ROLEX Sea Dweller awalnya memang tidak sepopuler versi 'adiknya' (dari sisi depth rating) yaitu Submariner. Mungkin hal ini disebabkan karena SD tidak memiliki Magnifier seperti halnya di Submariner atau juga karena SD modern (terutama versi Deep Sea) casingnya lebih berat dan tebal dibandingkan Submariner. SD yang paling populer tentu saja tipe vintage yaitu Ref.1665. Popularitas SD modern mulai meningkat sejak tahun 2007, demand untuk tipe ini semakin meningkat terutama setelah Rolex memproduksi tipe Deep Sea.
Sea Dweller yang baru saja saya akuisisi ini merupakan tipe SD transisi dari SD vintage dan SD modern Ref.16600. SD ini memiliki ref. number 16660 yang diproduksi sejak tahun 1978 sampai tahun 1988. SD 16660 ini disebut sebagai SD transisi karena pada periode awal produksi SD ini diproduksi juga dengan masih menggunakan dial 1665 matte dial. Tipe inilah (16660 matte dial) merupakan SD modern yang paling banyak dicari saat ini. Generasi penerus SD ref.16600 mulai diproduksi pada tahun 1988 sampai tipe Deep sea diproduksi.
Secara desain, ref.16660 dan generasi penerusnya ref.16600 tidak banyak perbedaan. Bahkan kalau dilihat sepintas tidak ada bedanya. Perbedaan justru ada pada movement yang digunakan. SD 1665 menggunakan automatic movement cal.1575, dan SD 16660 menggunakan movement modern Cal.3035. Sedangkan untuk SD 16600 menggunakan cal.3135. Helium escape valve pada 16660 berukuran lebih besar dari generasi sebelumnya karena16660 memiliki depth rating yang lebih tinggi yaitu 1220m.
Ref.16660 adalah Rolex modern pertama yang menggunakan solid end link untuk rantai oyster. Hal ini berbeda dengan tipe Submariner yang mulai menggunakan Solid End Link lebih dari 10 tahun kemudian. Tidak ada alasan yang pasti perbedaan penggunaan jenis rantai ini. SD 16660 juga merupakan Rolex pertama yang menuliskan kata 'ROLEX OYSTER' pada caseback. Diameter casing SD sama dengan tipe Rolex sport lain yaitu 40mm. Perbedaan ada pada ketebalan casing yang dibuat setebal 14,8mm. Karena itu jam SD akan terasa lebih berat.
Dial SD masih menggunakan Tritium untuk indeks dan jarum. Penggunaan material ini bisa merubah warna indeks dan jarum menjadi kuning kecoklatan (patina). Pada SD ini perubahan warna sudah mulai terjadi.
No comments:
Post a Comment