Sunday, December 17, 2017

GTG KRONOMETROFILIA 2017 Tribute To Our Beloved Friends

 Setelah vakum selama beberapa tahun, akhirnya komunitas penggemar jam pertama di Indonesia KRONOMETROFILIA melakukan kegiatan Get ToGether (GTG) pada penghujung tahun 2017. Keinginan untuk berkumpul kembali sebenarnya sudah menguat beberapa bulan lalu dan selalu disinggung dalam percakapan WA group KRONOMETROFILIA. Keinginan itu semakin kuat untuk direalisasikan setelah beberapa waktu lalu, KRONOMETROFILIA kehilangan 2 orang member senior. Kegiatan ini diadakan selain untuk memperkuat silaturahmi antar anggota juga untuk mengingat kebaikan 3 orang teman baik kami.

Acara GTG kali ini diadakan di sebuah restoran di area Tebet Timur. GTG kali ini tidak hanya member KRONOMETROFILIA saja yag hadir, tapi juga ada komunitas lain seperti Seiko Diver Indonesia (SDI) dan Pencinta Arloji Kuno Indonesia (PAKI). Karena 2 rekan kami yaitu Alm. Antono Purnomo dan Alm. Hermawan adalah juga anggota komunitas tersebut. Beberapa orang juga datang dari luar kota. Acara GTG kali ini, selain sharing koleksi, juga ada acara lelang yang keseluruhan hasilnya akan diberikan kepada 3 keluarga teman: Alm. Bayu. Alm. Antono P dan Alm.Hermawan. Diluar perkiraan panitia, ternyata banyak rekan-rekan yang menyumbangkan koleksi mereka untuk dilelang pada acara ini. Ada lebih dari 25 buah jam yang dilelang.





Acara lelang yang dilakukan oleh panitia berlangsung seru, terutama untuk jam-jam yang populer dan menjadi incaran. Harga yang dicapai dalam lelang ini cukup baik, bahkan ada item yang dilelang terjual dengan harga lebih tinggi dari harga baru jam tersebut. Kegiatan lelang amal ini sangat menyenangkan karena semua hasilnya Insya Allah akan bermanfaat buat kelarga rekan-rekan yang ditinggalkan.
Beberapa jam koleksi anggota yang disumbangkan untuk dilelang.

 Kalau ada event GTG, tentu saja yang menjadi sajian utama adalah sharing koleksi arloji dari para member. Mayoritas jam yang menjadi koleksi adalah jam-jam antik dari berbagai periode. Beberapa item menarik akan saya tunjukkan disini. Akan sangat panjang daftarnya bisa saya munculkan semua jam yang saya suka dalam posting ini. OK, tentu saja yang perlu saya beri tempat dulu adalah untuk 'The legend' dari Omega yaitu Pre Moonwatch 861. Model ini semakin dicari oleh kolektor dan hargaya juga semakin meningkat. Ada 2 orang member yang koleksi Omega Speedmaster nya termasuk lengkap.


Nah, ini berikut adalah model jam yang setiap kali saya melihatnya selalu membuat saya tersenyum senang (dan akan lebih lebar lagi senyum saya bila saya bisa memilikinya..). Jam-jam ini merupakan salah satu saksi sejarah dari era PD ke-2 dan sering disebut sebagai 'The Dirty Dozen'. Pada era PD 2, Britain's Ministry of Defense (MoD) melengkapi prajurit mereka dengan jam tangan tangguh yang sudah lolos uji secara militer. MoD meminta 12 perusahaan jam untuk memproduksi jam-jam tersebut, yaitu: Buren, Cyma, Eterna, Grana, Jaeger Le-Coultre, Lemania, Longines, IWC, Omega, Record, Timor and Vertex. Tidak semua produsen jam memproduksi jumlah jam yang sama. Untuk produsen jam besar memperoduksi lebih banyak, seperti Omega 25,000 pcs, Longines 10,000 pcs, dan IWC 6000 pcs. Untuk merk lain diyakini memproduksi kurang dari 6000 pcs per merk. GTG kali ini ada 2 orang yang membawa beberapa model The Dirty Dozen.2 LONGINES dan TIMOR military yang saya lihat ini masih dalam kondisi sangat bagus untuk usia jam diatas 60 tahun.

