Sunday, April 22, 2012

ROLEX Submariner '50th Years Anniversary'


ROLEX Submariner adalah jam yang paling banyak ditiru ide desainnya oleh produsen jam lain. Desain Submariner sangat klasik dan tetap bertahan selama puluhan tahun tanpa ada perubahan berarti. Pada tahun 2003, Rolex Submariner memperingati hari jadi-nya yang ke-50 dan untuk memperingati moment berharga tersebut ROLEX membuat sebuah edisi khusus. Desain ini tetap mengacu kepada desain dasar Rolex Submariner sebagai jam diver, perbedaan dilakukan pada pewarnaan insert bezel yang biasanya hitam, dengan warna hijau. Perubahan lain dilakukan pada desain indeks yang dibuat lebih besar (disebut sebagai maxi dial).ROLEX membuat Submariner khusus ini sampai tahun 2010.

 

Pada awal saya melihat jam ini beberapa tahun yang lalu, saya menganggap desainnya agak 'aneh' karena belum pernah saya melihat sebuah jam selam profesional yang menggunakan insert bezel berwarna hijau, apalagi diaplikasikan di sebuah Rolex Submariner. Bagi saya desainnya yang nyeleneh ini sebuah desain yang tidak berhasil. Tapi sekitar beberapa bulan lalu saya kembali melihat ROLEX anniversarry ini lagi. Pendapat 'nyeleneh' yang saya sematkan pada Rolex ini berubah menjadi kesenangan. Saya melihat Rolex Green ini sebuah desain yang unik dan berani.

 Secara fisik, ROLEX Anniversary ini sama dengan ROLEX Submariner biasa. Caing memiliki diameter 40mm dengan screwdown 'triplock' crown system sehingga dapat menahan tekanan air sampai 300m. Menggunakan Rolex in-house movement Cal.3135 yang memiliki 28,800 bph. Dan khusus untuk insert bezel menggunakan warna Green anodized aluminium dan 'pearl' luminous. Rantai Oysternya sudah menggunakan solid end links dan casing sudah tidak lagi berlubang pada sisi lugs-nya. Indeks marker yang dibuat lebih besar membuat jam ini terlihat memiliki ruang dial yang lebih 'penuh' dan ternyata menimbulkan kesan yang lebih 'berotot' daripada indeks marker biasa. Mungkin ROLEX belajar dari seri ini dan kemudian mengaplikasikan maxi dial untuk seri terbaru mereka yaitu Submariner Ceramic.


ROLEX ini terlihat eye catching ketika dikenakan, warna hijau pada bezel cukup mengambil perhatian orang lain. Dan bagi beberapa orang yang belum begitu mengenal Rolex, sebuah Submariner dengan bezel hijau selalu mengundang pertanyaan karena memang lazimnya sebuah Submariner memiliki bezel hitam.



Saturday, April 21, 2012

GRAND SEIKO 45S High Beat 36000 bph Manual Winding

 Setelah mempelajari sejarah Seiko terutama untuk produk high-end nya seperti Grand Seiko, keinginan untuk mengumpulkan beberapa tipe Grand Seiko menjadi semakin kuat. Karena populasi dari Grand Seiko antik sangat jarang, maka waktu untuk bisa mengumpulkan tipe ini membutuhkan waktu lama. Misalnya Grand Seiko ini, saat pertama kali melihatnya 3 tahun lalu saya sudah jatuh cinta. Saat itu, tepatnya 25 Desember 2009, saya dan salah seorang rekan penggemar jam antik bertemu di dekat kantor nya di jalan Sudirman dan saat itu dia membawa jam yang baru dia dapat, sebuah Grand Seiko high-beat 36000 bph.

Satu hal yang sangat menyita perhatian saya saat itu adalah warna dialnya yang kecoklatan karena proses alami selama puluhan tahun. Warna dial yang berubah kecoklatan dipadu dengan indeks dan jarum yang terbuat dari emas serta casing yang 'dibungkus' dengan lempengan emas 18K ternyata sangat harmonis dan saling menguatkan.


Grand Seiko ini menggunakan manual high beat movement 36000 beat per hour yang diproduksi selama lima tahun sejak 1968 sampai 1974. Movement yang digunakan adalah Cal.4520 dengan 25 jewels. Seiko mengeluarkan 3 jenis Grand Seiko 45 yaitu: stainless steel. gold capped dan solid gold. Cal.45 sering disebut sebagai salah satu milestone penting dalam perkembangan teknologi movement Seiko dan dianggap sebagai salah satu the best manual winding movement yang pernah dibuat oleh Seiko. Movement ini dibuat oleh Daini Seikosha Co.

