Sunday, June 24, 2012

ROLEX TUDOR 'Red' Ranger: The Mystery


 Saya menulis Sub Judul diatas dengan 'The Mystery', karena memang bagi saya dan mungkin juga banyak penggemar jam antik lain yang masih mempertanyakan kebenaran keberadaan Tudor ini. Apa sih yang menjadikan jam ini menjadi misterius? Saya mencoba untuk menuliskan apa yang pernah saya baca, ditambah pengamatan jam ini secara langsung (fisik) dan pendapat saya pribadi.

Terakhir kali saya melihat sebuah Red Ranger sekitar 4 atau 5 tahun lalu di sebuah toko jam di Melawai. Dari informasi yang saya tahu, jam itu dibeli di Singapore dan ternyata setelah di teliti jam Red Ranger itu franken. Jam-jam Tudor Ranger baik yang Red atau yang putih lebih sering ditemui sekitar 7 atau 8 tahun lalu. Saya ingat sekali bagaimana senangnya saya saat pertama kali mendapatkan Red Ranger pertama saya. Kesenangan saya langsung menguap setelah saya lihat ternyata orang yang menjual Tudor itu ke saya esoknya memiliki tudor jenis yang sama lagi, begitu pula esok harinya dan esok lusanya. Dari kenyataan itu saya mengambil kesimpulan awal kalau Ranger yang beredar saat itu adalah palsu!

Ok. Sekarang saya coba mulai dengan sebuah Pertanyaan yang sederhana: apakah benar Rolex memproduksi secara massal (dan tentu saja secara resmi) Tudor 'Red' Ranger ini? saya tidak bicara mengenai Tudor Ranger yang tulisan putih, tapi khusus Tudor Red Ranger ini. Ada 2 pendapat mengenai jawaban pertanyaan ini. Pertama, Red Ranger tidak pernah secara resmi dan massal diproduksi oleh Rolex/Tudor dan keberadaan Red Ranger yang sering terlihat di internet ataupun secara fisik dijual di sekitar kita dinyatakan sebagai Franken Tudor atau bahkan malah Fake. Keberadaan Red Ranger dianggap sebagai hasil 'kerajinan tangan' orang-orang yang ingin memunculkan Tudor yang unik.

Pendapat kedua mengatakan bahwa Red Ranger memang ada secara fisik dan original dari Rolex/Tudor tapi bukanlah produk resmi yang masuk dalam katalog Tudor atau Rolex pada jaman itu. Karena memang Tudor Ranger yang masuk dalam katalog bukanlah Red Ranger. Argumen ini menurut saya lemah dan mudah dipatahkan karena memang tidak ada bukti otentik.


Memang desain dan penampilan Tudor Ranger bisa membuat seorang penggemar jam antik jatuh cinta pada pandangan pertama. Desain dan dimensinya mengingatkan kita pada desain saudara tuanya, Rolex, yaitu Explorer 1 Ref.1016. Desain dial menggunakan matte black dengan kombinasi indeks arabic dan balok. Desain jarum yang khas membuat penampilan sebuah Ranger menjadi unik sekaligus menarik.

Saya semakin penasaran dengan tipe ini dan berusaha mencari bukti otentik keberadaan Red Ranger. Ternyata sangat sulit, dan saya mendapatkan bukti otentik sebuah Tudor Ranger yang original karena disertai oleh paper dari Rolex/Tudor. Bedanya, Ranger ini sudah menggunakan logo baru serupa tameng atau topeng Ksatria. Bentuk jarum dan indeks serupa dengan Red Ranger yang saya bahas disini. Dari paper yang menyertai Tudor Ranger dibawah terlihat bawah ref number Ranger adalah 9050 untuk Ranger yang menggunakan date.
 

Sekarang kita lihat caseback dari Red Ranger misterius ini. Penampilannya sangat meyakinkan dan dibuat dengan teknik yang baik dan rapih. Bisa dilihat dari kedalaman stamping tulisan "...OYSTER CASE BY ROLEX....", begitu juga dengan gerigi sebagai pembuka caseback dibuat dengan rapi. Bentuk case back cembung, persis sama dengan caseback Rolex. Stamping ini adalah yang terbaik yang pernah saya lihat pada sebuah Tudor. dan karena kerapian inilah malah saya jadi curiga. Dari beberapa jam Tudor original yang pernah saya lihat dan saya miliki (kecuali tipe Submariner), biasanya memiliki case back yang tidak cembung seperti ini.


