Monday, February 28, 2011

Serba "Ter/paling..." dalam Dunia Horologi

Banyak hal yang menarik dalam dunia Horologi ini, termasuk diantaranya adalah jam apa yang ter atau paling...sedunia. Bahasan kali ini hanya menyebutkan jam tangan dan tidak mengikutsertakan jam kantong. Enjoy reading!...

THE HARDEST METAL CASE

Sudah lama orang mengenal Rado sebagai pinoeer dalam hal pemakaian material yang scratchproof dan logam berbahan keras serta keramik dalam desain dan produk jamnya. Dan dunia horologi dikagetkan dengan apa yang dilakukan oleh produsen jam URWERK, yang memiliki ciri desain yang khas, dalam produksi jam terbaru mereka. Jam ini diberi nama Urwerk 103.08 TiAIN, dan dikenalkan sebagai jam yang menggunakan material untuk casing paling keras. TiAIN menunjukkan material yang digunakan untuk membentuk case jam ini yaitu Titanium Aluminium Nitride. Teknologi TiAIN ini biasanya digunakan untuk melapisi alat-alat khusus. Lapisan TiAIN yang digunakan adalah setebal 4 micron dan hal ini mampu menggandakan tingkat kekerasan, anti korosi, anti goncangan bahkan kadar asam dari sebuah logam. Berikut adalah tingkat ketahanan logam dibandingkan dengan TiAIN:

Gold: 380 vickers
Baja: 600 vickers
TiAIN: 4,000 vickers
Vickers adalah satuan tes kekerasan logam)


THE LIGHTEST TOURBILLON MECHANICAL

Tourbillon teringan yang pernah dibuat sampai saat ini adalah Tourbillon yang dipasang pada jam RICHARD MILLE RM 027 Rafael Nadal. Richard Mille sepertinya hendak mematahkan keraguan bahwa jam mekanik tourbillon tidak bisa dipakai untuk kegiatan olah raga yang berat dan penuh benturan, salah satunya adalah Tennis. Richard Mille membuat jam khusus ini dengan sangat tanguh dan tentu saja sangat ringan. Tourbillon yang dibuat adalah tourbillon paling ringan dengan berat hanya 3,83 gram). Berat total jam beserta strap nya adalah kurang dari 20 gram. RM 027 dibuat dari campuran logam Aluminium, Zirconium, Copper dan magnesium. Campuran logam seperti ini banyak digunakan pada teknologi dirgantara seperti material yang digunakan pada pembuatan pesawat Airbus A380, satelit, roket dan mobil balap F1. Untuk jam ini, Richard Mille hanya membuat sebanyak 50 buah saja dengan harga jual USD$525,000.

Dalam idenya, Richard Mille ingin membuat jam mekanik yang bisa dikenakan saat seorang atlet bertanding. Ini tidak biasa dilakukan oleh brand lain yang memakai seorang pesohor sebagai ambasador mereka. Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan jam tersebut saat beraktifitas olah raga. Seorang petenis tidak menginginkan adanya 'gangguan di tangan' yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan kekuatan mereka selama bertanding. Karena itu Richard Mille membuat jam ini begitu ringan sehingga seorang Rafael Nadal tidak akan merasa bahwa dia sedang mengenakan jam tangan saat dia bertanding.


THE SMALLEST MECHANICAL MOVEMENT

Kalau movement mekanik jam berukuran besar mungkin tidak begitu 'menantang' para watchmaker, bagaimana kalau movement mekanik itu dibuat dalam ukuran yang mini? sampai saat ini movement jam mekanik terkecil masih dipegang oleh Jaeger LeCoultre Cal.101, sebuah manual wound movement yang memiliki 19 jewels. hebatnya adalah, Jaeger telah berhasil membuat movement ini pada tahun 1929! dan Cal.101 merupakan hasil evolusi dari versi mini pertamanya. Kalau pada movement asli pada tahun 1929 memiliki 78 buah parts, cal.101 modern memiliki 98 buah parts. Perubahan sebanyak 20 buah parts ternyata tidak mengubah ukuran movement dan ini berarti semua parts yang ada ukurannya lebih kecil. Movement ini begitu kecilnya sehingga dengan mata telanjang nyaris tidak menyerupai sebuah movement jam. Dimensinya adalah panjang 14mm, lebar 4,8mm dan tebal 3,4mm. Dan beratnya? cukup 1 gram saja!