Pada tahun kelahiran generasi GS 45, kompetisi 'Observatory Chronometer' masih berlangsung dan Seiko mengirimkan 103 buah movement Cal.45 untuk mengikuti kompetisi tersebut. 'Observatory Chronometer competition merupakan kompetisi dari para pembuat movement seluruh dunia yang dilakukan oleh badan independen. Dari 103 buah movement Cal.45 yang dikirimkan, 73 buah diantaranya berhasil lolos sesuai dengan standar tingggi yang ditetapkan oleh badan tersebut. Kebanyakan dari perusahaan movement yang mengikuti kompetisi ini membuat movement khusus dan tidak untuk dibuat massal. Tapi Seiko melakukan sebaliknya, movement Cal.45 adalah movement yang akan diproduksi secara massal sampai tahun 1974.


 Diameter jam ini cukup besar sekitar 37mm. Caseback menggunakan screw back dan desain caseback dibuat rata sehingga keseluruhan jam ini terlihat tipis. Hal ini dimungkinkan karena desain Cal.45 sendiri juga tipis. Beda dengan desain Grand Seiko modern, desain lugs GS ini pendek karena pada bagian dalam dibuat rata dan tidak melengkung mengikuti sisi permukaan casing. Desain seperti ini akan membuat jam menjadi sedikit terlihat formil dan rapi ketika menggunakan strap kulit.

 Walau sudah berusia 42 tahun, jam ini diproduksi bulan Juli 1969, kecantikan Grand Seiko ini masih sangat terlihat jelas. Terutama bagaiman Seiko memberikan finishing yang detail dan teliti untuk bagian indeks, jarum dan tulisan pada dial. Apabila terkena cahaya bagian-bagian tersebut akan berpendar dan memantulkan cahaya dengan sangat jelas. Dengan finishing permukaan dial yang doff, pantulan ini menjadi semakin terlihat.


Friday, April 20, 2012

LE JOUR Chronograph PVD Ref.7000


 Pada akhir tahun 70-an sampai awal 80-an, pembuat jam HEUER menerima order untuk membuat jam dengan perjanjian eksklusif untuk beberapa merk jam pada saat itu, seperti: Aristo, Clebar, hamilton, Zodiac, Le Jour, Sears dan Tradition (merek milik Sears Roebuck, serta Tourneau (jaringan toko jam yang membuat merek sendiri). Semua jam dengan merek tersebut dibuat oleh Heuer, karena itu semua desain jam dari semua merek tersebut pada jamannya memang menyerupai jam yang dibuat dengan merek HEUER. Jam dengan desain yang menyerupai Heuer ini sering juga disebut sebagai 'Poor man's Heuer'. Karena memang harga jam-jam seperti ini pada jamannya dijual dengan harga di bawah harga bandrol jam Heuer yang berdesain sama.

Pembuatan 'Poor man's Heuer' sendiri dimulai pada tahun 50-an ketika Heuer memutuskan untuk menerima membuat jam bagi klien-nya yaitu produsen jam tangan lain. Klien yang disebut-sebut pertama yang dibantu oleh Heuer adalah Aristo, Clebar dan Zodiac. Sampai sekarang saya belum bisa mengerti apa yang mendasari strategi Heuer yang mau membuatkan jam untuk produsen jam lainnya.

Salah satu contohnya dari Poor man's Heuer adalah LE JOUR Automatic Chronograph ini. Le Jour ini sama dengan HEUER Pasadena (Ref.750.510)yang memiliki desain serba hitam dengan finishing PVD untuk casing dan rantainya. Movement yang digunakan diambil dari Valjoux 7750 yang memang terkenal handal dan masih banyak dipakai oleh banyak pabrikan jam sampai saat ini.


Diamater jam ini sekitar 40mm dengan ketebalan casing sekitar 15mm. Yang saya suka dari Le Jour ini adalah penampilan secara keseluruhan yang 'misterius', serba hitam dan dengan desain dial yang sangat sporty. Warna dial dibuat matte black dengan kombinasi atraktif warna putih dan orange untuk warna jarum detik besar. Jam ini memiliki indeks yang sudah mulai menguning karena faktor usia, begitu juga dengan warna tritium pada jarum dam dan menit. Tidak seperti Le Jour PVD yang pernah saya lihat, Le Jour ini memiliki penutup case back yang juga berwarna hitam dan terdapat angka 7000 yang merupakan reference number dari jam ini.







Monday, April 2, 2012

Fenomena Unik dalam Mengoleksi Rolex Sport Antik

Sudah banyak pendapat yang mengatakan bahwa dunia koleksi jam antik khususnya Rolex sport vintage seringkali sulit untuk bisa dimengerti. Dalam hal penentuan value sebuah Rolex antik seringkali didasarkan kepada aspek yang sifatnya emosional daripada kondisi real object yang dimaksud. tentu saja ada 2 hal yang jelas dan berperan besar dalam penentuan value sebuah jam Rolex sport antik, yaitu kondisi dan originalitas. Dalam tulisan ini saya mencoba menjelaskan 'fenomena' unik itu berdasarkan amatan saya, sharing dari penggemar Rolex antik dan juga studi literatur.

