Saturday, November 21, 2009

CITIZEN Automatic Chronograph 'Black and White'

Citizen tidak mau kalah dengan 'saudara tuanya' Seiko untuk mengeluarkan seri automatic chronograph pada tahun 70-an. Beda yang cukup signifikan dari kedua brand Jepang ini adalah dimensinya. Citizen cenderung memproduksi jam-jam automatic chronograph dengan size yang kecil sekitar 36-38mm sedangkan Seiko rata-rata 40-42mm. Karena itu juga mungkin alasan kenapa Citizen kalah populer untuk jam-jam sport seperti ini.

Beberapa kali saya memiliki Citizen automatic chronograph dengan desain yang relatif sama dan sebagian besar adalah tipe 'mickey mouse' dengan peletakan semua tombol jam ada di atas. Citizen yang saya dapat terakhir ini sungguh berbeda dan menurut saya lebih kalem desainnya. Warna yang dipakai hanya 2 yaitu hitam dan putih dan desain casing juga standard seperti jam-jam sport chrono kebanyakan. Penulisan angka dan tulisan TACHYMETER ternyata dibuat lebih besar dari jam-jam sejenis.

Tipe Citizen seperti ini jarang saya lihat, mungkin hanya 3-4 kali saja selama belasan tahun menggeluti hobi ini. Apalagi dalam kondisi yang masih sangat baik seperti ini. Misal saja kondisi radium jam yang terdapat pada setiap ujung indeks dan yang terdapat pada jarum. Kondisi radium masih belum kotor bahkan terlihat masih sangat bagus. Kemudian warna orange yang terletak pada ujung jarum detik utama juga masih terlihat jelas. Kelemahan jam-jam dengan model tachymeter seperti ini adalah warna bezel yang seringkali menjadi pudar bahkan tergores-gores karena terbentur atau terkena gesekan. Bezel jam ini masih hitam warnanya dan masih sangat bagus.

Awalnya, Citizen ini saya dapatkan dengan menggunakan rantai yang menurut saya bukan bawaan. Akhirnya setelah sampai rumah, saya ganti rantai jam itu dengan tali kulit merk Pharos warna hitam dengan variasi benag putih...hmm jadi tampil lebih ciamikk!

Friday, November 13, 2009

Mini Gathering on Friday the 13th

Biasanya kegiatan sarapan bersama ini rutin dilakukan oleh beberapa orang penggemar jam antik seperti Reza dan Pak Acil, tapi kali ini hanya saya dan Agen M (Marga) saja karena memang sudah lama kegiatan menyenangkan ini tidak pernah dilakukan lagi. Selalu yang dilakukan selain sarapan, adalah juga me-update akuisisi jam terbaru. Hari ini agen M membawa cukup banyak hasil buruan yang sebelumnya sudah dipajang di blog nya. Saya yang minta agen M untuk membawa benda-benda cantik ini karena saya yakin, penampakan aslinya akan lebih assoy daripada lihat di foto.

Koleksi awal yang ditunjukkan adalah Omega Chronostop manual wind yang sudah terlihat perubahan warna pada dialnya. Perubahan ini kemungkinan besar terjadi karena proses oksidasi yang terjadi selama bertahun-tahun. Walaupun warna dial memudar, namun semua tulisan dan indeks minute masih terbaca dengan jelas. Diameter jam ini tidak besar, hanya berkisar 36mm saja. Chronostop memang jam chronograph yang 'tangung' karena fungsinya hampir sama dengan stopwatch. Keberadaan chronostop semakin sulit didapat dan saya pikir akan semakin naik value-nya.
Berikutnya adalah 2 buah jam militer antik buatan sekitar tahun 40-an, dari brand Omega dan Longines. Saya nggak menyangka kalau Longines greenlander ini ternyata diameter-nya besar juga sekitar 38mm..dan mantap sekali desain dan konstruksinya. Desain sangat kental unsur militernya dan jam ini otentik dipakai di perang dunia ke-2 karena di case back ada kode logistik untuk jam militer dan pada dial terdapat logo broad arrow. Desain jarum seperti kepala ular kobra. Yang imut adalah Omega. Dengan diameter sekitar 33mm jam ini lebih mirip jam perempuan daripada jam laki-laki. Aura antik-nya kuat sekali dan tetap terlihat cantik!