Kalau anda perhatikan dengan seksama gambar movement diatas, watchmaker di Jaeger tetap tidak melupakan unsur estetika dalam membangun movement tersebut. beberapa bagian tetap dihias dengan ukiran tangan hasil ketelitian dan ketelatenan para watchmaker di JLC. Karena kerumitan dan dimensi yang sangat kecil ini, Jaeger tidak membuat cukup banyak Cal.101 ini. Sejak tahun 1929 sampai sekarang hanya diproduksi sebanyak 2000 buah movement saja. Salah satu alasan lain dari sedikitnya jumlah produksi adalah tidak praktisnya movement sekecil ini untuk dimasukkan dalam sebuah jam tangan wanita. Mungkin pemakai akan malas untuk memutar jam agar bisa dipakai atau mereka ingin cara yang lebih praktis yaitu dengan membeli jam dengan movement quartz. Gambar di bawah adalah salah satu contoh jam produksi Jaeger yang menggunakan Cal.101.


THE LOUDEST MECHANICAL ALARM

Saat ini, Vulcain adalah produsen jam yang mampu membuat jam mekanik dengan fungsi alarm terbaik dan juga terkeras suaranya di dunia. Dari sekian banyak tipe jam Vulcain, tipe apa yang memiliki suara terkeras? jawabannya adalah: AVIATOR GMT "THE DRAGON". Tipe ini hanya dibuat sebanyak 30 buah saja dengan menggunakan desain Naga sebagai salah satu mythology China. Movement yang digunakan adalah manual winding Cricket Cal.V-13 yang memiliki tingkat 'kebisingan' atau kerasnya suara sebesar 109,6 decible, cukup keras untuk membuat anda kaget dan terbangun dari tidur..


THE MOST COMPLICATED WRISTWATCHES


FRANCK MULLER memang pantas menyebut dirinya dan produk jamnya sebagai "The Master of Complication" karena pada awal tahun 2010 FM mengeluarkan sebuah jam tangan yang memiliki fungsi paling banyak di dunia (The most complicated). Produk yang hanya dibuat 1 buah saja itu diberi nama AETERNITAS MEGA 4. Berikut adalah spesifikasinya:
1. memiliki 36 jenis fungsi: tourbillon, perpetual calendar, chronograph, minute repeater, date dll. (25 diantaranya terlihat di dial) 2. terdiri dari 1,483 komponen 3. penghitung calendar otomatis (perpetual) selama 1000 tahun AETERNITAS MEGA 4 adalah impian dari semua watchmaker dan pencinta jam, dimana hampir semua fungsi jam bisa dimasukkan dalam sebuah jam dan bisa dikenakan. Karena selama ini jam yang memiliki fungsi paling banyak seringkali ditemui dalam sebuah jam kantong. Jam ini dibuat selama 5 tahun oleh watchmaker dari FM. Aeternitas mega 4 produksi pertama ini akhirnya dibeli oleh seorang kolektor jam dari USA sebesar USD$ 2,700,000. Saat ini, FM sedang menyiapkan Aeternitas mega 4 yang kedua untuk dijual ke masyarakat, kita tunggu saja 5 tahun kemudian...
Berikut adalah beberapa fungsi yang terdapat pada jam AETERNITAS MEGA 4.


THE DEEPEST DIVING CHRONOMETER WATCH

ROLEX Seadweller DEEP SEA merupakan jam diver terdalam (3,900m) yang telah lolos uji akurasi dan bersertifikat Chronometer. Rolex membuat jam ini sebagai jawaban dari keinginan para diver profesional yang menginginkan sebuah jam yang kokoh sekaligus akurat. Rolex menggunakan Ringlock system, helium valve dan Triplock winding crown yang mendukung fungsi jam ini.