Pada tanggal 6 Desember 2011, sebuah Rolex yang paling complicated yang pernah dibuat yaitu triple date moonphase Ref.6062 dengan casing terbuat 18K YG terjual dalam sebuah lelang dengan hammer price US$ 62,500. Rolex ini produksi tahun 1952. Dan, 10 hari kemudian, sebuah Rolex tipe yang sama terjual dengan hammer price sebesar US$542,500 (ya, benar harganya kalau di rupiahkan sekitar Rp.4,9 Milyar!..). Kedua jam itu memang jam yang sejenis, menggunakan casing, movement dan material yang sama persis serta diproduksi di tahun yang sama dan dilelang di kota yang sama di New York. Tapi harganya bisa terpaut US$480,000. Mengapa? seperti yang sudah saya tuliskan diatas, dalam dunia koleksi jam Rolex antik, kondisi jam sangatlah berpengaruh besar terhadap harga.

Rolex Ref.6062 yang berbeda harga sampai US$480,000 itu kondisinya seperti baru. Praktis, sejak jam itu dibeli memang tidak pernah menyentuh kulit untuk dipakai. Kondisinya unworn, kondisi dial, hands, indeks dll nya sangat bagus dan crispy. Casing jam juga belum pernah tersentuh apapun, sampai-sampai hampir seluruh permukaan casing berubah warna kemerahan (lihat gambar atas dan bawah). Dari contoh sederhana dan nyata ini semakin menunjukkan bahwa dunia koleksi jam antik khususnya Rolex itu sangat unik, aneh, menggelikan, tapi sekaligus juga mencengangkan. Gimana nggak heran, kok ada orang yang mau beli jam yang sama dan membayar Rp.3,6 Milyar lebih mahal dari jam tipe yang sama, hanya karena kondisinya un-touch dan un-worn!...

Mungkin salah satu hal yang membuat 6062 menjadi begitu mahal karena Rolex memang tidak lagi pernah membuat jam yang complicated seperti 6062 tersebut. Rolex juga hanya sebentar membuat sebuah jam complicated lain seperti triple date chronograph 'Jean-Claude Killy' dan split second chronograph yang seringkali disebut sebagai 'ultra rare' dari Rolex antik.

Dalam dunia koeksi Rolex antik, desain dial juga memegang peranan besar dalam menentukan value sebuah Rolex. Dial menjadi salah satu hal penting karena Rolex dikenal sebagai produsen jam yang 'agak malas' dalam berinovasi untuk membuat movement baru. Jadi sebuah jenis movement akan dipakai di banyak tipe jam dalam rentang waktu yang lama. karena itulah, pembeda dial menjadi faktor besar lainnya.

Contohnya, sebuah Rolex Daytona Ref.6239 yang diproduksi sekitar pertengahan tahun 60-an. Sebuah daytona 6239 dengan dial biasa dan standar bernilai sekitar US$20,000 - 25,000. Tapi, sebuah 6239 lain yang menggunakan dial berbeda yang disebut sebagai dial 'paul newman', dengan tambahan warna yang berbeda dan kotak kecil pada indeks sub register sebagai variasi, yang disebut sebagai favorit-nya Paul Newman, akan bernilai 6 digit, jauh lebih mahal dari jam sejenis dengan dial standard.

Rolex yang dibuat khusus untuk sebuah institusi juga bisa bernilai sangat tinggi, atau setidaknya berbeda secara signifikan dari tipe jam sejenis yang standar. Dalam dunia Rolex anti, sebuah jam Rolex sport (ataupun yang dress watch) dengan memiliki cap atau printing emblem sebuah institusi atau negara bisa berharga tinggi. Padahal jam-jam itu dulunya adalah pesanan sebuah perusahaan atau sebuah negara yang dibagikan kepada staff-nya. Contoh yang paling menghebohkan adalah Rolex Submariner 'COMEX' yang dipesan khusus oleh perusahaan maritim Perancis untuk kepentingan pengelasan bawah laut. Sebuah COMEX pernah mencapai 6 digit dalam sebuah lelang di New York beberapa tahun lalu.

