Dalam dunia horologi, nama PIERCE seringkali dilewatkan begitu saja karena
memang secara merek nama PIERCE tidaklah begitu dikenal dan tertutupi oleh
merek-merek besar seperti Omega, Rolex dll. Bila kita pelajari lebih detail
mengenai PIERCE, ada hal menarik yang akhirnya bisa merubah persepsi kita
terhadap merek ini.
PIERCE watch company didirikan pada tahun 1883 di Kota Biel, Switzerland
oleh Leon Levy dan saudara laki-lakinya dengan nama ‘Léon Lévy Frères
Manufactures des Montres et Chronographes Pierce SA’. Saat itu, PIERCE
berkembang dengan pesat dan pada tahun 1910 sudah memiliki karyawan sebanyak
1500 orang dan saat itu populasi di Biel adalah sebanyak 24,000 orang. Berbeda dengan perusahaan jam baru saat itu, sejak tahun
1930 Pierce memproduksi beberapa movement chronograph secara in-house. Pada periode itu,
hanya sebagian kecil merek saja yang memproduksi sendiri movement chronograph dan biasanya merek-merek besar seperti Patek Philippe, Blancpain.. Mengapa?
Untuk mendesain dan memproduksi movement jam membutuhkan biaya yang sangat
besar, terutama movement chronograph. Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk
dapat menyempurnakan sebuah movement.
Beberapa pembuat movement chronograph generic yang terkenal saat itu adalah
Hahn (kemudian dikenal sebagai Landeron), Venus, Valjoux dan Lemania. Perusahaan-perusahaan tersebut focus pada pembuatan movement yang kemudian dijual ke banyak perusahan jam. Ini salah satu hal yang menarik dari PIERCE. Alih-alih membeli dari
produsen movement chronograph yang sudah tersedia, PIERCE malah focus pada
pengembangan movement sendiri. Visi dari Leon Levy adalah untuk menjadi pembuat
jam yang mandiri dan memiliki control sepenuhnya terhadap movement yang akan
digunakan. Bila menggunakan movement dari perusahaan lain akan muncul
ketergantungan, baik dari supply movement maupun after sales-nya.
Pada tahun 1930, Pierce memperkenalkan in-house caliber pertama yang
menggunakan vertical clutch dan coloumn wheel movement. Teknologi ini masih
dipakai oleh pembuat movement sampai sekarang. Hasilnya adalah sebuah single
button chronograph Cal.130 yang diperkenalkan pada tahun 1936.
Pada tahun 1940, Pierce mulai memproduksi two button chronograph yang diberi
nama Calibre 134. Desain cal 134 dibuat lebih besar dari yang single button
chronograph. Posisi sub registers ada di posisi jam 12 dan jam 6 dengan besaran
yang berbeda. Sub registers yang diatas untuk menghitung 60 menit, sedangkan
sub register bawah untuk menghitung skala 60 detik. Diameter jam 35mm tanpa
menghitung crown dan button. Hal yang saya suka adalah bentuk jarumnya yang
unik berbentuk ujung tombak. Kondisi jam juga msih bagus, semua tulisan dan angka masih jelas terbaca. Jarum detik besar dibuat dengan warna yang mencolok, merah.
Semua jam Pierce memiliki tombol chronograph yang khas. Pada bagian tutup tombol terdapat titik-titik penanda yang melingkari tombol. Material casing dan tombol adalah base metal, kecuali case back. Setiap Pierce chronograph memiliki serial number. Bila serial number terdiri dari 4 digit menunjukkan jam itu diproduksi di era awal tahun 1930-an. Bila serial number memiliki 5 digit menunjukkan produksi periode tahun 40-50an.
Karena kualitas dan realibility dari movement chronograph Pierce sudah terbukti, Royal Air Force mengikat kontrak dengan Pierce untuk membuat jam pilot bagi mereka. Pierce juga akhirnya digunakan sebagai jam resmi bagi crew Trans-Carribean Airways. Sampai saat ini, jam Pierce chronograph masih under valued dan bahkan dinilai lebih rendah dari merek jam besar yang menggunakan generic chronograph movement. Untuk mendapatkan ja Pierce chronograph yang masih dalam kondisi baik semakin sulit. Pertama, karena memang populasinya yang sedikit dan Kedua, rata-rata jam tersebut diproduksi pada periode tahun 1930 -1950.
No comments:
Post a Comment