THE LONGEST POWER RESERVE WATCH

Salah satu kemajuan dunia horologi dapat dilihat dari seberapa lama sebuah jam dapat menyimpan tenaga. Karena penambahan power reserve sebuah movement membutuhkan penelitian, percobaan dan emolusi teknologi movement. Lamanya power reserve yang umum adalah 42 jam seperti yang dibuat oleh pabrikan ETA. Panerai membuat terobosan dengan membuat power reserve selama 10 hari. namun tidak ada yang menyamai Lange & Sohne dalam urusan ini, karena mereka mampu membuat movement yang dapat menyimpan tenaga selama 31 hari! Teknologi itu diaplikasikan pada tipe A. Lange & Sohne Lange 31.

Bagi teknisi di Lange & Sohne, bukan saja sulitnya konsep yang diusung oleh movement yang memiliki power reserve 31 hari, tapi lebih kepada bagaimana menjaga akurasi jam ini agar tetap berdetak secara konsisten selama 31 hari (744 jam). Jam ini memiliki alat khusus yang berguna untuk memutar dan memberi tenaga movement ini untuk 31 hari ke depan. Lange membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat merealisasikan konsep ini ke dalam produksi. Movement yan sudah jadi diuji beberapa tahun sampai teknisi di Lange yakin bahwa movement ini akan bisa berfungsi seperti yang diharapkan dan memiliki akurasi yang tinggi juga. Lange tidak memiliki batasan waktu dalam memproduksi movement yang fenomenal ini. Hal ini sejalan dengan etos kerja orang Jerman pada umumnya: "DO IT RIGHT THE FIRST TIME, NO MATTER HOW LONG IT TAKES". Jam ini berukuran besar (45,9mm) dan dibuat dengan material platinum dan rose gold. Harga yang ditawarkan lebih dari USD$ 300,000.
THE MOST ANTI MAGNETIC WATCH EVER MADE !

Sebutan ini pantas disandang oleh sebuah jam keluaran IWC dari seri INGENIUR ref.3508, 3518, 9238 dan 9265, karena jam ini mampu menahan pengaruh magnetic sampai 500,000 A/m. Merek lain yang diketahui membuat jam seperti ini adalah ROLEX dengan seri MILGAUSS, yang di desain dapat menahan pengaruh magnetic sebesar 80,000 A/m. Berarti IWC ini dibuat untuk mampu menahan pengarug magnetic 6X lebih dari apa yang telah dibuat oleh ROLEX. Dan sampai sekaran memang jam IWC ini adalah jam dengan ani magnetic terbesar yang pernah dibuat!.
IWC memproduksi jam ini ada periode 1989 sampai 1993. IWC membuat jam ini menjadi anti magnetic bukan hanya pada desain dan material untuk casing, tapi juga beberapa bagian dari movement dibuat dari bahan yang anti magnetic. Jam ini menggunakan basis movement dari ETA Cal.2892 A-2 yang dimodifikasi dengan melakukan beberapa inovasi, seperti balance spring yang dibuat dari material Niobium Zirconium. Ternyata material anti magnetic ini memiliki kelemahan yaitu sensitif terhadap perubahan suhu, sehingga produk ini tidak bisa mendapatkan sertifikat uji akurasi Chronometer. Inovasi yang dilakukan IWC pada movement dan material yang digunakan membuat project ini merupakan project mahal. Hal itu berpengaruh kepada jumlah produksi jam ini yang hanya sedikit. Sebuah sumber mengatakan bahwa IWC hanya mengeluarkan sebanyak 1,500 buah saja. Penggemar IWC khususnya tipe INGENIUR mungkin tidak tertarik dengan tipe ini karena ukurannya yang kecil, 34mm, tidak seperti tipe Ingeniur produksi sebelumnya.

