Sunday, March 21, 2010

IWC Flieger Chronograph Ref.3706

IWC Flieger merupakan salah satu jam yang saya sukai pada saat pertama kali melihatnya. Saat itu seorang teman menjual tipe yang sama dan karena saat itu budget saya belum mencukupi untuk akuisisi, jadi saya hanya bisa membantu menjualkannya ke rekan yang lain. Setelah sekian lama akhirnya saya bisa merealisasikan keinginan saya untuk memiliki sebuah jam pilot klasik IWC yaitu Flieger Chronograph ref.3706.

CASING
Tidak seperti tipe jam pilot lain dari brand IWC, Flieger ini berdiameter 39mm. Tapi karena penampang dial lebih lebar (lebar bezel diperkecil), sehingga kesan jam ini seperti lebih besar. Desain casing dan lugs sederhana dan klasik seperti umumnya jam-jam yang bertema militer. Satin Finish casing membuat penampilan jam ini lebih low profile karena sama sekali tidak berkilat (polished finish) yang (menurut saya) bisa mengurangi kesan jam yang bertema militer.

Crown di desain sangat user friendly dengan membuat diameter yang cukup besar sehingga mudah untuk melakukan adjustment jarum. Crown menggunakan sistem screw untuk mengurangi kemungkinan masuknya air. Beda dengan finishing casing, tombol chronograph dibuat dengan polished steel. Hal ini mungkin dbuat untuk membuat variasi agar keseluruhan penampilan jam ini tidak monoton. Bagi beberapa orang, desain tombol chronograph yang panjang (sekitar 4mm) ini tidak proporsional karena dianggap terlalu panjang. Namun bagi saya, desain seperti itu malah unik karena membuat penampilan jam ini lebih maskulin.

Saya suka sekali dengan desain caseback Flieger ini karena terkesan sangat kokoh dan di desain dengan sederhana. Untuk mengurangi pengaruh magnet, pada caseback dibuat lapisan casing antimagnetic sehingga membuat jam ini menjadi lebih tebal, sekitar 15,5mm dan berat 142 gram (dengan strap kulit).

STRAP DAN BUCKLE
Flieger diproduksi dengan 2 varian, yaitu menggunakan strap crocodile warna hitam dan Tang buckle. Jenis lain menggunakan bracelet dengan desain yang unik dan di yakini sebagai salah satu desain bracelet yang terbaik untuk sebuah jam. Strap croco pada Flieger dibuat lebih tebal dan agak kaku, mungkin ini dibuat agar bisa lebih seimbang dan proporsional dengan ketebalan casing. Tang buckle dibuat sederhana dari satu solid steel.

DIAL
Desain dial sangat kental unsur sebuah jam Militer dengan menggunakan black matte finished dan indeks berupa angka arabic. Dial hanya menggunakan 2 jenis warna yaitu hitam (dasar dial) dan warna putih (untuk indeks). Khusus untuk indeks arabic dibuat berwarna putih dan dengan size yang lebih besar sekitar 3mm untuk memudahkan pembacaan waktu. Salah satu ciri khas dari tipe Flieger adalah desain jarum jam dan menit yang berbeda. Jarum jam lebih gemuk dan pendek serta memiliki ujung yang siku sedangkan jarum menit memiliki ujung yang runcing dan panjang. Jarum diberi lapisan tritium yang dapat berpendar dalam gelap dan akan berubah warna menjadi kekuningan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan tritium juga diaplikasikan pada indeks di posisi angka 3, 6, 9 dan 12 (pada posisi ini indeks berbentuk segitiga) Jarum jam dibuat dengan finishing polished steel agar semakin mudah terlihat dengan latar belakang matte black.

MOVEMENT
Flieger menggunakan automatic chronograph movement cal.7922 yang merupakan modifikasi IWC dari movement Valjoux 7750 dengan adjustment dalam 5 posisi. Movement valjoux 7750 merupakan movement handal yang banyak digunakan oleh banyak merek. Memiliki beat per hour 28,800 dengan 25 jewels dan power reserve 44 jam.

