tidak kalah bagusnya. Tapi tentu saja hal ini akan semakin mempersulit sebuah produsen jam mencapai standar 80%. Karena itu, standar baru ini masih terus dikaji oleh Federasi apakah memang bisa dilaksanakan secepatnya atau masih terus sebatas wacana saja.

Saturday, January 15, 2011

OMEGA Speedmaster Mark IV Automatic Chronograph

Salah satu keinginan saya sejak dulu adalah berusaha melengkapi seri Omega Speedmaster mark series vintage. Salah satu mark series yang saya akuisisi dari seorang teman adalah sebuah speedmaster mark IV yang menggunakan automatic chronograph movement. Mark IV merupakan salah satu automatic chronograph pertama yang digunakan oleh Omega yang diproduksi sejak tahun 1973.

Kalau dilihat dari desain dial, Mark IV memiliki desain dial serupa dengan generasi Mark III yang diproduksi 1971-1973. Kenapa jarak produksinya hanya sebentar? Omega membedakan Mark III dan IV dari desain casing dan bukan dari jenis movement yang digunakan. Movement yang digunakan mengambil base dari automatic chronograph movement Lemania Cal.1341 dan omega menamakan movement ini dengan Cal.1040. Perbedaan lain, mark III tidak menuliskan kata "Professional" pada dial karena memang Omega tidak memposisikan Mark III sebagai jam untuk para professional. Kata professional ini muncul pada seri Moonwatch, Mark II dan Mark IV.

Movement cal.1040 merupakan 2 register chronograph movement yang memiliki feature penunjuk 24 hours. Salah satu keunikan dari cal.1040 ini adalah penunjuk detik dan 24 hours dibuat bertumpuk. Untuk detik ditunjukkan dengan menggunakan jarum kecil, sedangkan penunjuk 24 hours menggunakan lempengan (disc) yang berputar mengikuti perputaran jarum jam. Kedua fungsi ini diletakkan di posisi angka 9.

Mark IV adalah sebuah jam yang besar, massive dan berat. Dimensi untuk panjang adalah 45mm dengan lebar termasuk crown adalah 44,65mm dan tebal 15,5mm. Berat total termasuk rantai adalah 144,7 gram. Secara prinsip, desain casing mark IV sama dengan mark II, hanya saja dimensi casing mark IV dibuat lebih besar dan kokoh agar bisa menampung movement cal.1040 yang memang tebal. Banyak penggemar Omega yang mempertanyakan kenapa mark IV malah menggunakan basis desain casing mark II dan bukannya membuat desain casing baru seperti halnya mark III. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk mengurangi cost dalam produksi karena harus mendesain casing baru.

Omega kemudian mengeluarkan varian baru yang seringkali dianggap sebagai 'kembaran' dari mark IV yaitu speedmaster dengan automatic chronograph movement cal.1045 yang menggunakan basis movement Lemania Cal.5100. Speedy ini sering disebut sebagai speedy 'Mark 4.5" karena memang sebenarnya speedy ini bukanlah bagian dari mark series, namun karena desainnya yang mirip dengan mark IV maka disebut sebagai mark 4.5.

Speedy mark 4.5 menggunakan casing yang sama dengan mark IV. Yang membedakan adalah feature day-date dan posisi 24 hours yang terletak di posisi angka 12. Speedy mark 4.5 bukanlah speedy professional.


Tuesday, January 4, 2011

"Rare" dan "Collectible": Apa maksudnya?

Saya yakin kalau anda seringkali membaca dan mendengar kata-kata "Rare", "Very rare" dan "Collectible item" dll. Biasanya kata-kata itu menempel ke sebuah produk yang mungkin jarang sekali beredar atau harganya yang mahal. Dan biasanya kata-kata itu ditujukan untuk baran-barang antik. nah karena blog ini adalah blog jam antik, maka saya coba jelaskan, menurut pendapat saya pribadi, apa yang dimaksud dengan 'rare' dan 'collectible' untuk sebuah jam antik.