Monday, February 21, 2011

KONGKOW ARLOJI (KA) Bandung 20 Feb 2011

Pada tanggal 20 Februari 2011 lalu, untuk ke-6 kalinya KRONOMETROFILIA mengadakan acara kmpul-kumpul yang kali ini dinamakan KA atau Kongkow Arloji. Kali ini, tempat nya di Warung Laos di jalan Dago Golf Bandung. Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, acara ini selalu dihadiri oleh para penggemar jam antik dari Bandung dan Jakarta, dan hari itu berkumpul sebanyak 23 orang. Kelompok dari Jakarta menggunakan konvoi 4 mobil yang terdiri dari 11 orang. Berangkat dari Jakarta sengaja lebih pagi karena kami berencana untuk sarapan di Warung pepes jambal Walahar di daerah Klari, Karawang imur yang memang sudah banyak dikenal oleh para penggemar kuliner tradisional. Acara sarapan di Walahar menag pas sekali karena semua masakan baru saja matang dan masih segar sehingga tidak heran kalau banyak rekan yang membawa juga pepes untuk dibawa pulang.

Warung Laos sendiri ternyata memiliki pemandangan yang sangat bagus, walau kalau dilihat dari arah jalan, warung ini tidak begitu menyolok karena hanya tembok dan pintu saja. Begitu masuk ke area warung, kami langsung diperlihatkan sebuah pemandangan yang menakjubkan karena arah pandang begitu luas. Desain yang seperti ini membuat angin semilir dan membuat suasana tidak begitu panas. Pihak panitia ternyata telah memesan tempat di lantai 2 yang lebih private dan terpisah dari area umum yang lain.

Pukul 11.30, rombongan dari Jakarta telah sampai di lokasi dan disana sudah menunggu beberapa orang anggota dari Bandung dan juga panitia acara ini. Beberapa wajah baru muncul pada acara siang itu dan beberapa anggota tetap yang tidak pernah absen pada setiap kali acara juga kembali hadir disana.

Setelah tegur sapa, silaturahmi, perkenalan dan saling melirik ke pergelangan tangan orang lain untuk mencari tahu jam apa yang dipakai, masing-masing rekan membongkar bawaan masing-masing dan diatur di meja yang telah disediakan untuk memajang koleksi. Setiap kali acara kumpul-kumpul seperti ini salah satunya merupakan ajang untuk meng-update koleksi terbaru masing-masing. Seringkali kita bisa melihat banyak koleksi yang pada pertemuan sebelumnya belum ada.

Begitu semua barang bawaan diatur di meja, segera saja, seperti sekumpulan anak kecil yang girang melihat mainan baru, mereka langsung melihat dari dekat, memegang, mencoba di tangan, mendiskuskan dengan teman lain dan memfoto-nya. Beberapa buah jam yang sempat saya foto akan saya bahas dalam posting ini.

Jam berikut ini sangat unik dan memiliki desain yang retro khas tahun 70-an. Merk-nya adalah Rado Space wing dan Titus. Desain casing yang semi kotak membuat tampilan kedua jam ini menggoda mata untuk melihat dan memegangnya. Desain casing saya bilang unik karena merupakan penggabungan antara bentuk casing kotak dengan dial yang bulat (Rado) dan oval (Titus). Bila diperhatikan jam Rado, peletakan logo jangkar juga nyeleneh. Tidak diletakkan di tengah atas seperti biasanya, tapi malah diletakkan dengan posisi yang tanggung yaitu diantara angka 7 dan 8. Kemudian ada 2 garis yang memotong logo tepat di tengah. Untuk Titus, indeks dan jarum diberi ornamen berwarna orange yang eye catching. Kedua jam ini berukuran besar, dan saya yakin akan membuat orang melirik kalau kita pakai jam model seperti ini.

Jenis jam yang mulai banyak diminati oleh para pencinta jam antik adalah jam-jam militer, bukan hanya desain militer tapi yang memang jam otentik yang digunakan pada masa perang, baik itu PD ke-2 atau perang vietnam. Dari banyak jam militer yang ada pada acara Kongkow ini saya lihat ada sebuah jam militer otentik merek Jaeger LeCoultre dan Hamilton. Yang sangat kolektibel adalah merek Jaeger karena jam itu dipakai oleh tentara Inggris pada PD ke-2. Desain jam militer pada saat itu memang tidak besar, hanya berkisar 34-36mm, beda dengan jam militer untuk pilot yang berukuran besar sampai 55mm. Sedangkan yang di sebelah kanan adalah jam otentik US army yang diproduksi oleh Hamilton. Kedua jam di bawah memiliki beberapa kesamaan khas jam-jam militer, yaitu: dial selalu berwarna hitam, menggunakan arabic indeks (angka) dan finishing casing yang tidak mengkilat. Keberadaan jam-jam militer antik yang otentik sudah semakin sulit dan karena itu value-nya juga semakin meningkat, walaupun kondisi jam-jam ini tidak lagi bagus karena faktor usia. Nilai kolektibilitas semakin tinggi terutama untuk merek-merek 'besar' seperti Rolex, Jaeger, Lange sohne dll.

