Pada saat pameran Jadulan di Yogyakarta minggu lalu, seorang teman menunjukkan jam ini kepada saya. Sebuah Election Chronometre 14k Yellow gold. Desain Election ini adalah art deco dan dimensinya sedikit lebih besar dari art deco yang sering saya lihat, sekitar 22 x 40 mm sampai ujung lug. Jamnya menggunakan rantai yang unik desainnya. Hal yang membuat saya tertarik adalah apa yang tertulis di caseback. Pada caseback digrafir dengan rapih dan jelas ‘HB VIII’ dan diatasnya terdapat logo mahkota kerajaan.
Logo mahkota yang digrafir pada caseback serupa dengan logo
mahkota yang sering digunakan oleh kerajaan Belanda pada masa itu. Logo Keraton
Yogyakarta sampai Sultan Hamengkubuwono VII masih mendapat pengaruh besar dari
Belanda. Namun pada masa pemerintahan Sri Hamengku Buwono VIII pada tahun 1921,
ada keinginan untuk membuat lambang keraton berlandaskan cita rasa estetik
dengan mengangkat seni budaya sendiri. Lambang ini bentuknya berbeda dengan
sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gaya seni Eropa. Dalam hal ini Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII dapat disebut sebagai pencipta lambang kraton yang saat ini
dipakai. Beliau melibatkan seorang seniman serba bisa, berjiwa sosial dan
pemberani sekaligus menantu Sri Sultan Hamenku Buwono VII yaitu K.R.T
Yosodipuro. Bila melihat dari bentuk mahkota yang ada pada caseback jam
terlihat serupa dengan lambang mahkota yang digunakan oleh HB VIII.
Gambar bawah menunjukkan perubahan desain lambang Kesultanan Yogyakarta. Pada Ilustrasi 1 menunjukkan lambang dan logo kerajaan pada era HB VII yang masih terasa kental unsur Eropa, terutama Belanda. Ciri khasnya adalah adanya sosok 2 ekor Singa yang mengapit tulisan HB VII. Pada tahun 1921 lambang itu dirubah oleh HB VIII dengan menghilangkan figur binatang dan menggantinya dengan sayap. Lamang mahkota diganti dengan topi/ mahkota khas keraton Yogya. Namun lambang yang ada pada beberapa pusaka keraton masih tetap menggunakan lambang mahkota kerajaan (lihat gambar bawah pojok kanan).
Selama menggeluti dunia jam antik, saya belum pernah melihat dan memegang secara langsung sebuah jam yang memiliki penanda kerajaan seperti ini. saya tidak memiliki informasi yang akurat mengenai jam ini:
1) apakah jam ini dipesan oleh HB VIII sebagai koleksi pribadi atau
2) pihak luar (tamu kerajaan) yang memberikan jam ini sebagai hadiah kepada HB VIII atau juga
3) HB VIII membuat jam ini untuk diberikan kepada para pejabat kerajaan sebagai hadiah atau oleh-oleh.
HB VIII memimpin kesultanan Yogyakarta sejak tahun 1921
sampai 1939. Beliau wafat pada usia 59 tahun di RS Panti Rapih Yogyakarta. HB
VIII yang bernama asli GPH Puruboyo adalah seorang sultan yang sangat peduli
pada pendidikan. Beliau bersekolah di Belanda dan dipanggil pulang untuk
menggantikan ayahandanya HB VII. Sepertinya juga ayahandanya, HB VIII juga
meminta anak-anaknya untuk sekolah setinggi mungkin dan bila perlu dikirim ke
Belanda, salahsatunya adalah BRM Dorodjatun yang kemudian menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono
9. Beliau dikirim dan dititipkan kepada keluarga Belanda untuk bisa belajar dunia modern dan memiliki pengetahuan yang luas.
Bila jam ini adalah hadiah dari tamu kerajaan kepada HB
VIII, berarti tidak akan banyak beredar jam sejenis karena kemugkinan hanya
keluarga terdekat HB VIII saja yang akan mendapatkan hadiah ini. Melihat dari
kondisi, kemungkinan besar pemilik-pemilik sebelumnya sangat merawat dengan
baik. Dial masih dalam keadaan bersih dan bagus untuk jam yang berusia 80
tahun. Kondisi casing, warna emas dan wording pada dial semua masih jelas.
Kualitas grafir juga sangat bagus dan detail. Kemungkinan besar grafir itu
tidak dilakukan oleh pegawai kraton melainkan dibuat oleh produsen jam tersebut.
Dari informasi sementara yang saya dapat dari kalangan kerabat kantor, memang HB VIII diketahui memiliki kegemaran mengoleksi barang-barang sejenis ini, dan mungkin ini adalah salah satunya. semua masih perkiraan dan asumsi, perlu riset lebih dalam lagi untuk bisa mengetahui asal muasal dan sejarah jam ini.
Bila lihat dari fisik jam, casing jam sepenuhnya terbuat dari 14K Yellow gold, terdapat stamping
pada bagian belakang jam yang menunjukkan nomor seri dan logo emas 14K.
Kondisi dial masih bagus dan bersih. Crown juga masih original unsigned.
Kondisi mika terlihat masih bersih dan tidak nampak banyak guratan,
mengingat jam ini usianya sudah 80 tahun. Bila dilihat dari samping,
bentuk mika nya cembung dan pada sisi casing terdapat ukiran halus.
Desain rantai juga terlihat unik. Ini kali pertama saya
melihat desain rantai seperti ini. rantai ini dibuat oleh sebuah
perusahaan di
Amerika bernama GEMEX.
Election memang bukan brand besar, dan merek ini pernah berjaya pada periode tahun 50-60an sampai akhirnya meredup. Terkadang kita senang pakai jam antik bukan karena merek atau harganya, tapi juga pada sejarah yang melekat di jam tersebut. Apalagi bila informasi yang kita dapat hanya sedikit dan membuat semakin penasaran.
No comments:
Post a Comment