Pada tanggal 5 Oktober 2011 lalu, ROLEX mengumumkan secara resmi penunjukan TIGER WOODS sebagai Brand Ambassador. Kerjasama akan efektif mulai sejak tanggal 1 januari 2012. Penunjukan Tiger Woods (selanjutnya disebut sebagai TW) melengkapi jajaran pe-golf professional terkemuka dunia yang juga menjadi Brand Ambassador dari Rolex diantaranya Jack Niklaus, Gary Player dan Arnold Palmer.
Penunjukan ini ternyata mengagetkan banyak kalangan pecinta jam dan mereka mempertanyakan hal yang sama: Mengapa ROLEX memilih TW?. Seperti halnya banyak media mengatakan, sekarang bukanlah era-nya TW, terutama setelah pengakuan-nya yang kontroversial mengenai skandal yang dia lakukan dan perceraian 'mahal' dengan mantan istrinya. Saya sendiri bukanlah pemain golf dan juga pengagum TW. Saya hanya mencoba untuk melihatnya dari kacamata seorang penggemar jam, termasuk Rolex.
Mungkin Anda ingat saat pe-golf muda berbakat Eldrick Tont Woods (nama asli dari TW) bekerja sama untuk pertama kalinya dengan Rolex. Namun, Rolex memutuskan untuk mengaitkan TW dengan sub brand Rolex yaitu Tudor. Entah apa yang dipikirkan Rolex saat itu dengan menunjuk TW sebagai brand ambassador Tudor, dan bukannya dengan Rolex sendiri. Padahal semua kalangan saat itu tahu bahwa TW adalah fenomena baru dalam dunia Golf. Mungkin alasannya adalah karena TW saat itu masih sangat muda dan Rolex ingin memajukan Tudor untuk menyisir target pasar dari kalangan orang muda juga. Sedangkan brand ambassador Rolex lebih banyak dihuni oleh para 'senior' dari TW di dunia golf. Ternyata strategi mengawinkan Tudor dan TW kurang begitu berhasil, sampai akhirnya Rolex mencabut peredaran Tudor TW dari pasar Amerika.
Kejadian ini ternyata tidak membuat ROLEX merubah strategy dengan mencoba mengawinkan TW dan Rolex. Sampai akhirnya perjanjian kerjasama selesai tahun 2002 dan TW dipinang oleh Tag Heuer untuk menjadi brand ambassador mereka selama beberapa tahun (sampai skandal muncul). Dan ternyata keberadaan TW di Tag Heuer berhasil mengangkat brand Tag Heuer. Akhirnya, Tag Heuer tidak lagi memperpanjang kontrak dengan TW (begitu juga beberapa brand besar: Gillette, Gatorade dll) karena skandal yang dilakukan oleh TW sangat mencoreng dunia olah raga, terutama nama besar TW. Sebuah biro riset marketing bahkan menyebut TW sebagai salah satu nama paling beresiko sebagai model iklan.
Terlepas dari mulai pudarnya nama TW dan merosotnya prestasi professional TW, gebrakan Rolex dengan memilih TW sebagai brand ambassador ini tentu membuat banyak orang penasaran. Apakah Rolex memiliki grand strategy untuk menaikkan pamor TW sekaligus juga mereposisi brand Rolex? atau mungkin strategy ini merupakan strategy yang salah? apapun hasilnya nanti, orang-orang hanya bisa menduga-duga saja. Tapi saya yakin, Rolex, sebuah brand yang sangat dihormati, tidak akan gegabah dalam memilih tokoh untuk mewakili brand-nya.
Penunjukan ini ternyata mengagetkan banyak kalangan pecinta jam dan mereka mempertanyakan hal yang sama: Mengapa ROLEX memilih TW?. Seperti halnya banyak media mengatakan, sekarang bukanlah era-nya TW, terutama setelah pengakuan-nya yang kontroversial mengenai skandal yang dia lakukan dan perceraian 'mahal' dengan mantan istrinya. Saya sendiri bukanlah pemain golf dan juga pengagum TW. Saya hanya mencoba untuk melihatnya dari kacamata seorang penggemar jam, termasuk Rolex.
Mungkin Anda ingat saat pe-golf muda berbakat Eldrick Tont Woods (nama asli dari TW) bekerja sama untuk pertama kalinya dengan Rolex. Namun, Rolex memutuskan untuk mengaitkan TW dengan sub brand Rolex yaitu Tudor. Entah apa yang dipikirkan Rolex saat itu dengan menunjuk TW sebagai brand ambassador Tudor, dan bukannya dengan Rolex sendiri. Padahal semua kalangan saat itu tahu bahwa TW adalah fenomena baru dalam dunia Golf. Mungkin alasannya adalah karena TW saat itu masih sangat muda dan Rolex ingin memajukan Tudor untuk menyisir target pasar dari kalangan orang muda juga. Sedangkan brand ambassador Rolex lebih banyak dihuni oleh para 'senior' dari TW di dunia golf. Ternyata strategi mengawinkan Tudor dan TW kurang begitu berhasil, sampai akhirnya Rolex mencabut peredaran Tudor TW dari pasar Amerika.
Kejadian ini ternyata tidak membuat ROLEX merubah strategy dengan mencoba mengawinkan TW dan Rolex. Sampai akhirnya perjanjian kerjasama selesai tahun 2002 dan TW dipinang oleh Tag Heuer untuk menjadi brand ambassador mereka selama beberapa tahun (sampai skandal muncul). Dan ternyata keberadaan TW di Tag Heuer berhasil mengangkat brand Tag Heuer. Akhirnya, Tag Heuer tidak lagi memperpanjang kontrak dengan TW (begitu juga beberapa brand besar: Gillette, Gatorade dll) karena skandal yang dilakukan oleh TW sangat mencoreng dunia olah raga, terutama nama besar TW. Sebuah biro riset marketing bahkan menyebut TW sebagai salah satu nama paling beresiko sebagai model iklan.
Terlepas dari mulai pudarnya nama TW dan merosotnya prestasi professional TW, gebrakan Rolex dengan memilih TW sebagai brand ambassador ini tentu membuat banyak orang penasaran. Apakah Rolex memiliki grand strategy untuk menaikkan pamor TW sekaligus juga mereposisi brand Rolex? atau mungkin strategy ini merupakan strategy yang salah? apapun hasilnya nanti, orang-orang hanya bisa menduga-duga saja. Tapi saya yakin, Rolex, sebuah brand yang sangat dihormati, tidak akan gegabah dalam memilih tokoh untuk mewakili brand-nya.
No comments:
Post a Comment