Kita bandingkan caseback dari Tudor Ranger 9050 yang original dari gambar sebelumnya. Caseback Tudor non Submariner biasanya memang rata seperti gambar dibawah. Case back cembung biasanya digunakan untuk Tudor Submariner. Kalau Red Ranger itu asli juga, berarti Rolex/Tudor memiliki 2 jenis caseback yang berbeda. kalau iya, apa dasar pembedaan itu?


Sekarang kita lihat jeroan dari red Ranger ini. Seperti halnya jam Tudor lainnya, Movement yang digunakan adalah ETA dan red Ranger ini menggunakan ETA Cal.2472 yang merupakan automatic movement dengan feature tanggal. Tapi Red Ranger ini menghilangkan feature tanggal nya. Kalau menurut saya, movement ETA ini original dan bukan mesin 'ETA' yang dipalsukan, yang sering disebut sebagai 'asian ETA cloning'. Pada caseback terdapat tulisan 'MONTRES TUDOR SA-GENEVA SWITZERLAND-PATENTED'. Dari kualitas stamping tulisan tersebut yang kurang rapi dan cenderung agak berantakan, saya berpendapat kalau casing ini adalah palsu. Pada bagian bawah terdapat kode Ref jam ini: 9050. Bedanya dengan Tudor Ranger lain dalam posting ini (original) menggunakan ETA Cal.2784 dan menggunakan tanggal.


'Keanehan' lain dari red Ranger ini bisa dilihat dari proses penulisan serial dan reference number yang diletakkan di lugs. Pada bagian serial number tertulis 724117 dan reference number 9050. Dari artikel yang pernah saya lihat, Tudor biasanya membuat pembedaan dengan Rolex dalam penulisan reference number, yaitu dengan menambahkan kode 0 dibelakangnya. Jadi seharusnya tertulis 9050/0. Kemudian untuk serial number biasanya ada tulisan STAINLESS STEEL diatas serial number, persis seperti yang biasa Rolex lakukan. Hal lain yang membuat saya penasaran adalah terdapat pola horisaontal yang rapat seperti bekas sebuah logam dihapus oleh logam lain (bergesek). kalau diperhatikan dengan seksama akan terlihat pola itu ditengah space antara lugs dan pola itu sama untuk kedua bagian (atas dan bawah). Diatas pola gesekan itu baru di grafir serial dan ref number. Hal lain yang membuat saya berpikir ini casing palsu adalah karena saya tidak melihat adanya bekas 'luka' karena gesekan kupingan rantai ke casing. Bekas ini biasa muncul untuk jam-jam yang aslinya menggunakan rantai. Dan Tudor Ranger selalu diproduksi menggunakan rantai.



Terlepas dari kenyataan bahwa Red Ranger ini masih diragukan originalitas-nya, saya tetap mengakui bahwa Red Ranger ini memang cantik dan unik. Saya berusaha mencari gambar-gambar Red Ranger di internet dan mayoritas saya mendapatkan gambar yang serupa. Salah satu contohnya adalahsebuah Red Ranger yang fotonya bisa dilihat di bawah. Red Ranger ini diakui oleh pemiliknya sebagai 'tidak seharusnya', tapi karena dia melihat jam ini dan jatuh cinta maka jam ini tetap dipakai.


Bandingkan dengan Red Ranger yang saya bahas disini (gambar di bawah), sungguh serupa karena mungkin Red Ranger yang diragukan keasliannya ini dibuat di sebuah tempat yang sama di sebuah negara yang mungkin tidak jauh letaknya dari Indonesia. Analisa dan review ini murni hanyalah pendapat saya berdasarkan pengamatan dan studi literatur serta bacaan di beberapa forum. Mungkin saja ada kelalaian yang lupa saya sampaikan dan ternyata merupakan kepingan penting untuk mengungkap ke-misterius-an Tudor Red Ranger. Karena itu, bila anda punya data tambahan sebagai pelengkap dan menjawab rasa penasaran saya, silahkan hubungi saya via email di acing2000@yahoo.com.


