LONGINES vintage adalah salah satu brand favorit saya. Kenapa saya bilang 'Longines Vintage' saja? bagaimana dengan Longines modern? Dari segi desain saya menyukai desain lama Longines yang klasik dan ada beberapa yang unik dan tidak terkesan membosankan. Beberapa tipe Longines vintage menggunakan in-house movement yang didesain dan dibuat sendiri oleh watchmaker Longines. Saat ini Longines dimiliki oleh Swatch Group yang juga memiliki 20 brand jam lainnya dari mulai low-end sampai high-end. Longines diposisikan sebagai middle range yang movement-nya dipasok oleh ETA. Kenapa Longines tidak lagi membuat sendiri movement-nya? kalau dilihat dari perspektif bisnis, Swatch Group melihat tidak ada urgensi dan keuntungannya apabila Longines tetap dipertahankan sebagai manufacture. Dengan positioning sebagai middle range brand, Longines harus banyak mengurangi cost production dan development dan sebagaimana diketahui cost untuk R&D dalam membuat in house movement adalah yang paling besar. Dengan strategi ini Swatch Group bisa menekan biaya produksi Longines dan berpengaruh pada harga jual ke pasar.
Saya pribadi kurang suka dengan desain Longines modern yang kontemporer karena bagi saya DNA Longines-nya jadi kabur bahkan hilang. Kecuali beberapa tipe Longines yang masuk dalam seri heritage dan Master Collection yang desainnya memang tetap mengacu pada desain Longines klasik.
Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk bisa memiliki sebuah warisan Longines vintage yang paling banyak dicari dan dikoleksi oleh penggemar jam antik non sport, yaitu Longines Conquest. Longines memposisikan Conquest sebagai tipe premium yang memiliki kualitas lebih baik dari tipe Longines dress watch lain seperti Admiral, Flagship dll. Conquest di desain dengan sederhana dan terlihat sangat klasik. beberapa kali saya melihat dan menemukan Longines Conquest, namun saya hanya ingin punya 1 saja dan harus berwarna hitam. karena bagi saya Conquest dengan dial hitam terlihat lebih elegan dan menarik.
Salah satu ciri sebuah Conquest adalah adanya gold medallion (emblem) bergambar ikan pada setiap caseback Conquest. Penggunaan gold medallion ini untuk menunjukkan bahwa Conquest memang diposisikan berbeda dan lebih tinggi dari seri lain. Dari sekian banyak Conquest yang pernah saya temui hampir semuanya masih memiliki gold medallion yang utuh dan bagus. hal ini menunjukkan kualitas medallion yang tinggi. Crown jam terlihat massive dan besar dengan tulisan Longines diatasnya. Desain crown yang kokoh seperti ini membuat kesan conquest menyerupai jam sport. Desain casing mengingatkan saya pada desain casing Omega yang juga memiliki heavy lugs seperti Conquest ini.
Longines Conquest No date menggunakan automatic movement Cal.19AS yang dikenal sebagai salah satu automatic movement terbaik Longines setelah era World War ke-2. Dalam mendesain dan membuat movement ini, watchmaker Longines menggunakan Pellaton system yang digunakan pada movement automatic legenda dari IWC. Cal.19 AS mulai diproduksi pada tahun 1954 dengan perubahan pada posisi jarum detik berada di tengah. Sedangkan generasi awal Cal.19 menggunakan sub second dan diperkenalkan ke publik pada tahun awal tahun 50-an.
Longines Conquest ini masih memiliki leather strap dan buckle original Longines. Tapi saya tidak tahu apakah strap dan buckle ini memang strap dan buckle yang memang diperuntukkan bagi sebuah Conquest. Dial berwarna matte black dan merupakan gilt dial. Salah satu kecenderungan sebuah dial Gilt adalah warnanya akan bisa berubah secara alami menjadi coklat dan apabila dilihat menggunakan magnifier, warna dial Conquest ini mulai berubah menjadi kecoklatan. Sedangkan semua tulisan yang berwarna emas masih terlihat jelas dan tidak ada yang terhapus. Indeks desainnya khas dan merupakan ciri khas dari banyak pabrikan jam yang membuat indeks serupa ini. Mungkin saat itu trend yang berkembang adalah model seperti ini.
No comments:
Post a Comment