2 jam lain pada jam diatas adalah Longines re-edition dari tipe tahun 1925 dan 1935. Kedua Longines ini hanya diproduksi sebanyak 1000 buah untuk memperingati 165 tahun berdirinya Longines.
Lha ini dia salah dua jam favorite saya..Thunderbird 6609 black dial! luar biasa antik dan cantik. Thunderbird ini diproduksi akhir tahun 50-an dengan black dial dan jarum jam model daun (leaf hands). Di sebelahnya adalah datejust 1601 tropical dial dengan model jarum jam yang sama dan diproduksi tahun 1962. Sama-sama tua dan sama-sama cuantik!...

Berikutnya adalah Omega dress watch. Koleksi omega yang dibawa kali ini adalah seamaster goldtop, seamaster chronometer dan seamaster-constellation. Seamaster goldtop kondisi masih bagus dan bersih. Desain sederhana dan cantik. Seamaster chronometer diyakini sangat jarang populasinya karena itu sangat berharga untuk disimpan apalagi masih dalam kondisi yang sangat baik seperti ini. Dan yang terakhir, yang masih banyak diperdebatkan dan diperbincangkan adalah Seamaster-constellation. Karena omega ini menbuat 2 jenis tipe yang berbeda dalam satu dial.

Gambar dibawah menunjukkan dari dekat bagaimana profil jam yang unik ini. Dial difinishing dengan sangat artistik dimana permukaan dibuat berprofil dan berkontur seperti pola karpet. Semua detail bagus dan halus, bahkan nomor seri jam ini juga cocok dengan pakem constellation bumper. Bentuk casing sangat khas connie dan elemen gold membuat jam ini terlihat makin cantik.

Jam terakhir ini adalah Rolex GMT 16750 dengan material steel dan 14K YG. Kondisi jam ini masih cukup baik dan cukup menarik perhatian kalau dipakai, mungkin karena rantai oyster-nya separuh terbuat dari emas. Jam 09.30 santap pagi pun berakhir, satu per satu jam dimasukkan plastik dan dimasukkan ke dalam tas. Pada pertemuan berikutnya saya harap ada banyak lagi jam-jam hasil buruan yang tidak kalah cantiknya....

Tuesday, November 3, 2009

OMEGA Seamaster Diver 300m Ref.2254.50

 
Sudah lama saya mencari Omega tipe ini karena bagi saya model ini (ref.2254.50) termasuk klasik dan kuat aura jam sport-nya. Beberapa hari lalu saat saya mendapatkan kiriman 14 buah jam milik seorang rekan penggemar jam yang sudah bosan dengan koleksinya. Ketika saya buka satu per satu jam-jam dalam tas plastik itu, saya mendapatkan jam ini dalam keadaan yang masih seperti baru! hooray! pucuk dicinta ulam tiba!..Saat saya tanyakan kelengkapan jam ini ternyata semuanya masih ada, dari mulai Box, manual dan sambungan rantai..hmm even better!

Sebelumnya saya sudah beberapa kali mendapatkan jam seperti ini tapi bukan yang automatic, melainkan yang quartz. Bentuk sama persis, beda minor hanya pada dial dengan tulisan yang lebih pendek tanpa ada kata CHRONOMETER. Yang saya sukai dari jam ini selain warnanya yang hitam, adalah penggunaan jarum berbentuk pedang. jarum seperti lazim digunakan pada jam-jam desain militer dan pernah juga digunakan oleh Rolex submariner tahun 60 (atau 70an ya?) untuk tipe military yang sangat kolektibel. Omega juga menggunakan jarum model ini pada seamaster diver vintage-nya.

 
Indeks dan jarum jam menggunakan lapisan Luminous yang terang menyala dalam gelap. Ketebalan zat kimia ini lebih tebal dari tipe lain karena dapat membantu penyelam saat mereka berada di bawah air. Desain lugs seperti dipelintir dan desain ini juga dijumpai pada desain tipe speedmaster moonwatch. Pada posisi angka 10 terdapat crown yang berguna untuk melepaskan gas helium setelah kegiatan menyelam lebih dari 200m.

Dengan diameter 42mm, jam ini terasa pas di tangan, tidak terlalu besar ataupun kekecilan. Desain rantai juga nyaman. Sayangnya Omega membuat desain rantai yang tidak bisa digeser-geser untuk menyesuaikan dengan besar pergelangan tangan. Untuk menyesuaikan harus dipotong dan biasanya sisa potongan seringkali hilang.

Omega ini menggunakan movement Cal.1120 automatic yang mengambil base dari movement ETA dengan telah mendapatkan sertifikat Chronometer. Jarum detik bergerak sangat halus karena movement berdetak 28,800 beat per hour. Secara keseluruhan penampilan jam ini sangat menarik dan cocok dipakai untuk berbegai suasana. Mau dipakai hayooo, mau nyantai juga monggoo. Mungkin karena desain dominan warna hitam.