Space
mission yang dilakukan oleh NASA menorehkan sejarah, bukan saja terhadap
peradaban manusia dengan jejak langkah kaki pertama kali di bulan, tapi juga
dari sisi dunia horologi dengan dipilihnya omega speedmaster sebagai the
official timekeeper bagi para astronot. Pemilihan Omega tidaklah dilakukan
dengan penunjukan secara langsung, tapi melalui serangkaian uji coba yang ketat
dan juga beberapa intrik politik yang terjadi dalam senat Amerika.
1962,
NASA memulai pencarian jam tangan yang akan digunakan oleh para astronot pada
Misi Gemini dan Apollo. Saat itu NASA membeli beberapa buah jam dari perusahaan
yang berbeda untuk dilakukan serangkaian test. Jam-jam yang dibeli kemudian
diletakkan dalam ruang kedap udara yang dikondisikan sesuai dengan tekanan di
ruang angkasa dengan variasi suhu +93 sampai -18 C. jam-jam tersebut juga diuji
akselerasi dan getaran. Jam yang akan dipakai juga harus waterproof, Shockproof
dan anti magnetic. Satu-satunya jam yang lolos dalam uji tersebut adalah Omega
speedmaster professional (merek lain tidak pernah diekspos oleh NASA). Omega
speedmaster yang diuji bukanlah tipe khusus, tapi tipe generik yang dibeli NASA
di sebuah toko jam di Houston.
1965, NASA memilih Omega Speedmaster Professional sebagai official
chronograph untuk program ruang angkasa. Astronot yang pertama kali
mengenakannya adalah Grissom dan Young (foto bawah) pada ekspedisi Gemini pertama (GT3).
Speedy dikenakan di bagian terluar pakaian astronot dengan menggunakan Velcro.
Pada tahun yang sama, Edward White mengenakan jam ini ketika untuk pertama
kalinya astronot Amerika berjalan di luar angkasa.
Karena speedy sudah terbukti mampu digunakan sebagai alat bantu
astronot di ruang angkasa, maka NASA sekali lagi memilih Omega speedmaster
sebagai official time keeper untuk project Apollo. Kali ini dilakukan pemilihan
langsung tanpa dilakukan uji terhadap beberapa jenis jam. Speedy menjadi salah
satu jenis tools astronot yang harus dibawa selama project eksplorasi. Karena
speedy tidak memiliki penunjuk waktu untuk second time zone, maka beberapa
astronot mengenakan 2 buah speedy, satu speedy untuk menunjukkan waktu Mission
Elapsed Time dan speedy yang lain untuk penunjuk GMT atau Houston Time. Karena
jam tersebut makin popular, maka para astronot tetap mengenakannya pada kehidupan
sehari-hari dan juga saat melakukan simulasi terbang.
Pemilihan
Omega sebagai jam resmi NASA ternyata berdampak politik, terutama karena Omega
adalah jam buatan Swiss sedangkan Senat menginginkan bahwa program Space
mission harus fully American. Bulova merupakan pihak yang mendukung keinginan
untuk Fully American ini, karena Bulova adalah pabrikan jam dari America. Pada
saat awal Space program, Bulova memang belum pernah membuat sebuah jam
chronograph. Tekanan dari Bulova ini akhirnya bersambut dengan adanya rencana
senat untuk melakukan dengar pendapat pada tahun 1964 mengenai kemungkinan NASA
menggunakan jam buatan amerika untuk misi selanjutnya. Dengar pendapat itu
dihadiri oleh Senator Symington dari Missouri, Margareth Chase Smith dari
Massachusetts dan Senator Stennis dari Georgia. Mantan sekjen Departemen
Pertahanan Marx Leva disewa oleh Bulova sebagai perwakilan legal. Dari NASA
diwakili oleh James Webb yang concerned juga mengenai konsep Fully American
ini.
Kegiatan eksplorasi ruang angkasa berjalan terus dan NASA tetap
menggunakan Omega speedmaster sebagai jam resmi para astronot. Misi terakhir
Apollo 17 rencananya akan dilakukan pada December 1972. Bulova menginginkan
misi terakhir itu para astronot tidak lagi menggunakan Omega dan menggantinya
dengan Bulova. Bulova kemudian mengirimkan surat kepada asisten president di
White house dan menjelaskan keinginan mereka untuk menggantikan jam buatan
Swiss dengan buatan America untuk project yang dilakukan oleh orang amerika.
Akhirnya, administrator NASA James Fletcher setuju untuk
mengikutkan Bulova dalam uji yang akan dilakukan bagi misis terakhir Apollo 17,
dengan catatan kalau Bulova memang memiliki jam chronograph yang handal. Saat
keinginan Bulova ini disampaikan ke para astronot untuk Apollo 17, mereka
membolehkan, tapi mereka juga tetap akan mengenakan Omega Speedmaster yang
biasa mereka pakai sebelumnya untuk ‘jaga-jaga’ kalau saja Bulova chronograph
yang mereka pakai rusak. Keinginan Bulova agar NASA menggunakan jam buatan
Amerika untuk setiap misi antariksa disetujui oleh Senate dengan dikeluarkannya
aturan “Buy American Act”, dan Omega diminta untuk mengikuti aturan ini apabila
ingin tetap dipakai oleh NASA. Ternyata, sampai tahun 1972, Bulova tidak pernah
membuat jam chronograph di amerika.
Pada tahun 1972, 16 perusahaan yang ditunjuk
NASA untuk mengirimkan product chronograph mereka untuk diuji sebagai jam resmi
astronot pada misi tersebut.
Baik Bulova dan Omega berkeras untuk bisa comply dengan “Buy
American Act” yang berarti 51% dari produk yang dihasilkan harus dibuat di
Amerika. Untuk memenuhi aturan ini, omega membuat casing untuk Speedmaster
professional di Ludington, Michigan yang dibuat oleh manufaktur local Star
Watch case Company. Mika jam didatangkan dari Swiss ke perusahaan ini untuk di
assembling. Case dan mika yang sudah lengkap kemudian dikirim ke Hamilton Watch
Company di Pennsylvania untuk di cek dan test. Kemudian hasil test dikirim
kembali ke Swiss untuk digabungkan dengan movement dan final inspection.
Bulova mengirimkan 16 buah chronograph pada uji NASA saat itu.
Diketahui kemudian bahwa jam-jam itu ternyata dibuat di Swiss dan Bulova
membeli jam-jam chronograph itu dari subsidiary mereka di Swiss yaitu Universal
Geneve. 16 buah jam yang dibeli utuh dari Swiss kemudian diurai dan beberapa
bagian dari jam tersebut diganti seperti mika, casing, stem dll dan diganti
dengan parts yang sama yang dibuat di amerika. Yang masih asli bawaan adalah
mesin dan case back saja.
Pengujian selesai dilakukan pada November 1972 dan dalam surat
yang dikirim oleh NASA kepada asisten president di White house NASA menjelaskan
bahwa “Bulova chronograph berhenti berdetak sebanyak 3 kali ketika dilakukan
uji kelembaban dan berhenti lagi ketika tes akselerasi. Berdasarkan criteria
yang dibuat oleh NASA, Bulova chronograph tidak qualified untuk digunakan pada
misi Apollo 17, dan NASA akan tetap melanjutkan kerja sama dengan Omega untuk
memasok jam chronograph bagi para astronot.”
Dan ternyata kerja sama itu berlanjut terus sampai hari ini.
No comments:
Post a Comment