Ada banyak jam yang menarik perhatian saya siang itu. Seperti jam dibawah yaitu Orient Grand prix 64 yang istimewa karena memang dibuat secara khusus pada saat Olympiade di Tokyo. Orient ini memang berbeda dari Orient kebanyakan, selain desain casing yang lebih besar (sekitar 38mm), jam ini juga dibuat dengan finishing yang sangat baik, mungkin karena dibuat untuk event khusus sehingga kualitasnya juga baik. Jam yang paling kanan adalah WYLER manual chronograph yang merupakan jam produksi sekitar akhir tahun 40 sampai awal 50-an. Dengan usia setua itu kondisi jam masih sangat bagus dan enak untuk dilihat.

Masih dalam kotak jam yang sama, terlihat ada 2 omega antik yang mempunyai tipe desain yang sama yaitu sub second hand dan indeks arabic. Jam Omega yang kedua dari kiri merupakan product Omega lawas sekitar akhir tahun 40-an yang di refurbished dialnya secara profesional di Jepang, dan hasilnya memang luar biasa bagus dan sangat rapi sehingga kecantikannya langsung memancar.


Sekarang kita lihat tipe lain dari salah satu merek kesayangan saya: OMEGA. Omega dibawah berasal dari periode produksi yang sama yaitu awal tahun 50-an. Yang paling kiri adalah Seamaster chronometer gold capped, automatic bumper cal.354 dan merupakan varian yang cukup sulit didapat karena Omega memang tidak banyak memproduksi Seamaster chronometer. Omega yang berikutnya adalah sebuah seamaster bumper cal.354 . 501 yang memiliki indeks dan jarum terbuat dari rose gold sedangkan yang paling kanan adalah Seamaster automatic cal.501 dengan indeks yellow gold. Walapun usia mereka tua namun kecantikannya tetap terpancar.

Saya berani mengatakan bahwa Omega berikut adalah salah satu Omega yang kolektibel karena desain-nya yang unik. Omega ini adalah chronostop driver, yang didesain oleh Omega khusus untuk para pengemudi (driver). Desainnya khas, yaitu posisi angka 12 digeser dan menempati posisi angka 3 di jam yang biasa. Desain dial ini dibuat bergeser karena pemakaian jam ini bukan di atas pergelangan tangan, melainkan di bawah. Jadi, seseorang yang sedang mengendarai mobil tangannya tidak perlu digeser atau diangkat untuk melihat posisi waktu. Tidak banyak produsen jam yang memiliki desain dial seperti ini, dan menurut saya jam seperti ini unik dan langka. Perpaduan warna biru dan jarum orange-nya sungguh cantik dan menggoda!

Ini adalah salah satu contoh perbedaan 2 desain yang sangat menarik. Sebelah kiri adalah sebuah SINN U1 yang memiliki desai ultra modern dan pemakaian material yang merupakan hasil rekayasa metalurgi yang canggih. Material yang digunakan merupakan bahan logam yang sangat keras dan lebih keras dari baja. Tipe logam seperti ini digunakan juga untuk pembuatan kapal selam di Jerman. SINN merupakan produsen jam dari Jerman yang fokus pada jam untuk kaum profesional. Diameter 44mm. Desainnya sederhana tapi sangat menarik untuk dilihat.

