Dalam dunia horology, nama TUDOR seringkali tidak banyak disebutkan dalam topik-topik diskusi. Meminjam sebutan dari salah seorang rekan penggemar jam, "TUDOR ini merk-nya tanggung...". Saya berusaha untuk menafsirkan kata 'tanggung' dengan kalimat sendiri: TUDOR bagi sebagian besar penggemar jam masih tertutup bayangan 'saudara tua' nya yaitu ROLEX. Sebagian orang lagi mengatakan dengan lebih bijaksana, Tudor adalah poor's man Rolex. Artinya, orang yang menginginkan jam yang ada DNA Rolex dengan harga yang relatif affordable, mereka akan berpaling ke Tudor. Memang, kalau dilihat dari sejarahnya ROLEX dan TUDOR memiliki DNA yang sama karena memang dibuat oleh orang yang sama, di pabrik yang sama, dengan kontrol produksi yang sama dan dijual di tempat yang sama pula. Tudor dijual di setiap agen Rolex.
Adalah seorang Hans Wildorf, merupakan pendiri Rolex (Wildorf memulai pabrik jamnya pada tahun 1905), dan mematenkan merk ROLEX pada tahun 1908. Pada tahun 1946, Wildorf membuat brand baru bernama TUDOR. Nama ini dipilih sebagai penghormatan pada tanah kelahirannya di Inggris. Untuk mempermudah koordinasi dalam proses produksi, maka semua proses pembuatan Tudor dilakukan di fasilitas yang sama dengan Rolex. Material yang digunakan mulai casing, rantai, dial dilakukan di tempat yang sama dengan Rolex. Khusus untuk movement, Tudor memakan custom movement dari luar yaitu ETA. Wildorf ingin jam Tudor yang dia produksi juga memiliki ketangguhan dengan Rolex, karena itu Wildorf meminta pada ETA agar movement yang disupply ke Tudor dibuat khusus dengan Chronometer grade. Penggunaan ebauches ETA sebagai movement Tudor bertujuan untuk menekan cost produksi, selain itu Wildorf juga tidak menyertakan Tudor dalam uji chronometer, seperti halnya yang dilakukan untuk Rolex.
Karena berasal dari DNA yang sama dengan Rolex, maka Tudor juga mengggunakan oyster case dan crown yang berlogo Rolex. Pada case back setiap jam Tudor dituliskan 'Case made by Rolex Geneva'. Hal ini dilakukan sampai tahun 1990. Setelah periode itu, Setiap jam Rolex sudah menggunakan logo sendiri untuk crown-nya. Meskipun sering disebut sebagai 'produk bayangan' atau poor's man rolex, atau bahkan 'anak tiri' Rolex, Tudor secara produk adalah jam yang built qualitynya bagus. Apabila bicara dengan dalam konteks vintage, beberapa Tudor vintage sport dihargai bisa semahal harga Rolex pada masa yang sama. Tipe-tipe seperti Submariner (tipe-tipe tertentu) dan Chronograph vintage monte carlo merupakan jenis Tudor yang harganya selalu naik dengan signifikan dan menjadi incaran para kolektor.
Salah satu produk Tudor dress watch yang sering luput dari perhatian adalah Tudor Date-Day. Secara sepintas memang terlihat mirip dengan Rolex Day-Date. Bedanya, Rolex tidak pernah membuat seri Day-date dalam versi Stainless steel. Memang, Rolex Day-Date vintage khususnya 1803 adalah salah satu dream watch saya. Dengan harga Rolex DD yang semakin tinggi, maka pilihan terdekatnya adalah Tudor DD. Tudor DD ini memiliki ref. number 95400 dan memiliki dial berwarna biru yang menarik. Salah satu kelemahan dari dial berwarna biru apabila sudah teroksidasi adalah akan muncul bintik-bintik coklat, dan apabila sudah parah makan akan merubah warna biru menjadi flek kecoklatan. Dial biru Tudor ini masih terlihat bersih dan rata. Desain bezelnya mengingatkan saya pada desain bezel 1603 yang terbuat dari stainless steel. Kondisi casing masih bagus dan perbedaan finishing pada casing juga masih jelas. Karena dibuat oleh Rolex maka pola finishing pada casing Tudor juga sama.
Kaca terbuat dari mika dengan magnifier pada posisi jam 3. Kalau lihat gambar diatas, kita tidak bisa membedakan apakah jam itu Tudor atau Rolex, karena bentuknya sama. Crown jam terdapat logo Rolex. Pada gambar di bawah terlihat case back yang menuliskan bahwa casing oyster ini dibuat oleh Rolex Geneva.
Foto dibawah menunjukkan varian lain dari jam Tudor versi date only. Secara diameter jam berbeda sedikit. Tudor Date-Day memiliki diameter casing 36mm, sedangkan Tudor date memiliki diameter 35mm tanpa crown. Pada Tudor Date bezelnya berbeda pola dan material yang digunakan adalah white gold. Rantaui Tudor Date-Day sepintas mirip dengan rantai junille Rolex dengan desain rantai yang lebih kecil ada di posisi dalam.
Nah, inilah salah satu alasan saya suka dengan Tudor Date-Day ini, karena warnanya mirip dengan Rolex Oysterquartz yang saya miliki sebelumnya..! Warna dial Oysterquartz lebih ke biru-ungu, sedangkan Tudor berwarna biru tua.
No comments:
Post a Comment