Sunday, September 30, 2012

OMEGA Constellation Pie-Pan Cal.561 Gold Capped


Dari sekian banyak jenis Omega Constellation yang pernah diroduksi secara massal oleh Omega, ada satu tipe yang menjadi icon dan klasik, yaitu tipe pie pan. Pie pan adalah sebutan untuk sebutan Connie yang memiliki dial dengan desain seperti mangkuk pie dibalik. Desain ini membuat dial secara visual menjadi lebih 3 dimensi dan unik. Desain pie pan hanya diperuntukkan pada tipe Connie saja, mungkin hal ini dilakukan Omega untuk menjaga keunikan produk Connie. Sayangnya, desain unik ini tidak diaplikasikan lama dan tidak untuk semua produk Connie sehingga semakin sulit untuk bisa mendapatkannya.


Selama beberapa kali mempunyai Omega Connie, saya tidak pernah sekalipun berkesempatan untuk memiliki sebuah Connie Pie pan, baru minggu lalu saya beruntung bisa menemukan dan memilikinya. Connie pie-pan ini memiliki desain yang unik pada casing, terutama pada lugsnya. Orang mengatakan model lugs ini sebagai 'Dog legs lugs' karena (katanya) bentuknya menyerupai kaki anjing. Desain lugs yang unik seperti ini juga hanya bisa ditemukan pada seri Connie lama.

Casing diberi lapisan emas 14K (gold capped) yang menyelimuti bagian atas hingga samping casing dan Lugs. Warna emas senada dengan warna dial yang kekuningan. Karena jam ini sudah berusia lebih dari 50 tahun, pada dial sudah terlihat beberapa perubahan warna yang disebabkan karena proses alami. Bagi saya pribadi, kondisi seperti untuk sebuah jam tua malah membuat jam terlihat lebih eksotis dan seksi. Tulisan dan logo Omega dibuat dari lempengan emas dan dibuat timbul. Hal yang membuat jam ini lebih menarik adalah adanya cross hair pada dial.


Connie ini menggunakan Cal.561 yang mulai diproduksi secara massal pada tahun 1958. Cal.561 adalah salah satu jenis movement yang paling banyak dipakai untuk jam Connie dan dianggap sebagai salah satu movement Omega terbaik yang pernah dibuat dan diproduksi dengan jumlah terbanyak untuk keluarga Cal.5XX.



OMEGA Constellation Bumper Cal.354 Honey comb dial


 OMEGA constellation vintage semakin sulit dicari dan semakin sedikit  populasinya, karena itu Beruntunglah bagi rekan-rekan yang sudah terlebih dulu memiliki karya Omega yang sangat baik ini. Constellation sejak awal diproduksi pada tahun 1952 memang diposisikan sebagai flagship bagi produk Omega. Ciri khas yang menunjukkan bahwa Connie adalah produk spesial adalah dengan digunakannya emblem emas pada bagian case back. Omega sangat serius dengan produk Connie dan nyatanya memang Connie berhasil mematahkan dominasi Rolex sebagai produsen jam chronometer terbanyak di dunia. Dominasi Rolex berhenti pada tahun 1958 dimana pada saat itu Omega mengungguli jumlah jam Rolex yang berhasil mendapatkan sertifikasi Chronometer. hal ini terus berlanjut hingga mendekati akhir tahun 60-an. Hasilnya adalah Omega meloloskan 194,580 buah jam VS Rolex 179,169 buah jam. Setelah itu, Omega terpuruk karena dihantam revolusi teknologi quartz. Dan untuk mengatasi masalah tersebut, Omega memutuskan untuk berhenti membuat movement secara in-house dan mulai membeli movement dari luar seperti ETA dan Lemania.


Omega Constellation yang saya baru dapatkan ini termasuk generasi awal Constellation yang masih menggunakan bumper movement Cal.354 dan caseback yang masih menggunakan sistem snap-back (congkel).

Saat pertama kali saya melihat jam ini, awalnya saya menganggap ini adalah Connie tua biasa. namun setelah cermat saya amati dan mencoba untuk membuka caseback, saya nyaris teriak kegirangan karena Connie ini ternyata Connie bumper 354! Hal pertama yang membuat saya tertarik adalah dialnya yang memiliki hiasan Cross hair (garis silang) yang memotong tepat di tengah dial. Entah kenapa, saya sangat menyukai jam tua yang memiliki cross hair seperti ini, apapun mereknya. Jam seperti terlihat menjadi lebih simetris dan cantik.