RARE


Kata 'Rare' lebih sering ditujukan kepada sebuah jam yang keberadaannya sedikit. Jumlah terbatas bisa merujuk pada jumlah produksinya yang memang sengaja dibatasi, atau jumlahnya sebenarnya banyak, tapi karena keberadaan tipe itu yang masih dalam kondisi bagus sudah semakin sulit ditemui. Atau ada satu 'kesalahan' produksi yang malah membuat jam itu menjadi sedikit jumlahnya (karena pabrik lantas membuat versi yang 'benar' nya). Contoh jam seperti ini adalah Rolex explorer 2 berwarna putih yang pertama kali diproduksi pada tahun 80-an. Karena 'kesalahan' atau tepatnya mungkin penggunaan kimia pewarna yang tidak tepat, membuat warna dial bisa berubah menjadi kekuningan dalam waktu tertentu. Dan herannya, jam tipe ini sering disebut 'very rare' karena ya memang diproduksi hanya sedikit karena generasi selanjutnya zat kimia yang digunakan sudah lebih baik sehingga warna putih pada dial akan tetap putih dalam jangka waktu lama.


Bagaimana dengan jam antik? kalau dari segi ketersediaannya pasti tidak banyak dan apakah karena itu semua jam antik bisa disebut dengan RARE? kalau melihat definisi diatas sih sepertinya begitu. Tapi menurut saya, khusus untuk jam antik tentu ada pembedaan lagi karena 'rare'-nya jam antik dan jam non antik tentu beda. Rare-nya jam antik bukan karena populasinya dibuat sedikit, tapi karena memang yang tersisa dalam kondisi bagus tidak sebanyak produksi awal. Saya akan sebuat sebuah jam antik 'Rare' kalau memang jarang terlihat populasinya. Jarang terlihat bukan hanya secara fisik tapi juga pada saat browsing di internet, majalah atau forum-forum. Dan disini saya bicara jam antik yang masih dalam kondisi bagus (bukan sangat bagus bahkan mint) dan berjalan baik. Contohnya, sebuah Titus Calypsomatic. Titus diver ini saya sebut sebagai 'rare' karena memang sangat jarang ada yang muncul dengan kondisi layak dan masih original. Maksudnya original adalah, jarum jam masih aslinya (mercedes hands), kenop model big nipple, dial masih original dll. Maaf saya nggak punya gambarnya karena saya belum pernah punya tipe ini.... :-)

COLLECTIBLE

Nah, kata ini yang lebih sering diperbincangkan dan artinya seringkali membingungkan karena memang tidak ada batasan dan pengertian yang memang menjadi standard acuan. Collectibility sebuah jam antik lebih sering merujuk pada subjektifitas seseorang atau institusi dalam menilai sebuah jam. Collectible sendiri bisa dilihat dari makna secara harfiah bisa berarti: "memiliki nilai (kaitannya dengan nilai material barang) apabila di koleksi/ disimpan dalam waktu lama". "benda berharga yang layak untuk disimpan".

Kolektibilitas sebuah jam seringkali dikaitkan dengan point diatas, yaitu kelangkaan (Rare). Jadi sering disebut sebuah jam sebagai 'Rare and Collectible'. Selain itu Kolektibilitas juga terkait dengan satu hal penting lainnya yang membuat sesuatu itu menjadi kolektibel, yaitu demand. kalau orang menyebut sebuah jam kolektibel, tapi tidak ada atau tidak banyak yang menyukai atau memburu jam itu maka nilai kolektibilitasnya dipertanyakan. Sebuah jam yang kolektibel tentu akan memiliki demand yang tinggi dan dicari banyak kolektor. Demand ini menentukan variabel lain yaitu liquidity. sebuah jam yang rare dan collectible semestinya lebih likuid sifatnya darpada jam-jam yang hanya rare saja atau dengan jam-jam biasa. Tentu saja liquidity sebuah jam yang rare dan collectible ini dengan asumsi tidak ada batasan pada dana untuk membelinya. Karena sebuah Patek Phillipe Calatrava antik steel biasa bisa terjual ratusan juta dalam sebuah lelang karena memang merk PP sangat likuid dan orang masih dengan senyum merogoh saku demikan dalam untuk membelinya.