Di sebelahnya adalah dunia yang berbeda, dimana desain sangat kental aura periode keemasan jam-jam mekanik tahun 50-an. Sebuah JAEGER Le COULTRE Master Calendar yang terbuat dari solid 18K rose gold. Desainnya klasik, dimensinya pun 'pas' yaitu 38mm. Kualitas buatan JLC sunguh cantik dan detailnyapun halus. Dua hal yang berbeda orientasi dijejerkan....


Siang itu ternyata ada 'reuni keluarga' dari merek ROLEX, tepatnya Rolex jenis Turn-o-Graph dan Thunderbird. Rolex thunderbird adalah cikal bakal dari Turn-O-Graph. Thunderbird yang di sebelah kanan merupakan T-bird ref.1625 produksi tahun 70-an. Yang menarik dari T-bird itu adalah finishing dial yang black matte (doff) di kombinasikan dengan material gold. Terlihat sungguh cantik dan apik! Turn-O-Graph di sebelahnya diproduksi diatas tahun 2005 dan merupakan sebuah contoh evolusi desain dari Rolex. Bezel TOG ini terbuat dari solid 18K white gold dengan desain yang tidak rata seperti halnya t-bird, tapi dimiringkan seperti halnya Roex Datejust. Perubahan lain adalah warna jarum detik yang dibuat merah, begitu juga dengan warna tanggal yang juga merah. Hal ini dilakukan untuk membedakan antara TOG dengan Datejust biasa.

Evolusi desain Rolex ditunjukkan juga oleh sala satu tipe klasik di bawah, yaitu Explorer 1 (jam yang sebelah kiri). Rolex Explorer 1 ini merupakan proses evolusi dari versi sebelumnya. Perbedaan ada pada diameter casing yang semula 36mm menjadi 39mm. Tidak banyak perubahan yang dilakukan pada jam ini, hanya dimensi-nya saja yang diperbesar. Selain itu, indeks arabic 3,6 dan 9 dengan finishing warna hitam (black out).

Jam di sebelahnya adalah merek M2K, yang mengkhususkan diri pada desain-desain homage, menyerupai desain jam merek lain yang terkenal. Salah seorang rekan memesan sebuah M2K yang desainnya mengacu pada desain Rolex Explorer 1 generasi awal (vintage). Perbedaannya adalah dimensi jam yang besar 39mm dan penggunaan feature tanggal, sedangkan versi Rolex tidak menggunakan tanggal.


Kayaknya belum lengkap kalau acara kumpul-kumpul tapi tidak membicarakan dan membahas SEIKO. Kebetulan pada hari itu ada beberapa high-end seiko vintage yang dibawa serta. Yang pertama adalah GRAND SEIKO 4522 di bawah yang mencuri perhatian begitu dikeluarkan oleh si empunya. GRAND SEIKO ini sungguh cantik karena desain casing yang unik dan kondisinya yang sungguh luar biasa! casing merupakan gold capped dengan desain yang sedikit menyerupai OMEGA constellation C-Shape, hanya bedanya GS ini casingnya sedikit terlihat lebih 'kekar'. GS 4522 merupakan jenis GS high beat 36,000 bph yang menggunakan manual winding movement. Movement ini merupakan salah satu jenis movement yang banyak digemari dan dicari oleh para pecinta Seiko vintage.

Berikut adalah koleksi yang dibawa oleh seorang member yang 'mendedikasikan' dirinya untuk mengoleksi dan mempelajari high-end seiko vintage. Beberapa koleksi high end seiko vintage yang dibawanya adalah King Seiko. Grand Seiko dan Lord Marvel, dan semuanya dalam kondisi yang sangat bagus!

Berikut adalah beberapa contoh highly collectible vintage high end seiko dari periode awal produksi mereka. Yang paling kiri adalah King Seiko generasi awal dan 2 berikutnya adalah Grand Seiko dari generasi kedua yang diproduksi dari mulai tahun 1963-1967. Ketiga seiko ini menggunakan low-beat manual winding movement...dan ketiganya dalam keadaan sangat bagus!..

