Friday, August 24, 2012

Meng-Koleksi Jam Tangan (Tua)



Akhir-akhir ini saya seringkali mendapatkan pertanyaan baik melalui telepon, email ataupun sms yang menanyakan hal yang sama: "Apa 'nasehat' bapak bagi saya yang mau belajar mengoleksi jam tangan (baik tua maupun modern)?". Mungkin banyaknya pertanyaan ini salah banyaknya dipengaruhi oleh semakin menjamurnya blog yang memfokuskan pada pembahasan (dan jualan) jam tangan. Tidak sedikit dari blog tersebut yang mengkhususkan diri pada jam antik (ini tidak termasuk blog atau website yang jualan jam palsu ya..).

Sebenarnya, saya sedikit heran dengan pertanyaan diatas, karena bagi saya mengkoleksi jam antik diawali dengan 'panggilan' dalam diri, maksudnya, memang sudah ada passion atau interest dari diri kita tentang dunia jam antik. Nah, kalau passion itu sudah ada, otomatis kita akan cari sebanyak mungkin informasi, teknologi, sejarah dan informasi apapun terkait jam antik. Passion itulah yang membuat waktu kita secara tidak sadar tersedot lebih banyak untuk melulu memelototi banyak blog atau website yang menulis tentang topik menarik ini. Passion itu pula lah yang akan membuat kita menjadi begitu bersemangat ketika kita berbicara mengenai jam antik, atau ketika kita ditanya mengenai topik ini.

Ok lah, karena saya harus menjawab, maka alinea kedua diatas anggaplah sebagai suara bathin saya yang tercetak dalam bentuk tulisan. Berikutnya, saya akan mencoba memberi pendapat pribadi mengenai dunia hobby yang sudah saya geluti selama 15 tahun ini.

Dari banyak percakapan dan diskusi dengan teman sesama peng-hobby jam tangan, saya berusaha menyederhanakan pendapat mereka dalam beberapa kalimat. Pertama, alasan utama mengoleksi jam tangan (terutama antik) adalah karena ada kerinduan untuk 'menyimpan' salah satu bukti sebuah peradaban terutama dunia horology. Periode waktu produksi yang sering dianggap sebagai 'masa keemasan' adalah periode tahun 50-60an. Jam-jam produksi periode ini banyak yang bernilai sangat tinggi di balai-balai Lelang dunia yang didominasi oleh segelintir merek saja.

Kedua, jam antik yang memiliki movement mekanik sering dianggap sebagai 'a wearable art', terutama bila dilihat dari desain movement mekanikalnya dan terutama sekali pada jam-jam yang complicated. Dan Ketiga, karena dengan mengenakan sebuah jam antik akan dipandang 'berbeda' dari orang kebanyakan. Ini memang benar. Coba saja anda perhatikan orang-orang yang anda temui/lihat di Mall sangat jarang yang mengenakan jam antik. Jam antik yang kita pakai akan jadi perhatian orang (yang menyenangi jam tangan juga), apalagi bila jam antik yang kita pakai termasuk dalam kategori jarang ada dan atau kondisi nya masih sangat bagus.


 PRINSIP MUTLAK: MEMBELI JAM YANG KITA SUKAI !

Kenapa akhir kalimat saya pakai tanda seru? karena saya sering sekali menerima pertanyaan: 'Pak, apakah jam ABC menurut bapak bagus?' atau 'Apakah menurut bapak jam XYZ layak untuk dibeli dan dikoleksi?' . Jawaban saya selalu sama "Belilah jam yang bapak sukai, bukan karena saya atau orang lain bilang bagus atau tidak". Saya tidak bisa bayangkan kalau kita membeli jam (mahal pulak) yang kata banyak orang bagus, tapi setelah kita pakai ternyata kita kurang suka. Sudah kehilangan uang untuk membeli jam yang kita tidak suka, kita juga terjebak dalam pola pikir 'katanya' dan bukan pada pendapat pribadi selaku pemakai jam yang akan kita beli. Dan bayangkan betapa bingungnya kita ketika kita tanya ke beberapa orang dan ternyata jawaban mereka berbeda-beda!..


KOLEKSI JAM ANTIK PERLU TOLERANSI 

Bicara mengenai kondisi jam antik yang bagus, saya yakin definisi bagus disini sangat relatif untuk setiap orang. Karena definisi 'Bagus' disini tidak seperti definisi bagus untuk jam modern atau jam baru. Kondisi bagus untuk sebuah jam antik seringkali bermakna 'buluk' buat orang lain. Karena itu saya menggunakan standar bagus menurut saya saja. Kenapa saya tulis diatas 'perlu toleransi'?. Karena, sudah jelas apabila anda memiliki standar bagus seperti anda mengkategorikan jam-jam modern tentu semua jam antik yang anda lihat akan menjadi jelek (atau buluk). Tentu saja bagus disini sesuai dengan umur jam tersebut. Saya termasuk orang yang akan berbinar-binar matanya ketika melihat sebuah jam tua yang indeknya sudah menguning kecoklatan karena proses alami. Atau dial hitam yang sudah mulai terlihat bakat berubah menjadi kecoklatan karena usia. Atau dial yang warnanya sudah berubah menjadi semu krem atau berubah menjadi lebih 'gelap'. Coba lihat kedua jam Titus 77 jewels di bawah. Dialnya yang sudah berubah warna malah terlihat lebih 'sexy' di mata saya. Kalau saja jam Titus itu kondisi dial-nya masih berkilat dan bersih sekali, saya malah kurang suka atau malah jadi curiga, karena mungkin saja repainted.