Rolex juga membuat jam khusus untuk British Department of National Defense, yaitu sebuah Submariner yang 'bersalin muka' dan sering disebut sebagai 'Milsubs'. Jam ini mengambil basis dari Rolex submariner 5512/3 no date yang banyak diproduksi pada tahun 70-an. karena jam ini dibuat khusus maka desainnya pun berubah. jarum menggunakan model pedang dan ada huruf T yang dilingkari di posisi diatas angka 6. Lugs juga dibuat permanen dan tidak menggunakan spring bar seperti Rolex biasa. Sedangkan untuk casing dan movement sama dengan Submariner kabanyakan. harganya? kalau sub no date biasa dijual sekitar US$6,000-6,500, sedangkan untuk sebuah Milsubs kita harus membayar sekitar US$100,000..!

Kalau penjelasan diatas untuk Rolex Milsubs yang memiliki 'agak banyak' perubahan, coba lihat Submariner di bawah. Gambar dibawah adalah sebuah Rolex Submariner Ref.1680. Tipe ini mulai diproduksi Rolex sejak tahun 1969 dan tipe-tipe awal selama beberapa tahun tulisan 'Submariner'-nya di tulis dengan tinta merah karena itu tipe ini disebut sebagai 'The Red Submariner'. Generasi 1680 lain menggunakan tulisan Submariner berwarna putih seperti halnya warna untuk tulisan lainnya pada dial. nah, karena jumlah 1680 yang tulisan Submariner-nya merah lebih sedikit maka harganya bisa terpaut jauh dengan 1680 yang putih. Perbedaan kedua tipe ini murni hanya dari warna tulisannya saja karena casing dan movement yang digunakan sejenis.

Untuk Rolex di bawah, ceritanya lebih blunder lagi. Rolex tersebut adalah sebuah Explorer 2 Ref.16550. Merupakan generasi modern Explorer setelah ref.1655 selesai diproduksi. Kenapa ref.16550 ini disebut unik dan harganya juga banyak membuat heran? karena memang penampilannya unik. kalau anda amati Rolex di bawah, warna dialnya tidak putih melainkan agak cream atau ivory. karena itu 16550 ini disebut sebagai Explorer 2 'Cream/Ivory dial'. kalau anda dengan sengaja menanyakan perihal Rolex Explorer 2 dengan cream dial, pihak Rolex dengan tegas akan menyatakan bahwa tipe itu tidak ada. Lho kok? karena memang 16550 ini 'sebenarnya' diproduksi dengan warna dasar putih. Tapi karena 'kesalahan' proses campuran zat kimia untuk mewarnai, maka jam ini kelamaan akan berubah warna menjadi cream atau ivory.

Rolex akhirnya menyadari 'kesalahan' tersebut dan merubah komposisi warnanya dan akhirnya mengeluarkan ref.16570 yang dialnya benar putih. Explorer 2 cream/ivory dial kemungkinan diproduksi pada tahun 1984-1986 dan kenyataannya tidak banyak tipe ini yang terjual pada saat itu. Salah satu alasannya adalah karena tipe ini dianggap tidak populer, mungkin juga dianggap sebuah 'kesalahan' karena warna dialnya yang bisa cepat berubah. Tapi kenyataan sekarang berkata lain, para kolektor berburu tipe ini dimanapun. Akibatnya, harga tipe ini dengan cepat melonjak naik dan menjadi jauh lebih mahal dari tipe sesudahnya Ref.16570 yang 'benar putihnya"...

Fenomena seperti ternyata hanya terjadi di seri sport antik saja, sedangkan untuk tipe dress watch harganya lebih stabil dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara satu desain dengan desain lain yang berbeda. Padahal kalau dilihat dari jumlah produksi dan tahunnya mungkin tidak berbeda secara signifikan. Dan lagi, perbedaan desain pada seri dress watch lebih banyak dan variatif.

Ada kecenderungan lain, selain perbedaan pada desain dial, yang membuat harga sebuah Rolex antik sport menjadi berbeda secara signifikan, yaitu perubahan warna dial karena proses alami. Biasanya terjadi pada desain dial dengan warna dasar hitam. Sebuah Rolex antik dengan warna dasar semula hitam dapat berubah menjadi coklat karena proses alami dan oksidasi. para kolektor menyebutnya sebagai 'tropical dial'. Nah fenomena ini juga menarik karena sebuah jam yang sama tuanya dan dari jenis yang sama, harga jam yang warna dialnya sudah berubah menjadi coklat merata akan lebih mahal dari dial yang masih berwarna hitam. Padahal, secara logika awam dial yang hitam mestinya lebih baik karena warna asal masih utuh. Contoh jam yang warna dialnya sudah berubah menjadi 'Tropical' dial bisa dilihat pada gambar Rolex GMT dibawah. GMT 1675 yang berada di tengah warnanya sudah berubah jadi coklat merata dan memang kelihatan lebih eksotis...se eksotis harganya ketika teman yang punya jam itu menyebutkan sebuah angka!