Friday, June 22, 2012

DIEVAS Vintage 3646 Sapphire


 Sempat bosan dengan jam-jam yang banyak beredar dan sudah dimiliki, saya dan seorang teman di Bandung punya keinginan punya jam yang tidak banyak orang pakai, bukan limited edition tapi memang dibuat hanya sedikit, desainnya menarik (tentu bagi yang suka), memiliki kualitas finishing yang baik dan dari material yang juga bagus serta menggunakan mekanikal swiss movement yang memang sudah teruji. Setelah beberapa alternatif kami dapatkan ternyata belum mengena di hati. Sampai akhirnya saya melihat dengan tidak sengaja di sebuah forum ada yang posting jam ini: Dievas Vintage 3646.

Namanya memang Dievas Vintage, tapi ini bukanlah jam vintage. Nama 'Vintage' digunakan untuk menunjukkan bahwa desain jam ini mengambil ide dari jam tangan vintage. Ternyata untuk mendapatkan jam ini agak sulit karena ketika kami hubungi agen penjual jam ini di Singapore mengatakan bahwa kami harus menunggu produksi berikutnya karena jam ini memang tidak banyak diproduksi oleh produsennya. Dan setiap kali delivery langsung sold out. Akhirnya setelah menunggu 2 minggu dan memberikan deposit terlebih dahulu, akhirnya jam ini bisa dijemput di agen tersebut.

DIEVAS Watch Company merupakan sebuah pembuat jam independent kecil yang memproduksi semua jam mereka di sebuah kota di Jerman. Dievas tidak memproduksi jam dalam jumlah banyak karena semua jam yang mereka produksi merupakan hand assembled. Jam-jam yang mereka buat dikerjakan dengan menggunakan material yang baik, movement yang teruji dan finishing yang rapi.


Seri 3646 Vintage sapphire merupakan tribute untuk jam militer yang diproduksi untuk pasukan katak angkatan laut Italia pada pertengahan tahun 1930-an. Saat itu jam tersebut diproduksi oleh Officine panerai dengan menggunakan Rolex movement. Desain yang dibuat Dievas mendekati kondisi asli jam vintage tersebut, baik dari segi dimensi dan penampilan secara umum. Diameter jam 47mm dan terbuat dari stainles steel grade 316L yang keseluruhan bagian nya dipoles dengan baik. Dial menggunakan desain yang sama dengan versi antik yaitu sandwich dial yang terdiri dari 2 lapis dial. Bagian bawah merupakan dial yang dilapisi dengan lapisan Luminous yang berpendar dalam gelap. lapisan Luminous ini diberi warna kuning kecoklatan agar mirip dengan versi aslinya. Sapphire crystal menggunakan desain domed shaped yang terlihat menonjol bila dilihat dari samping. Jam ini menggunakan wire lugs system yang menyatu dengan casing melalui 2 buah baut kecil. Desain ini juga sama dengan versi original vintage nya. Ukuran strap adalah 26mm. Pada 2 gambar diatas, Dievas ini saya pasangkan croco strap original Panerai yang saya pinjam dari Panerai PAM 351 saya dan ternyata penampilannya menjadi lebih bagus.



 Pada gambar diatas, Dievas 3646 ini saya bandingkan dengan Panerai PAM 210 radiomir yang memiliki desain casing mirip. Dimensi 210 lebih kecil 2mm dibandingkan Dievas. Kalau dilihat dari finishing casing sama bagusnya karena menggunakan bahan dasar steel 316 yang sama dan sistem finishing yang sama juga. Bedanya, PAM 210 tidak menggunakan domed crystal jadi terlihat lebih pipih. 

Dievas menggunakan Manual winding movement Unitas 6497 yang merupakan movement klasik yang sangat dikenal tangguh dan banyak digunakan oleh pabrikan jam Swiss untuk dimodifikasi atau digunakan langsung. Salah satu produsen jam yang menggunakannya adalah Panerai. Pada PAM 210 terlihat bahwa jam itu juga menggunakan mesin 6497 yang sudah dimodifikasi. Salah satu bentuk modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan Swan neck regulator untuk meningkatkan akurasi dan kestabilan movement. Bentuk plate juga berubah dengan cara 'membelah' movement menjadi 2 bagian. Beda dengan 6497 yang digunakan oleh Dievas, movement ini tidak dimodifikasi tapi hanya di poles dan didekorasi dengan pola 'Cotes de Geneve' yang berpola horisontal. Pam 210 juga menggunakan metode poles yang sama hanya polanya horisontal.
Kedua jam ini menggunakan pola sandwich dial yang sama dan dengan warna yang serupa juga, matte black. kalau dilihat pada gambar di bawah, Dievas kelihatan seperti 'kakak' karena lebih bongsor dan klihatan lebih 'tua'.