LONGINES military 'The Dirty Dozen'
LONGINES dan TIMOR military
Jam berikut ini termasuk jenis jam yang semakin jarang ditemui saat ini, yaitu Speedmaster Mark 2 yang menggunakan movement legendari Cal.861. Lebih menyenangkan lagi adalah kondisi Mark 2 ini dalam kondisi New Old Stock (NOS), lengkap dengan box dan papernya. Pada casing jam terlihat segel jam. Berikutny seri yang sama dengan model racing dial yang lebih atraktif dengan penggunaan warna merah dan orange pada dial.

OMEGA Speedmaster mark 2 New Old Stock
OMEGA Speedmaster Mark 2 Racing Dial

Menurut saya, salah satu the rarest collection yang dibawa saat GTG kali ini adalah sebuah Seamaster chronograph Ref.145.023 aka 'The Darth Vader'. Disebut sebagai The Darth Vader karena desainnya mirip tokoh Darth Vader dalam film Star Wars. Bentuk jamnya unik dengan casing yang Oktagonal yang dilapisi lempengan tungsten metal shell. Penampilanya sangat eye catching!


OMEGA Seamaster chronograph 145.023 'The Darth Vader'
 Kalau lihat jam berikut, saya bisa bilang sebagai salah satu the Icon untuk era tahun 80-90an. TAG HEUER 1000. Desainnya sebagai jam diver mirip dengan Rolex. Size cukup moderat dan masih bisa dipakai laki-laki dan perempuan. Kondisinya masih bagus juga.

TAG HEUER 1000
Jam berikut mungkin tidak akan sering kita lihat dalam keseharian, sebuah jam diver profesional yang sempat populer di era tahun 80-an, AQUASTAR Benthos 1000m. Ya, jam diver ini dibuat untuk bisa menahan tekan sampai 1000m dibawah laut...dan ya..ini adalah sebuah jam automatic. Kemampuan teknisnya yang cukup ekstrim, jam ini menggunakan modul casing yang tangguh dan berat. LEMANIA dn TISSOT juga pernah membuat varian jam AQUASTAR seperti ini dengan menambahkan brand mereka pada dial.

AQUASTAR Benthos 1000m
Seperti yang sudah sering saya alami, bila hadir dalam acara seperti ini seperti seorang anak kecil yang berada di sebuah toko mainan besar..membuat senang, membuat lupa waktu. Sayangnya, saya tidak bisa berlama-lama menikmati koleksi jam teman-teman yang sangat menarik ini. Diharapkan tidak dalam waktu lama akan ada kumpul-kumpul seperti ini lagi.



Sunday, November 5, 2017

IWC Fliegeruhr Mark XV


Sudah lama sekali saya tidak aktif menulis untuk blog jamkuno. Selain karena bertambahnya kesibukan pekerjaan, juga karena saya belum melihat ada hal menarik untuk bisa saya bahas disini. Sudah lama sejak banyak koleksi saya berpindah tangan ke koper teman-teman se-hobby, saya memiliki keinginan untuk menyimpan jam yang iconic dan klasik. Bahasa gampangnya adalah tipe jam yang perubahan desainnya sejak dulu sampai sekarang tidak banyak deviasinya. Lama tidak pernah melihat ada yang cocok, sampai akhirnya seorang teman baik mengirimkan jam ini yang rencananya hendak titip jual di blog jualanjam.blogspot.com. Sebuah IWC Fliegeruhr Mark XV..!

Sebelumnya saya pernah memiliki sebuah IWC Fliegeruhr Mark XV dengan dial berwarna putih dan menurut saya Mark XV dial hitam ini jauh lebih menarik dan klasik.