SEBAIKNYA FOKUS

Pernah saya tulis dalam posting yang lain di blog ini juga, bahwa phase awal seseorang menyenangi jam antik dimulai dengan membeli semua jam yang antik. 'Asal antik'dibeli'. Tentu saja buat sebagian orang yang memiliki saluran finansial kuat hal ini tidak jadi masalah. Tapi bagaimana kalau dana yang kita alokasikan untuk hobby ini terbatas? untuk itulah gunanya kita Fokus dalam menentukan dan membeli jam antik sebagai target koleksi. Alasan lain kenapa kita perlu fokus adalah agar kita tidak terjebak dalam 'lapar mata' dimana akhirnya kita menyadari bahwa jam antik yang kita beli bukanlah betul-betul yang kita inginkan. Ada seorang penggemar jam yang hanya mengoleksi jam antik yang memiliki tautan sejarah, tidak mesti terpaut langsung, tapi setidaknya jam tersebut mengingatkan orang pada suatu event besar. Contoh mudah adalah jam Titus di bawah. Kenapa jam Titus itu spesial? karena jam tersebut merupakan saksi dari momen Asian Games yang diadakan di Jakarta tahun 1962, berarti jam itu usianya sudah 50 tahun. Atau, yang paling banyak dikoleksi adalah Omega Speedmaster 'The Moonwatch' yang pada tahun 1969 resmi digunakan oleh NASA sebagai property para astronot.
 



Coba lihat koleksi teman saya di bawah ini. Saya salut dengan konsistensi beliau yang fokus dengan koleksi jam-jam buatan Uni Soviet dan Rusia pada era perang dingin. Jam-jam yang dibuat pada saat itu juga merupakan salah satu bentuk propaganda pemerintah Uni Soviet. Secara kualitas produk mungkin banyak diperdebatkan, tapi kalau dilihat dari muatan historis-nya tidak akan ada yang menyangkal. Uniknya lagi, selain jam-jam era tersebut beliau juga koleksi pernak-pernik lainnya.
 



 Kalau di internet saya pernah melihat ada penggemar jam khusus LED watch seperti gambar kedua jam di bawah (Titus LED dan Hewlet Packard HP 01). Tantangan untuk mengoleksi jam LED cukup besar karena tidak banyak jam LED yang masih 'selamat' tergilas kemajuan jaman. Selain itu, mengoleksi jam LED butuh effort cukup besar untuk maintenance karena apabila jam ini rusak maka tidak ada spare part yang tersedia. Batre-nya khusus pulak..


Atau mau fokus koleksi Rolex sport saja juga bisa. Sudah menjadi pendapat umum bahwa mengoleksi brand ini terutama yang versi antik-nya sama dengan melakukan investasi dalam jangka waktu lama. Sah-sah saja pendapat ini karena memang selama ini harga Rolex antik bukannya turun malah selalu naik. Anomali terjadi pada tahun 2007 ketika harga Rolex vintage sport turun karena pengaruh dari krisis di Eropa dan Amerika, dua benua peng-konsumsi Rolex sport vintage terbesar.
 

Apabila andea ternyata orang yang risih melihat baret-baret pada casing sebuah jam, atau kepikiran terus ketika mengetahui pada dial jam yang anda beli ada 'noda' asing atau terdapat perubahan warna dari aslinya, maka saya yakinkan anda untuk tidak mengoleksi jam antik karena kedua syarat tersebut tidak terdapat di sebuah jam antik. Salah seorang rekan penggemar jam pewrnah mengatakan dengan gamblang bahwa dunia jam antik masih belum bisa masuk dalam pikiran normal nya. Tentu saja tidak masuk pikiran normal, karena penggemar jam antik memang tidak berpikir secara 'normal'. Teman saya ini sangat kaget ketika mengetahui salah seorang rekan kami membeli sebuah Rolex submariner keluaran akhir tahun 50-an di harga yang lebih mahal ketika dia membeli sebuah panerai dengan movement inhouse. kagetnya bertambah ketika mengetahui bahwa Rolex submariner yang teman saya beli itu kondisinya jauh dari standar dia akan sebuah jam, dan hanya kepala saja tanpa rantai pulak!..