 Salah satu hal yang saya suka dari Dievas ini adalah dialnya yang sterille alias tidak tercantum tulisan apapun. Dengan penampilan dan finishing yang rapih, seringkali saya perhatikan beberapa orang memperhatikan jam yang saya pakai ini. Dengan diameter 47mm dan all polished steel, Dievas ini berhasil mencuri perhatian siapapun yang melihatnya.


Sunday, June 3, 2012

LONGINES Conquest Cal.19AS Gilt Dial


LONGINES vintage adalah salah satu brand favorit saya. Kenapa saya bilang 'Longines Vintage' saja? bagaimana dengan Longines modern? Dari segi desain saya menyukai desain lama Longines yang klasik dan ada beberapa yang unik dan tidak terkesan membosankan. Beberapa tipe Longines vintage menggunakan in-house movement yang didesain dan dibuat sendiri oleh watchmaker Longines. Saat ini Longines dimiliki oleh Swatch Group yang juga memiliki 20 brand jam lainnya dari mulai low-end sampai high-end. Longines diposisikan sebagai middle range yang movement-nya dipasok oleh ETA. Kenapa Longines tidak lagi membuat sendiri movement-nya? kalau dilihat dari perspektif bisnis, Swatch Group melihat tidak ada urgensi dan keuntungannya apabila Longines tetap dipertahankan sebagai manufacture. Dengan positioning sebagai middle range brand, Longines harus banyak mengurangi cost production dan development dan sebagaimana diketahui cost untuk R&D dalam membuat in house movement adalah yang paling besar. Dengan strategi ini Swatch Group bisa menekan biaya produksi Longines dan berpengaruh pada harga jual ke pasar.

Saya pribadi kurang suka dengan desain Longines modern yang kontemporer karena bagi saya DNA Longines-nya jadi kabur bahkan hilang. Kecuali beberapa tipe Longines yang masuk dalam seri heritage dan Master Collection yang desainnya memang tetap mengacu pada desain Longines klasik.


Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk bisa memiliki sebuah warisan Longines vintage yang paling banyak dicari dan dikoleksi oleh penggemar jam antik non sport, yaitu Longines Conquest. Longines memposisikan Conquest sebagai tipe premium yang memiliki kualitas lebih baik dari tipe Longines dress watch lain seperti Admiral, Flagship dll. Conquest di desain dengan sederhana dan terlihat sangat klasik. beberapa kali saya melihat dan menemukan Longines Conquest, namun saya hanya ingin punya 1 saja dan harus berwarna hitam. karena bagi saya Conquest dengan dial hitam terlihat lebih elegan dan menarik.


Salah satu ciri sebuah Conquest adalah adanya gold medallion (emblem) bergambar ikan pada setiap caseback Conquest. Penggunaan gold medallion ini untuk menunjukkan bahwa Conquest memang diposisikan berbeda dan lebih tinggi dari seri lain. Dari sekian banyak Conquest yang pernah saya temui hampir semuanya masih memiliki gold medallion yang utuh dan bagus. hal ini menunjukkan kualitas medallion yang tinggi. Crown jam terlihat massive dan besar dengan tulisan Longines diatasnya. Desain crown yang kokoh seperti ini membuat kesan conquest menyerupai jam sport. Desain casing mengingatkan saya pada desain casing Omega yang juga memiliki heavy lugs seperti Conquest ini.


Longines Conquest No date menggunakan automatic movement Cal.19AS yang dikenal sebagai salah satu automatic movement terbaik Longines setelah era World War ke-2. Dalam mendesain dan membuat movement ini, watchmaker Longines menggunakan Pellaton system yang digunakan pada movement automatic legenda dari IWC. Cal.19 AS mulai diproduksi pada tahun 1954 dengan perubahan pada posisi jarum detik berada di tengah. Sedangkan generasi awal Cal.19 menggunakan sub second dan diperkenalkan ke publik pada tahun awal tahun 50-an.


Longines Conquest ini masih memiliki leather strap dan buckle original Longines. Tapi saya tidak tahu apakah strap dan buckle ini memang strap dan buckle yang memang diperuntukkan bagi sebuah Conquest.  Dial berwarna matte black dan merupakan gilt dial. Salah satu kecenderungan sebuah dial Gilt adalah warnanya akan bisa berubah secara alami menjadi coklat dan apabila dilihat menggunakan magnifier, warna dial Conquest ini mulai berubah menjadi kecoklatan. Sedangkan semua tulisan yang berwarna emas masih terlihat jelas dan tidak ada yang terhapus. Indeks desainnya khas dan merupakan ciri khas dari banyak pabrikan jam yang membuat indeks serupa ini. Mungkin saat itu trend yang berkembang adalah model seperti ini.