Salah satu cara agar tidak bosan dengan koleksi jam yang kita miliki adalah dengan merubah penampilannya. Salah satu caranya adalah dengan mengganti rantai atau tali kulit dengan strap yang lain, misalnya jenis Nato strap. Baru dalam kesempatan kumul-kumpul ini saya melhat bahwa ada juga Nato strap yang terbuat dari kulit! dan ternyata bagus. Nato strap dari kulit ini cocok untuk jam besar yang desain spring bars-nya memiliki ruang cukp lebar untuk menyelipkan strap ini.


Salah satu jenis jam yang mulai banyak penggemarnya adalah jam-jam Rusia vintage. Tipe jam rusia ini sebelumnya jarang ada peminatnya karena mungkin kualitas buatannya yang kurang bagus atau kita kurang percaya dengan kualitas movement-nya. Namun persepsi seperti itu sekarang sudah berubah. Mengoleksi jam-jam eks cold war atau jaman saat propaganda soviet sedang gencar sampai era perestroika ternyata menarik untuk dikoleksi karena desain dialnya sangat bervariasi. Di bawah adalah contoh-contoh jam rusia vintage jenis diver yang dibawa pada acara hari ini.
Nah kalau jam rusia yang satu ini bukanlah tipe jam sport atau militer tapi saya mengatakannya kontemporer. Lihat saja desain jarumnya..unik! jarum jam dan detik berbentuk lingkaran. ntuk penunjuk jam menggunakan serupa disck yang pada salah satu sisinya ada ujung yang keluar untuk menunjukkan jam, sedangkan jarum menit menggunakan lingkaran yang memiliki ujung di salah satu sisinya. Saya belum pernah melihat jam merek lain yang membuat desain jarum seperti ini.

Tidak terasa waktu berjalan dan sudah menunjukkan 15.30 waktu bandung. Karena perjalanan masih jauh untuk pulang ke Jakarta, dan karena beberapa orang berniat untuk membeli oleh-oleh maka acara pun diakhiri. beberapa orang merasa pertemuannya terlalu cepat karena belum puas untuk melihat koleksi jam yang ada di meja dan belum tuntas untuk berdiskusi mengenai hal yang sama-sama membuat kami dekat satu sama lain, yaitu dunia jam antik!

Sampai bertemu pada acara KONGKOW AROJI berikutnya!

Saturday, February 12, 2011

ZENITH Grande Chronograph XXT Open

Sudah beberapa minggu belakangan ini saya sedang bosan dengan jam-jam yang 'umum'. Maksudnya 'umum' disini adalah merek dan tipe jam yang banyak sekali dipakai orang atau dari merek-merek yang sudah lazim dipakai dan dilihat orang. Merek-merek seperti Rolex, Panerai, IWC, Tag Heuer dll saya lihat sudah banyak sekali orang yang punya dan pakai sehari-hari. Saya ingin pakai sebuah jam dari merek dan jenis yang kemungkinan sedikit ketemu atau melihat orang lain menggunakan jam yang sama. Tentu saja merek-merek itu tidak termasuk Patek Philippe, Breguet, Vacheron dan sejenisnya yang mesti menjebol tabungan dan menguras kantong.

Zenith, adalah sebuah merek yang tidak pernah saya miliki sebelumnya. Selain produk-nya yang jarang beredar, sebenarnya saya tidak begitu memperhatikan Zenith karena desain jam ini banyak yang menurut saya aneh-aneh dan tidak menarik. Hanya beberapa saja yang saya bilang menarik karena desainnya klasik dan cenderung tidak banyak variasinya. Salah satu tipe yang menarik perhatian saya dari hanya sedikit tipe yang menurut saya menarik adalah seri Chronomaster. Karena desainnya cenderung masih mengambil desain klasik dari Zenith. Keunikannya hanya pada bukaan pada dial yang memperlihatkan sebagian dari movement-nya. Ternyata, dengan melihat gambar/ foto di majalah dan di internet persepsinya berbeda jauh ketika saya secara langsung melihat tipe ini. Desainnya secara 3 dimensi terlihat menarik dan secara proporsi juga tidak mengecewakan, dan yang pasti lagi..tidak banyak orang yang saya lihat memakai jam ini! Akhirnya saya putuskan untuk memiliki Zenith Grande Chronograph XXT Open ini.