Flieger dengan desain yang sederhana dan understated menjadikan tipe ini menjadi salah satu desain klasik IWC. Mungkin akan lebih pas kalau selain memiliki jam ini, kita juga memiliki versi non chronographnya seperti IWC Mark XV. Ini adalah jam IWC saya yang pertama dan saya yakin bukan menjadi yang terakhir....

Tuesday, March 16, 2010

ROLEX Oysterdate Ref.6694 ca.1964

Ini adalah Rolex manual winding Ref.6694 dengan leaf hands yang terbaik yang pernah saya lihat. Diproduksi tahun 1964 dan dalam usia 46 tahun kondisi dan penampilan jam ini masih sangat baik. Dial warna putih dengan desai indeks berbentuk runcing. Rantai mesih menggunakan rantai oyster tipis model pegas yang masih kencang. Rantai model begini menurut saya sangat nyaman di tangan. Semua komponen dari jam ini termasuk mika masih original Rolex.




Gambar bawah menunjukkan desain Rolex Datejust 6605 dan Oysterdate 6694 yang menggunakan pola desain yang sama. 6605 sebelah kiri merupakan produksi akhir tahun 50-an.

Wednesday, March 3, 2010

OMEGA Seamaster Automatic Cal.503

Sebenarnya saya sudah memiliki Omega seamaster cal.503 beberapa buah dan karena itu saya tidak begitu ngoyo untuk cari Omega sejenis. Tapi untuk 503 kali ini ada pengecualian, karena corak dial-nya yang menurut saya unik dan belum pernah saya lihat sebelumnya. Jam ini awalnya sudah pernah ditawarkan ke saya melalui email beserta foto jam ini. Tapi saat itu saya kurang berminat karena saya mengira dialnya silver seperti biasa dan detail dial tidak terlihat jelas. Setelah jam ini menjadi salah satu koleksi sobat saya dan kemudian berpindah lagi ke orang lain, akhirnya sekarang kembali ke saya. Dan ternyata kondisi dan penampilan aslinya jauh lebih bagus dari foto!

Desain Omega ini sangat khas desain omega tahun 50-an, terutama desain lugs yang gemuk yang sering disebut sebagai heavy lugs. Lugs yang besar mungkin digunakan untuk menampilkan kesan sporty pada desain seri Seamaster. Kemudian desain crown yang bersegi-segi dan terlihat lebih tebal. Seringkali jam-jam omega antik sudah tidak lagi memiliki crown yang otentik, melainkan digani dengan crown jenis lain yang beda tahun peruntukannya. Mungkin karena faktor usia atau juga pemakaian sehingga crown rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Jarum jam menggunakan model dauphine hands atau jarum model pedang.

Jam ini saya pasangkan dengan strap kulit generik dengan original buckle Omega, tapi buckle desain seperti ini biasanya digunakan untuk jam omega yang lebih muda dari 503 ini. Caseback digrafir secara tegas dan timbul, logo sea monster sebagai logo dari seri Seamaster. Caseback model snap back sehingga kalau hendak membuka caseback harus dicongkel.

Movement menggunakan automatic calendar full rotor pertama yaitu cal.503. Kondisi movement masih bagus dan bersih. Bahkan bandul rotor masih terlihat mengkilat, hanya ada beberapa bagian kotor di pingiran penutup casing.

Nah, bagian ini yang membuat jam ini menjadi unik: Dial. Motif dial ini seperti bergelombang vetikal dan kalau sepintas sih seperti lipatan kain korden berwarna satin berkilat. Kondisi dial masih sangat bagus dan bersih. Kalau tertimpa cahaya akan menjadi jelas alur-alur corak vertikalnya. Baru sekali ini saya mendapati Omega antik dengan desain dial unik seperti ini. Indeks jam ii juga berbentuk unik yaitu seperti trapesium, kecuali untuk indeks angka 6, 9 dan 12 yang berbentuk balok.

Mengoleksi Omega khususnya generasi tahun 50-60an sangat menyenangkan karena pada tahun-tahun itulah merupakan the golden years bagi Omega, karena pencapaian tertingi untuk kualitas movement didapat pada masa itu.