Sunday, December 29, 2019

GTG KRONOMETROFILIA Akhir Tahun 2019


 Tidak terasa sudah 11 tahun perjalanan KRONOMETROFILIA, sebagai komunitas penggemar jam tangan yang pertama di Indonesia. Awalnya komunitas ini hanya fokus pada penggemar jam antik dari berbagai merek, namun sejalannya waktu KRONOMETROFILIA juga mengakomodir para pengemar jam tangan secara umum. Saat ini sudah sangat banyak komunitas serupa yang fokus pada merek, jenis dan model jam tangan tertentu.

Pada 22 Desember 2019 lalu, saya dan salah seorang rekan pendiri komunitas ini berinisiatif untuk mengadakan Get ToGether (GTG) akhir tahun sebagai ajang silaturahmi dan sekaligus update koleksi jam dari anggota komunitas. GTG seperti ini sudah jarang kami lakukan karena kesibukan dari masing-masing anggota.


 Bertempat di The Atjeh Connection yang terletak di Gedung Sarinah Thamrin lantai UG, lokasi ini termasuk strategis karena mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum termasuk MRT. GTG kali ini dihadiri oleh sekitar 22 anggota yang mayoritas merupakan anggota lama KRONOMETROFILIA.


 Seperti halnya GTG sebelumnya, mayoritas koleksi yang dibawa adalah jam antik dari berbagai merek dan asal produksi: Jepang, Swiss, Jerman dan Rusia. Beberapa merupakan jenis jam yang sudah sangat sulit didapat saat ini.


 Pada foto di bawah adalah berbagai model dari SEIKO Diver vintage seri 6306, 6309 dan 6105 yang semuanya dalam kondisi masih bagus. Pada foto paling kiri adalah CITIZEN alarm dengan varian yang sangat jarang.


 Salah satu jam favorit saya dalam GTG kali ini adalah sebuah IWC modern Mark XVI yang desainnya sangat sederhana dan berkarakter. Tidak seperti Mark XVI lain yang pernah saya lihat, Mk XVI ini memiliki ukuran yang lebih kecil.



 Dalam kesempatan GTG kali ini, saya juga mengusulkan untuk kembali membuat jam KRONOMETROFILIA yang dibuat secara terbatas. Jam KRONOMETROFILIA sebelumnya yang pernah dibuat menggunakan basis jam Poljot yang saat itu dibuat hanya sebanyak 100 buah saja. Mudah-mudahan keinginan tersebut bisa kami realisasikan di tahun 2020. Ada beberapa ide model dan produsen yang akan kami pilih untuk membuat jam tersebut.





 Tidak terasa sudah lebih dari 4 jam kami berkumpul,bercakap, bertukar pikiran dan bertransaksi. Akhirnya GTG kami akhir dengan melakukan foto bersama dengan menggelar koleksi jam yang kami bawa saat itu.

Selalu menyenangkan ketika bertemu dengan sahabat yang memiliki passion dan kegemaran yang sama. Insya Allah semua diberi kesehatan agar bisa kembali bertemu di GTG tahun depan...!


Saturday, March 2, 2019

IWC Caliber 89: Salah satu milestone Penting IWC


Setiap produsen jam besar memiliki milestone dalam produksi mereka, baik dari sisi desain jam maupun movement development. Salah satu milestone terpenting bagi IWC adalah dibuatnya Calibre 89, yang saat itu diklaim sebagai salah satu manual winding movement terbaik. Tidak heran bila British Ministry Of Defense memainta kembali IWC untuk memproduksi jam bagi para pilot mereka dengan menggunakan Calibre 89.

Albert Pellaton

IWC pertama kali memproduksi Calibre 89 pada tahun 1946. Saat itu, yang betangung jawab dalam mendesain dan membuat movement legendaris ini adalah Albert Pellaton sebagai Technical director IWC yang baru bergabung. Caliber 89 di klaim sebagai salah satu movement mechanical paling aurat yang pernah dibuat pada periode pasca era PD ke-2. Calibre 89 memiliki basis movement Calibre 83 yang digunakan pada jam pilot IWC pada era PD ke-2 yang sering disebut sebagai ‘Mark X’. IWC memutuskan untuk memakai Calibre 89 untuk generasi penerus jam pilot mereka dengan ‘Mark XI’ dan mulai diproduksi secara masal pada tahun 1948.

IWC Mark X yang digunakan oleh British Military

Saat itu IWC dan Jaeger Le Coultre sama-sama memproduksi seri ‘Mark XI’ untuk British instry of Defense dan banyak pihak mengakui bahwa Mark XI IWC dengan Calibre 89 nya masih lebih baik. IWC menggunakan soft iron dan dust cover untuk mark XI mereka dan hal inilah yang membuat jam tersebut lebih handal.

Mengetahui ketangguhan dan akurasi Calibre 89 yang begitu baik dan disukai konsumen dan kolektor, IWC memutuskan untuk memproduksi secara massal dan mengeluarkan seri dress watch dengan 3 jarum. Proses produksi dimulai pada tahun 1950 sampai 1979, IWC memproduksi seri dress watch dengan 35mm steel dan solid gold yang menggunakan Cal.89. Desainnya sederhana dan elegan, sebagian besar desainnya mengunakan leaf hands dan indeks balok. Untuk menambah kesan klasik, merk IWC ditulis lengkan sebagai “International Watch Co, Schaffhausen,”dengan huruf italic. Sepintas serupa dengan desain Patek Philippe Calatrava.  




Movement Cal 89 bukanlah movement yang rumit, namun dibuat sederhana dan indah. Kualitas material untuk movement menggunaan bahan terbaik dan dibuat dengan tingkat presisi dan detail yang baik. Memiliki diameter 27.1 mm dan memiliki center-seconds hand, 17 jewels, overcoil balance spring dan memiliki frequency 18,000 vph.