Di sebuah kios jam bekas saya melihat Omega ini. Yang membuat saya tertarik pertama kali adalah karena warna dialnya yang lain daripada yang lain. Setelah saya teliti ternyata ini adalah Omega Seamaster Calendar dengan automatic movement cal.503. Semua tulisan 'Omega Seamaster Calendar' berwarna kuning dan masih terbaca dengan jelas. Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, dulu warna dial omega ini apa?
Salah satu hal yang sering terjadi pada sebuah jam antik dengan usia lebih dari 50 tahun adalah proses penuaan dial karena proses oksidasi dan faktor penyimpanan. Oksidasi ini dapat menyebabkan warna dial berubah dan yang paling mudah terlihat perubahan adalah kalau warna dialnya putih. Biasanya akan muncul bercak-bercak merata di permukaan dial. kalau dial awalnya hitam, biasanya dia berubah menjadi kecoklatan, atau menjadi semu hijau lumut yang akhirnya bisa menjadi coklat serupa warna karat.
Nah, Omega ini tidak masuk kedalam 2 hal diatas. Warna dial ini cenderung coklat serupa warna daun tembakau yang ada dalam rokok dan warna ini merata ke seluruh permukaan dial. Indeks, jarum, garis penunjuk menit dan logo semuanya berwana gold dan tidak ada perubahan warna sama sekali. Pada ujung-ujung indeks yang biasanya terdapat titik radium berwarna agak kehitaman.
Kondisi caseback masih sangat bagus dan crown juga original sesuai dengan pakemnya. Crown (kenop) seperti ini sering disebut sebagai kenop model belimbing karena modelnya yang bergerigi jarang dan menyerupai buah belimbing...(kayaknya nggak juga deh!).
Apapun warna dial jam ini awalnya masih belum dipastikan, bisa hitam bisa juga krem, tapi yang pasti dengan penampilan warna dial seperti ini terlihat unik dan tetap cantik!Kondisi caseback masih sangat bagus dan crown juga original sesuai dengan pakemnya. Crown (kenop) seperti ini sering disebut sebagai kenop model belimbing karena modelnya yang bergerigi jarang dan menyerupai buah belimbing...(kayaknya nggak juga deh!).
No comments:
Post a Comment