Gambar di bawah merupakan salah banyak dari koleksi jam salah seorang rekan saya yang sampai tulisan ini dibuat masih belum bisa menerima hobi koleksi jam antik.
 



 KONDISI ADALAH YANG PALING UTAMA

Setelah kita memutuskan jenis koleksi jam antik seperti apa yang mau kita beli/koleksi, tahap berikutnya yang paling menarik dan menantang adalah hunting jam incaran! Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah jam antik, yang paling penting untuk dilihat adalah kondisi jam tersebut. Kata 'Kondisi' meliputi beberapa hal: originalitas, kemulusan, sesuai pakem atau tidak dan kelengkapan. Yang paling ideal adalah sebuah jam antik yang kondisi masih bagus, kalau dial sudah aging dengan merata sesuai umur, movement bersih dan jam nya lengkap dengan box dan paper. Wah itu pasti sangat jarang dan kalau adapun harganya akan tinggi juga.

Originalitas: kata ini terkait dengan apakah semua bagian dari jam seperti casing, jarum, dial, caseback dan movement adalah original.
Kemulusan: apakah casing sudah ada gompal, baret dalam atau hanya baret halus. Sudah over polished atau malah un-polished. Lihat dial, apakah repainted atau bukan. Warna dial merata atau belang dll.
Sesuai pakem: Nah ini yang agak sulit, karena kita harus pelajari dulu pakem jam merk tersebut pada periode tertentu desainnya seperti apa. Misal, ada sebuah Omega constellation produksi tahun 50-an tapi jarum jam nya pakai jarum omega tahun 70-an. Semua original, tapi sudah tidak sesuai pakem. Belilah jam antik yang masih original termasuk semua bagian jam bawaannya. Untuk bisa tahu informasi ini ya mau nggak mau anda harus rajin browsing internet atau tanya kepada orang lain yang anda anggap lebih tahu.




CARI INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA

Saat ini sudah banyak orang yang jualan jam antik, baik melalui internet, punya toko tetap ataupun yang hanya jadi makelar. Kondisi ini membuat peluang beredarnya jam antik yang tidak sesuai pakem atau bahkan tidak original beredar luas. Saya mencermati beberapa blog yang menjual jam antik dengan mencantumkan informasi yang salah. Beberapa saya lihat sudah berusaha untuk menjelaskan apa adanya tentang kondisi jam antik yang dijual. Dengan kondisi seperti ini tentu saja keputusan ada di tangan anda, apakah anda mempercayai seller atau tidak dan anda bisa menanyakan pendapat kepada orang lain tentang jam tersebut. Atau anda juga bisa menanyakan langsung kepada si penjual informasi yang tidak terdapat dalam posting tersebut dan berusaha meminta garansi barang kembali apabila ternyata jam yang anda beli ternyata tidak sepenuhnya original atau bahkan palsu sama sekali.

Sebenarnya anda bisa melakukan beberapa hal berikut agar informasi anda lebih banyak dan mumpuni ketika hendak memutuskan untuk membeli sebuah jam antik. 

Browsing: saat ini sangat banyak website, blog atau video terkait dengan jam antik. Anda bahkan bisa jadi expert jam antik dengan hanya belajar dan membaca di internet.

Berdiskusi dengan teman sesama penggemar jam karena menurut pengalaman proses belajar dengan cara mendengar dan berdiskusi jauh lebih nempel di kepala daripada hanya membaca di internet.


Mengikuti gathering atau kumpul bersama yang diadakan oleh brand jam ternama. Di ajang ini anda bisa ketemu sesama penggemar jam dan bisa berdiskusi terkait produk jam tersebut.
 



Bergabung dengan komunitas atau kelompok atau apapun terkait kesamaan kesukaan akan jam antik. Di forum seperti ini anda bisa mengenal dan mengetahui bahwa ternyata orang-orang 'aneh' seperti anda banyak dan mungkin akan ketemu orang yang lebih 'aneh' lagi...
 




Kembali saya ingatkan prinsip utama dalam koleksi jam adalah membeli jam yang anda sukai dan akan sering anda pakai dalam keseharian dan bukan beli jam karena pendapat orang lain. Hal kedua yang juga sangat penting adalah: membeli sesuai dengan budget yang anda anggarkan untuk membeli sebuah jam. Tidak perlu malu karena koleksi anda dianggap murahan atau jamnya memang harganya murah. Jauh lebih penting adalah ketika bangga menunjukkan koleksi anda dan dengan jernih bisa menceritakan kepada yang lain mengapa anda menyukai jam koleksi anda tersebut. Hobby bukan untuk diperbandingkan siapa yang lebih bagus dan mana yang murahan. Hobby ini kita tekuni sebagai upaya menyeimbangkan hidup keseharian yang sudah dipenuhi dengan kesibukan yang seringkali melelahkan...


No comments:

Post a Comment