Menurut saya, 'rare' dan 'collectible' bisa berdiri sendiri-sendiri. Sebuah jam yang 'rare' bisa jadi tidak kolektibel. Namun seringkali sebuah jam yang 'collectible' biasanya juga rare. Karena rare hanya merujuk pada jumlah dan ketersediaannya di pasar. Bisa jadi sebuah jam jarang ditemui tapi nilainya tidak banyak peningkatan signifikan saat disimpan dalam waktu lama, tidak seperti jam-jam tertentu yang nilainya bisa berlipat dalam beberapa tahun.

Saya akan sebutkan beberapa contoh dengan ilustrasi jamnya. Misal sebuah Seiko chronograph "Bull head" ini. Menurut saya Seiko ini tidak 'rare' untuk ukuran sebuah jam antik, karena saya masih sering ditawari, sering melihat ada yang jual dan masih bisa didapatkan beberapa buah. Memang yang dial hitam jauh lebih sulit didapat dari yang dial coklat. Tapi hal ini tidak menjadikan sebuah bull head hitam menjadi 'rare'. Bagaiamana dengan kolektibilitas-nya? menurut saya, jam ini collectible karena demand semakin meningkat, seiring dengan semakin banyaknya orang yang tahu bahwa seiko jenis ini memang bagus dan unik. Serta dibantu juga oleh ulasan-ulasan di internet, percakapan di antara sesama penggemar jam dll. Menurut pengalaman saya sendiri harga seiko automatic chronograph baik cal.6139 ataupun 6138 selalu meningkat setiap tahun. Seingat sayam pertama kali membeli sebuah seiko bullhead hitam adalah IDR 350 ribu di Pasar Johar Semarang sekitar 8 tahun lalu. Dan sekarang, seorang teman berani membeli seiko ini seharga IDR 4-6 juta!

Rolex Thunderbird adalah sebuah produk yang unik. Kenapa saya sebut unik? pertama, jam ini adalah salah satu produk Rolex pertama kali yang menggabungkan antara dress watch dan sport. Basis jam ini adalah Datejust yang ditambahkan rotating bezel yang terbuat dari solid gold sehingga terlihat seperti sebuah jam sport. Kedua, jam tipe ini tidak pernah terlihat ada palsunya. Karena apa? untuk membuat bezel solid gold sebuah Thunder bird adalah sangat sulit. Dial juga dibuat khusus untuk tipe ini karena walaupun bertuliskan 'Datejust' pada dial, sebuah dial Datejust 1601 tidak bisa dimasukan langsung ke dalam casing sebuah Thunderbird. Ketiga, keberadaan jam tipe ini sudah semakin sulit didapat dalam keadaan baik. Karena itu tidak heran harga jam ini bisa jauh lebih mahal dari sebuah Datejust biasa. Menurut saya, sebuah Thunder bird 1625 bisa dikatakan agak 'rare' atau lumayan 'rare'. Tapi kalau kita bicara Thunder bird versi lama yaitu ref.6309 dan 6609 baru saya bisa sebut sebagai 'RARE' karena jauh lebih sulit mendapatkannya terutama 6309. Rarity dari sebuah Thunderbird juga terkait dengan jenis dan warna dial-nya. Sebuah 1625 atau 6609 dengan dial hitam sering dihargai lebih tinggi dari dial warna lainnya karena warna hitam tidak banyak beredar yang masih dalam keadaan bagus.