Sepintas sejarah IWC Fliegeruhr Mark series

Bila berbicara jam pilot IWC, kita kembali pada era tahun 1936 dimana untuk pertama kalinya IWC membuat jam yang dibuat khusus untuk para pilot perang masa itu. Jam ini merupakan cikal bakal diproduksinya Mark  series sampai sekarang. Para pilot menghendaki jam yang sederhana, mudah terlihat, tahan terhadap kondisi suhu ekstrim terutama magnetic dan tangguh. Model ini sekarang disebut sebagai Mark IX. Sebagai informasi, IWC tidak pernah memberikan label 'Mark IX' pada jam tersebut. angka IX disematkan karena generasi selanjutnya dari Mark series disebut sebagai Mark X oleh British Ministry of Defense (MoD). 

Sedikit pengetahuan mengenai jam militer Inggris. Pada tahun 1940, British MoD memutuskan untuk melengkapi prajuritnya di medan perang dengan sebuah jam tangan. Untuk memenuhi keinginan ini, MoD meminta beberapa perusahan jam saat itu untuk membuat jam sesuai dengan spesifikasi yang telah mereka buat. Perusahaan jam tersebut adalah: Jaeger LeCoultre, Omega, Longines, Lemania, IWC, Cyma, Timor, Eterna, Grana, Gecord, Vertex dan Buren. Jam-jam produksi mereka ini sering disebut sebagai 'Dirty Dozen'.


Mark XV mulai diproduksi pada tahun 1999. Desain Mark XV metamorfosis dari semula desain jam militer menjadi jam yang bisa dipakai siapa saja. Banyak yang bertanya, mengapa setelah Mark XII diproduksi langsung Mark XV? bagaimana dengan Mark XIII dan Mark XIV? tidak ada alasan yang 'serius' dibalik pemilihan angka XV ini. Bagi budaya barat, angka XIII adalah angka sial dan sebaiknya tidak digunakan, sedangkan angka XIV ada unsur angka 4 (yang artinya mati dalam bahasa China) tidak baik untuk dibuat dalam angka cetak dalam sebuah jam. Maka, disepakatilah angka XV ini.


Desain Mark XV terdapat 2 perbedaan besar dari versi sebelumnya:dimensinya dibuat lebih besar (38mm exclude crown) dan penggunaan ETA based movement 2892-A2 yang sebelumnya menggunakan JLC movement dan Cal.89 IWC movement. Khusus mengenai movement, IWC melakukan perubahan yang sangat signifikan terhadap ETA 2892-A2 yang digunakan. Adjustment terhadap movement dilakukan secara maksimal sehingga meningkatkan performa movement. IWC membeli ETA 2892-A2 versi tertinggi (Chronometer version) dan mengganti hampir semua elemen penting dalam movement, mulai dari escapement sampai hairspring. Penampilan movement jga dibuat berbeda dengan menggunakan gold plating. Finishing movement dilakukan dengan tangan oleh watchmaker IWC, dimana saat ini proses ini sudah digantikan oleh mesin.


Casing jam dibuat dengan finsihing  brushed finished seperti halnya jam-jam militer. Casing jam dibuat dari baja terbaik dan dibuat untuk bisa menahan gelombang magnet yang dapat mempengaruhi kinerja movement. Kualitas baja yang digunakan merupakan baja kualitas tinggi yang dibuat secara in-house juga oleh IWC. Selain casing, dial juga dibuat in-house oleh IWC.


Mark XV menggunakan material kulit yang berbeda, yaitu kulit Buffalo yang dikenal terlihat agak kasar. Saya melihat ada varian mark Xv yaitu yang menggunakan tang buckle dan deployant buckle. Salah satu desain jam yang saya sukai dari tipe ini adalah bentuk jarum jamnya yang seperti patah di ujung. Model jarum seperti ini tidak lagi digunakan pada produksi setelah Mark XV, dan kembali menggunakan jarum lancip seperti pada jam lainnya. Desain dial sederhana dengan penggunaan arabic numeral dan index balok untuk minute counternya. Secara umum, jam ini desainnya tidak banyak berubah dari desain awal IWC Fliegeruhr dan menurut saya ini adalah model terbaik dari IWC mark series.