Hal menarik lainnya adalah desain dial yang bertekstur dan sering disebut sebagai honey comb dial karena kalau dilihat seksama dengan pembesar, desain kontur pada dial itu menyerupai deretan rumah lebah yang tersusun beraturan. Indeks jam terbuat dari emas yang senada dengan jarum jam. Indeks tersebut berbentuk seperti kipas terlipat, kecuali untuk indeks di posisi angka 12, 3, 6 dan 9.


Desain Connie sangat khas terutama desain casing dan indeksnya. Keunikan desain ini menghilang ketika masuk pada periode 60-an akhir yang desainnya menjadi lebih sederhana walaupun terlihat masih menyimpan beberapa desain dasar dari Connie. Elemen casing yang khas pada Connie ini adalah desain lugs-nya yang sangat berbeda dengan desain jam lain pada periode yang sama.


OMEGA Seamaster Automatic Cal.503 Gold Capped


 Memang kecantikan Omega vintage seringkali membuat saya kembali untuk membeli dan menyimpan tipe-tipe ini. Keinginan untuk mengurangi koleksi Omega antik khususnya dresswatch
selalu muncul dan sudah cukup banyak koleksi Omega antik saya jual ke teman-teman sesama penggemar jam antik, namun setiap kali melihat jam sejenis ada keinginan untuk mengoleksi lagi. Seperti halnya Omega seamaster cal.503 yang cantik ini.



Ini adalah salah satu Omega seamaster 503 gold capped terbaik yang pernah saya lihat. Dial terlihat seperti dual tone ketika terkena cahaya. Warna dominan pada dial senada dengan warna gold 14K yang menutupi casing bagian atas (gold capped). Pada dial ada satu elemen desain yang sangat saya suka yaitu cross hair (garis menyilang) yang memotongdial tepat di tengah. Movement yang digunakan adalah Cal.503 yang merupakan full rotor pertama yang menggunakan fungsi kalendar. Movement ini pertama kali diperkenalkan pada produk Omega pada tahun 1956.


Desain lain yang saya sukai dari jam ini adalah desain lugs-nya yang gemuk dan terlihat kokoh untuk sebuah jam yang desainnya klasik.


Thursday, September 27, 2012

KING SEIKO 4402-8000 Manual winding


Sudah lama saya punya keinginan untuk memiliki sebuah King Seiko yang desainnya sederhana, klasik dan menyerupai desain Grand Seiko 43999 yang sudah saya miliki sebelumnya. Dari banyak desain King Seiko yang pernah saya lihat, pilihan jatuh pada King Seiko manual winding dari keluarga movement 44X yang desainnya memang mirip dengan Grand Seiko 43999. Beberapa kali saya menjumpai tipe King Seiko 44 dijual di blog dan beberapa kali itu pula saya terlewat dan jam tersebut sudah terjual. Minggu lalu, keberuntungan menghampiri saya. Sebuah King Seiko 4402 berhasil saya pinang setelah menunggu sekitar 1 minggu untuk kepastiannya. 

King Seiko merupakan produk Seiko yang diperuntukkan untuk pasar premium pada masanya. Semua King Seiko dibuat oleh pabrik Seiko Daini, sedangkan Suwa, pabrik Seiko lainnya, memproduksi Grand Seiko dan tipe lainnya. Kualitas dari produk King Seiko memang berbeda dibandingkan dengan produk Seiko umum lainnya (pada saat itu). Kualkitas dan detail dibuat lebih rapih dan finishing yang cantik. Bagaimana dengan Grand Seiko? pada periode akhir 60-an sampai 70an, Seiko memiliki 2 jenis produk untuk pasar premium di Jepang yaitu King Seiko dan Grand Seiko. Entah karena alasan branding atau alasan lainnya, akhirnya Seiko hanya memilih Grand Seiko untuk memenuhi pasar premium yang menuntut jam yang akurat, klasik dan dengan estetika yang tinggi. Sedangkan King Seiko berhenti produksi.Untuk mendapatkan sebuah King Seiko yang masuk dalam kategori produksi awal semakin sulit, terutama yang masih dalam kondisi prima dan segar.