ROLEX Submariner Date Ref.1680 Ca.1977



Dunia koleksi jam antik tidak ada yang bisa lebih unik dibandingkan dengan Rolex, khususnya Rolex Sport vintage. Banyak hal yang 'aneh' dan kadang membingungkan terkait dengan penilaian penggemar Rolex terhadap sebuah Rolex sport antik. Beberapa dari 'keanehan' tersebut sudah pernah saya tuliskan dalam posting sebelumnya. Untuk bisa memahami dunia Rolex antik ternyata sangat banyak yang harus dipelajari karena ada banyak ciri dan pakem yang harus diketahui. Dan perbedaan itu juga ternyata berpengaruh terhadap nilai dari Rolex tersebut.

Sudah sejak lama saya menginginkan sebuah Rolex Submariner antik, terutama yang sudah menunjukkan ciri ke-tua-an yang seringkali muncul dari patina pada indeks dan jarum jam. Ada 2 jenis Rolex Submariner antik yang masih suka dijumpai (tapi tidak sesering seri GMT 1675) yaitu, Submariner No date (Ref.5513) dan yang lebih sering adalah Submariner Date (ref.1680). Salah satunya yang ada dalam koleksi saya ini.

Submariner Date Ref.1680 pertama kali diproduksi pada tahun 1969 dengan menambahkan fungsi tanggal. Ide awal pembuatan Submariner pada tahun 50-an adalah sebagai tool watch yang digunakan oleh para penyelam profesional. Fungsi itu berubah pada akhir tahun 60-an dengan memunculkan Ref.1680 yang, selain sebagai tool watch, juga diposisikan sebagai jam sehari-hari yang tangguh dan juga mempertimbangkan estetika. Karena itu Ref.1680 juga diproduksi dalam versi solid gold. Desain Submariner yang memiliki tanggal ini akhirnya dipertahankan sampai sekarang dengan perubahan desain yang sedikit.

Generasi awal Ref.1680 memiliki ciri khas yaitu tulisan 'Submariner' yang berwarna merah. Tipe ini sering disebut sebagai 'RedSub'. Desain ini tidak dipertahankan lama dan tulisan merah diganti menjadi putih (seperti tulisan lainnya) pada tahun 1974. Karena populasi 1680 RedSub yang lebih sedikit, maka harga sebuah RedSub bisa mencapai 1,5 - 2 kali dari 1680 biasa. Aneh? tapi itulah fenomena dalam koleksi Rolex sport vintage.

Karena kecenderungan seperti itu maka banyak ditemui sebuah RedSub palsu atau 'palsu'. Apa bedanya palsu dengan 'palsu'? untuk sebutan palsu, biasanya memang jam itu dibuat mirip Rolex tapi bukan Rolex, biasanya buatan China dengan kualitas yang buruk. Sedangkan 'palsu' menggunakan komponen Rolex Sub asli dan yang dipalsukan adalah tulisan Submariner yang mungkin awalnya putih dirubah menjadi merah. Hal ini dilakukan untuk menaikkan harga jual.


Karena adanya fungsi tanggal pada 1680, maka mika pada submariner ini memiliki magnifier (pembesar) yang membedakan dengan generasi sebelumnya. Ciri khas lain dari mika 1680 adalah betuknya yang cenderung flat (tidak berbentuk dome seperti generasi sebelumnya), dan konstruksinya yang lebih tinggi (sekitar 3mm). Penggunaan mika tinggi seperti ini bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas pemakai dalam melihat dial dan jarum. Selain itu, desain mika ini membuat penampilan 1680 menjadi unik dan khas.


Submariner ini diproduksi pada tahun 1977 dengan serial number 5.4XX.XXX. Menggunakan automatic movement cal.1575 yang sudah melalui tes akurasi Chronometer. Dial berwarna matte black dengan indeks yang masih menggunakan tritium. Terlihat indeks dan jarum jam sudah mulai berubah warna menjadi kecoklatan. Sebuah proses perubahan yang alami bagi jam yang masih menggunakan tritium. Dan bagi saya, warna patina ini menambah ke-seksi-an sebuah jam antik!