Sesuai dengan namanya 'Grande', Zenith ini memang memiliki dimensi yang besar yaitu 45mm. Lebih besar dari jam Panerai yang basic (44mm). Desain casing yang terbuat dari baja juga bentuknya sederhana dengan chronograph pusher berbentuk persegi, mengingatkan pada desain pusher jam chronograph jaman dulu. Caseback terbuat dari sapphire crystal yang dipadukan dengan stainless steel yang dikunci dengan 8 buah baut kecil.

Hal yang menarik dari jam ini ada pada desain dial. Finishing dial adalah hitam yang mengkilat dengan paduan warna silver untuk minute index dan angka-angka pada sub register 30 menit. Indeks jam menggunakan system applied marker yang terbuat dari baja juga. Jarum jam dan marker index menggunakan material yang sama. Desain jarum berbentuk runcing menyerupai ujung tombak. Jarum untuk penunjuk fungsi power reserve menggunakan warna yang berbeda yaitu gold. Peletakan fungsi power reserve ini menarik karena merupakan ide baru dengan meletakannya tepat di tengah dial. Desain penunjuk power menyerupai posisi orang tersenyum, karena itu jam ini sering juga disebut sebagai smiley chronomaster. Desain dial yang dilubangi sebenarnya bukan pertama kali dilakukan oleh Zenith. Brand Frederique Constant telah melakukannya lebih dulu dengan tipe 'open heart'-nya. Zenith mengadopsi ide itu dan mengaplikasikannya ke tipe ini dengan tujuan untuk menunjukkan kinerja movement legendaris El primero yang telah dimodifikasi, baik dari caseback yang transparan maupun dari depan. Bagian yang dibuka adalah 'jantung' dari movement ini yaitu balance wheel dan escapement-nya.

Desain open dial berbentuk seperti 3 buah lingkaran yang saling mengiris satu sama lain. Pada 'lingkaran' paling bawah terdapat jarum detik yang memiliki 3 buah jarum yang saling mengait. Dari lubang ini kita bisa melihat 'detak jantung' dari movement legendaris El primero. Lingkaran yang berada di sebelah kanan merupakan sub register 30 menit.

Movement adalah bagian utama dari jam ini. Bukan hanya karena movement-lah yang membuat jam ini berfungsi, tapi nama besar yang disandangnya: El Primero. Zenith mengeluarkan untuk pertama kali movement El primero pada tahun 1969. Saat itu dunia horology terpana dengan hadirnya automatic chronograph pertama kali dengan jenis movement high-beat 36,000 bph. Pencapaian sebelumnya adalah 28,800 bph. Dengan segera popularitas El Primero melonjak, sehingga membuat Rolex pun tertarik untuk memakai el primero dalam produk Daytona mereka. Juga beberapa merek jam ternama lainnya.

El primero yang digunakan dalam Chronomaster ini sudah dimodifikasi dengan adanya penambahan fungsi power reeserve dan menghilangkan sub register 12 hours yang biasanya diletakkan diatas posisi angka 6. El primero modifikasi ini diberi kode Cal.4021 yang memiliki 36,000 bph, 248 komponen dan 39 jewels. Semuanya dibuat dalam pabrik Zenith.

Jam ini menggunakan crocodile strap berukuran 22mm berwarna hitam dengan double deployant claps. Kualitas crocodile leathernya baik dan dibuat menebal di ujung yang mendekati lugs jam. Hal ini agar antara strap dan casing terjaga keseimbangannya. Finishing croco strap dibuat matte.

Salah satu kelemahan yang saya lihat pada jam ini adalah tidak adanya penunjuk tanggal dan bentk jarum yang Pada crown utama terdapat logo bintang yang merupakan ciri khas/ lambang dari brand Zenith.relatif berbentuk sama bisa menyebabkan orang salah lihat apabila melihat jam tidak di tempat yang terang.


jam ini cukup eye catching ketika digunakan. Selain karena dimensinya yang memang eye catching karena besarnya, warna hitam dan open dial nya juga menjdikan jam ini terlihat sangat berbeda dengan jam-jam pada umumnya.