Saat mengunjungi kios jam seorang rekan lama, saya melihat sebuah jam yang menarik perhatian sedang dipakai oleh salah satu penjaga kios tersebut. Saat melihat jam yang kondisinya mulus itu, saya langsung berpikir jam itu akan lebih bagus dipakai oleh istri saya. Langsung saja saya tanya jam tersebut yang ternyata adalah sebuah OMEGA Constellation Chronometer Quartz yang memiliki dial berwarna biru tua. Saat saya menyatakan minat dengan jam tersebut, teman saya mengatakan kalau jam itu sudah ada yang pesan dan ternyata dia mengeluarkan lagi tipe jam yang sama dalam kondisi New Old Stock!...
Saya memang tidak pernah terpikir untuk membeli sebuah jam Omega Constellation Quartz vintage untuk saya pakai sendiri. Saya melihat kondisi Omega yang NOS ini langsung terpikir untuk membelikannya untuk istri saya. Ada beberapa alasan kenapa saya memutuskan untuk membelinya. Pertama, warna biru dialnya sangat menarik dan menurut saya akan bagus dipakai perempuan juga. Kedua, kondisinya yang NOS, bahkan hang tag OMEGA nya belum sempat dilepas dari jamnya. Ketiga, dimensinya yang tidak terlalu besar (sekitar 35mm) akan terlihat pas di tangan istri saya.
Karena jam ini disimpan dalam waktu lama, strap originalnya yang menggunakan sistem perekatan dengan lem telah terlepas bagian dalamnya dan menyisakan bagian luar. Ini adalah PR bagi saya untuk mencarikan strap yang sesuai ukurannya dengan lebar casing dan buckle. Atau, meminta bantuan Mr.Laba-Laba di Cikini untuk dibuatkan lapisan kulit bagian dalam agar terlihat rapih kembali. Pada caseback masih terdapat sticker kode inventaris toko.
Penggunaan desain strap kulit yang tidak menggunakan benang jahit (stichless) ternyata menambah kesan klasik jam ini. Konsekuensi dari strap model ini adalah lepasnya lapisan bagian dalam karena lem yang terkelupas. Bezel jam bergerigi terbuat dari 18K White Gold menambah manis penampilan jam.
No comments:
Post a Comment