Untuk jam Seiko. Saya berani bilang kalau semua Seiko sport vintage, Seiko high-beat dan high end vintage adalah Collectible! khusus untuk high-end vintage saya menyebutnya sebagai 'Rare and Collectible'. Demand untuk tipe Seiko seperti ini meningkat secara signifikan terutama sekali setelah begitu banyak munculnya blog khusus arloji antik yang membahas jam-jam ini. Saya akui, kualitas seiko antik memang bagus dan sangat tangguh, terutama jam-jam tipe sport dan high end. Gambar di bawah adalah sebuah contoh Seiko vintage yang bisa digolongkan sebagai golongan high-end vintage yaitu sebuah King Seiko generasi awal dan Lord Marvel high-beat 36,000 bph. Peningkatan harga dari jam-jam seperti ini (terutama Grand Seiko) sangat signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan pedagang-pedagang jam ketengan yang kelilingan sudah bisa paham bahwa tipe-tipe ini akan bisa memberikan keuntungan besar buat mereka. Sebelumnya mereka hanya mendeskripsikan "SEIKO Dengan pantat emas" untuk menyebut sebuah King Seiko dan Grand Seiko. Karena 'pantat emas', maka mereka jual sedikit lebih mahal dari 'pantat besi' dan mereka hanya jual di bilangan ratusan ribu. Tapi coba lihat sekarang, kalau ada info lagi mereka akan bilang "ada GS nih bang!..sekian juta mau nggak?!". Ternyata mereka cepat belajar. Apakah ada yang beli? tentu saja, karena harga yang mereka tawarkan masih jauh dari value sebenarnya jam itu!

Nah ini adalah kasus unik dalam dunia horology. Hewlet Packard pernah mengeluarkan sebuah jam digital multi fungsi yang sangat massive bentuknya dan terbuat dari baja secara keseluruhan. Bagi saya jam ini adalah Rare and Collectible, karena apa? ini adalah salah satu jam digital pertama dengan feature komputasi yang canggih. Bisa disebut sebagai pencapaian teknologi jam komputasi digital pertama di jamannya. Biaya produksi sangat mahal membuat jam ini tidak banyak diproduksi dan sebagian dibagikan kepada karyawannya. Nyatanya, saat ini jam ini memiliki value tinggi dan sangat kolektibel. Tapi tunggu dulu...sangat kolektibel untuk orang-orang yang memang mengetahui sejarah dari jam-jam digital dan terutama tentang jam ini. Bagi orang awam mungkin mereka akan melihat jam ini sebagai sebuah jam digital biasa yang dimensinya besar dan berat. Saya aja sering merasa pegal kalau pakai jam ini..

Jam seperti ini sebenarnya kolektibel tapi tidak bisa disamakan dengan nilai collectibility-nya dengan jam Rolex atau Seiko diatas. Karena apa? kembali ke demand. Demand untuk jam-jam digital vintage tidak sebesar jam-jam vintage mekanik, karena itu pasaran nilainya juga serba nggak jelas alias jam ini menjadi tidak se likuid merek lain. Jadi sebutan Rare and collectible saya terhadap jam ini sangat subjektif karena pasti berbeda dengan persepsi orang lain.

Posting ini mencoba untuk mencari tahu makna dari "rare dan collectible" karena selama ini setiap orang berhak menyebut jam antiknya sebagai "rare and collectile" karena memiliki alasan tertentu. Seenarnya posting ini juga masih belum bisa menjelaskan secara detail beberapa pertanyaan seperti: apa parameter dari collectible, apakah peningkatan value yang bisa 2 kali lipat dalam sekian tahun? atau hanya karena merek? apakah bisa merek low end seperti mido, rado dll disebut sebagai rare dan collectible juga? pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sangat bisa bervariasi jawabannya karena sangat tergantung pada persepsi kita terhadap sebuah jam, dan pemahaman masing-masing terhadap definisi 'rare and collectible'.

Saturday, January 1, 2011

Kumpul-Kumpul Tahun Baru 2011

Setiap menjelang atau pada saat hari pertama di tahun baru, saya dan beberapa rekan sesama penggemar jam antik selalu berkumpul untuk sekedar silaturahmi, update koleksi, perbincangan seputar arloji antik dan biasanya terjadi perpindahan kepemilikan dari jam-jam antik yang kami bawa. Tanggal 1 Januari 2011 kali ini, saya dan kawan-kawan silaturahmi ke rumah salah satu rekan senior dalam dunia koleksi jam antik. Kunjungan ini sekaligus untuk syukuran karena beliau menempati rumah baru di daerah BSD. Di teras samping rumah baru beliau yang nyaman dan menyenangkan ini kami menghabiskan beberapa lama untuk membahas jam-jam antik yang kami bawa siang itu. Dari sekian banyak jam antik yang ada, saya hanya menampilkan beberapa saja yang menurut saya termasuk koleksi yang menarik dan berharga. Gambar dibawah adalah penganan pembuka siang itu..

