Kalau mencermati evolusi dan perjalanan brand Rolex (dan mungkin berlaku juga untuk brand besar lain), banyak hal yang menarik terkait dengan value dan tingkat kolektibilitas sebuah produk Rolex dan beserta alasan-alasan yang terkadang sulit untuk diterima secara pikiran awam. beberapa sudah saya bahas dalam posting sebelumnya.
Kali ini saya akan membahas sebuah jam yang baru saya dapat sehari sebelum saya menulis posting ini, sebuah Rolex yang memang sejak lama (dengan sabar) saya tunggu penampakan terbaiknya untuk bisa saya koleksi. Dan ternyata kesabaran saya berakhir kemarin siang saat saya mengantar seorang teman sesama penggemar jam untuk wisata horology di jakarta. Di sebuah toko jam di Blok M saya melihat ada beberapa Rolex GMT Master dan juga Submariner yang masih dalam kondisi sangat bagus. Salah satunya yang saat itu saya pegang dan berbeda beratnya dibandingkan dengan GMT master yang lain. Dugaan saya benar, karena salah satu dari GMT Master II yang saya lihat adalah ref.16760 yang sering disebut sebagai 'The Fat Lady' atau ada juga yang menyebutnya sebagai 'Sophia Loren'...kalau sebutan yang terakhir itu entah apa maksudnya..
Mengapa Rolex GMT Master II Ref.16760 ini disebut 'Fat Lady'? secara sepintas, fisik dan desain jam ini tidak berbeda dengan GMT Master II Ref.16710 yang diproduksi setelahnya. Sebutan 'FAT" memang ada terkait dengan dimensi jam ini. 16760 merupakan seri GMT Master yang desainnya lebih tebal dari GMT sebelum dan sesudahnya. Ketebalan casing berbeda 0.5mm dengan seri GMT lainnya. casing yang berbeda ini dibuat khusus agar bisa menampung dimensi movement Cal.3085 yang saat itu merupakan salah satu movement generasi baru yang memiliki feature tambahan.
16760 mulai diproduksi pada tahun 1983 sebagai produk GMT kristal pertama yang menggunakan indeks gold ring. Pada periode itu Rolex juga masih memproduksi Ref.16750 yang masih menggunakan mika dan sudah menggunakan indeks gold ring. Fat lady selesai diproduksi pada tahun 1988, dan digantikan dengan genari baru Ref.16710. Sedangkan 16750 selesai produksi dan digantikan dengan ref.16700 yang juga sudah menggunakan kristal. Periode produksi Fat Lady selama 1983-1988 merupakan periode produksi tercepat bagi sebuah produk Rolex. Ref.16700 terus diproduksi sampai tahun 2000, sedangkan ref.16710 diproduksi sampai tahun 2010.
Perbedaan secara fisik bisa dilihat dari desain insert bezel yang lebih tebal dengan penggunaan sistem 60 click untuk memutar bezel (lihat gambar atas). Sistem ini pertama kali digunakan oleh Rolex pada saat itu. Desain berbeda juga terlihat pada crown guard juga dibuat lebih besar (lihat gambar bawah). 16760 merupakan produk GMT Rolex pertama yang menggunakan insert bezel berwarna hitam dan merah. Karena periode produksi yang hanya sebentar maka semua produk 16760 menggunakan kombinasi warna ini (Coke bezel).
Fat lady menggunakan automatic high beat Cal.3085 (28,800 bph) yang merupakan movement generasi baru dan merupakan salah satu jenis movement yang menjadi dasar untuk generasi jam GMT selanjutnya. Salah satu fungsi utama yang merupakan perubahan besar adalah dengan bisa melakukan adjustment pada jarum GMT. Jadi, bisa dikatakan bahwa 16760 merupakan jam yang bisa menunjukkan 3 waktu yang berbeda.
Melihat dari keunikan dari tipe ini (periode produksi pendek, desain yang berbeda, movement generasi baru dll), 16760 merupakan salah satu incaran para penggemar Rolex, selain Rolex sport vintage. Periode waktu produksi yang sebentar mengakibatkan jumlah 16760 yang beredar juga tidak sebanyak tipe lainnya. Karena itu tidak heran kalau saya demikia sulit untuk bisa menemukan sebuah fat lady, terutama yang masih dalam keadaan bagus. 16760 yang saya dapatkan ini memiliki kondisi yang masih sangat bagus, terutama casing dan caseback. Insert coke bezel original sudah mulai memudar pada bagian warna merah.
No comments:
Post a Comment