Dan ini adalah "makanan utama" pada acara kumpul-kumpul kali ini!!...

Terus terang saya kagum dengan koleksi yang mayoritas dibawa oleh Agen M, salah satu rekan senior dalam hobby ini. Beberapa jam antik yang sudah sangat sulit di dapat bisa dilihat pada siang itu. Rekan Ariska (blog arloji antik) dan Reza (blog arloji kuno) terlihat bingung sekaligus kagum dengan koleksi yang terhidang siang itu. Beberapa koleksi langsung saja 'dipesan' agar saat sekali waktu dijual jam itu bisa langsung dipinang.

Jenis jam dengan penampilan yang eye catching adalah tentu saja jam dengan pepsi bezel (insert bezel merah dan biru). Ada 4 buah Rolex GMT )ref 1675 dan 16750) Pepsi bezel yang dibawa pada siang itu dan sebuah HEUER Autavia GMT vintage yang juga memiliki insert bezel pepsi. Semua Rolex dan Heuer ini masih dalam keadaan yang bagus.

Masih dengan Rolex, kali ini terdapat 3 buah Rolex (ref.1500 dan 1601) dengan gilt dial (dasar dial warna hitam dan tulisan emas), dan ketiganya menggunakan jarum model dauphine dan leaf hands. memang keriga rolex ini adalah rolex produksi tahun 60-an, sehingga model jarum yang digunakan dan desain indeks berbeda dengan 'Rolex modern'. Rolex dengan jarum model seperti ini bagi saya terlihat sangat 'seksi' dan memancarkan karakter yang berbeda dengan generasi setelahnya.


Agen M memang sekarang lebih fokus untuk koleksi Omega constellation antik dan memang koleksi Connie antiknya banyak dan cantik-cantik. Ada beberapa buah Connie antik cantik yang dibawa, beberapa diantaranya termasuk jenis-jenis yang sangat sulit didapat. Salah satunya adalah connie Cal.505 black dial. Salah satu alasan kenapa Agen M lebih suka koleksi Connie antik daripada jenis Omega yang lain adalah karena Connie merupakan salah satu tipe Omega yang pada jamannya mengalahkan Rolex baik dalam banyaknya sertifikat chronometer yang didapat dan kualitas movement yang lebih baik.

Gambar di bawah adalah 2 contoh Connie antik yang menarik. Yang bawah adalah Connie Cal.505 dengan indeks kipas, dial pie pan dan kondisi yang beautifully aged. Connie atas kondisinya masih sangat bagus dengan desain yang tidak biasa, yaitu gabungan antara indeks trapesium dan arabic number.

Omega berikut adalah contoh sebuah desain Omega yang sejak tahun 60-an sampai sekarang tetap dipertahankan, yaitu Omega Speedmaster 'the moonwatch'. Paling kanan adalah Speedy moonwatch cal.861 produksi awal tahun 70-an, berikutnya adalah Speedy Cal.321 dan terakhir adalah Speedy edisi khusus dan limited edition 1969 dengan cal.1861 yang dibuat khusus untuk memperingati tahun pendaratan manusia di bulan.

Salah satu jam non-swiss yang menarik perhatian adalah Citizen Recordmaster chronograph dan seiko chronograph generasi pertama yang masih menggunakan manual chronograph movement. Kondisi keduanya masih sangat bagus dan sulit untuk didapat, terutama untuk yang seiko.

Dan ini adalah jam-jam yang kami pakai siang itu: Reza dengan Rolex Thunderbird Ref.6609, Ariska dengan Rolex GMT master purple bezel, Agen M dengan Seiko chronograph 1st generation, saya dengan Omega Chronostop diver dan Pak Acil dengan Rolex 6480. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini tidak ada transaksi yang terjadi karena Agen M kali ini masih kuat 'menahan' koleksinya dan katanya belum saatnya dilepas.....