Apa yang saya suka dari King Seiko 4402 ini? pertama, desain nya yang sederhana. Menggunakan dauphine hands yang senada dengan warna dan logam yang digunakan pada indeks. Semua warna yang muncul dari jam ini seperti monochrome tanpa ada satu warna yang menonjol. Penampilan seperti ini semakin menambah kesan klasik secara keseluruhan.  

Kedua, sudah sejak lama saya menyukai jam antik yang memiliki lugs yang gemuk, lebih besar dari kebanyakan lugs jam antik. Bagi saya pribadi, desain lugs yang 'gemuk' ini memunculkan kesan sporty. Selain itu, apabila dilihat secara keseluruhan penampilan jam ini menjadi terlihat lebih proporsional dan nyaman ketika dikenakan. Kalau diperhatikan lebih dekat, desain lugs juga tidak hanya flat, tapi dibuat beberapa lekukan yang secara visual akan menambah kesan 3 dimensi dan secara estetika juga menjadi lebih menarik.


Berbeda dengan King Seiko generasi setelahnya, produk King Seiko generasi awal ini masih menggunakan jenis crown yang berbeda. Crown tidak bertuliskan 'KS' namun tertulis 2 huruf 'SW'. Desain crown juga dibuat lebih besar, hal ini untuk menyeimbangkan dengan desain lugs yang juga besar agar lebih terlihat proporsional.

King Seiko dari keluarga 44 ini memiliki 3 jenis emblem emas yang berada di case back. Jenis emblem emas yang ada di King Seiko saya ini adalah dari generasi kedua yang hanya bertuliskan 'SEIKO' saja. Generasi pertama memiliki desain emblem yang berbeda, yaitu seperti tameng dan generasi ketiga bertuliskan 'SEIKO' dengan tambahan logo 'petir' dibawahnya. Movement yang digunakan adalah 25 jewels manual winding yang sudah menggunakan hacking system dan quick set date mechanism. movement 4402 merupakan low beat movement dan termasuk dalam jajaran movement Seiko yang terkenal tangguh.


Nah, sekarang King Seiko 44 akan saya bandingkan dengan Grand Seiko 43999 yang merupakan Grand Seiko generasi kedua. Kedua jam ini memiliki konsep desain yang sama bahkan bisa dibilang 'kembar'. Beda secara visual yang terlihat adalah dimensi caing. King Seiko memiliki diameter 35mm sedangkan Grand Seiko sekitar 37mm, tidak berikut crown. Kemduian, kalau dilihat secara lebih mendetail dari finishing kedua jam ini, saya akui kalau Grand Seiko memang memiliki detail yang lebih cantik. Paling mudah adalah dengan melihat dari finishing indeks dan jarum pada Grand Seiko. Walaupun usian Grand tersebut sudah 50 tahun, tapi detail dan finishing nya masih terlihat sangat cantik.




Saturday, September 15, 2012

PORSCHE DESIGN by IWC Ocean 500


 Seringkali membeli jam untuk diri sendiri, suatu kali saya ingin membelikan sebuah jam untuk istri yang desainnya unik, memiliki movement yang bagus dan penampilan yang menarik dan khas. Saat jalan-jalan ke tempat teman, saya melihat dan akhirnya memutuskan untuk membeli jam ini untuk istri saya dan ternyata dia suka dengan jamnya!

Jam ini adalah PORSCHE DESIGN yang dibuat oleh IWC pada tahun 80-an. Kalau menilik dari sejarah di balik jam ini, ada hal yang menarik untuk diketahui. Pada periode akhir tahun 70-an, IWC terkena imbas dari revolusi jam quartz. IWC, saat itu merasa bahwa dampak dari teknologi quartz yang pertama kali dipopulerkan oleh SEIKO mengancam keberadaan jam-jam mekanik dan hal ini juga berdampak pada kelangsungan perusahaan jam mekanik. Pada periode 70-an IWC juga membuat jam quartz dan juga hybrid (Mecca-quartz) yang ternyata tidak begitu populer. Untuk mengatasi hal ini, akhirnya IWC pada tahun 1978 bekerja sama dengan Ferdinand A. Porsche untuk membuat jam dengan mengusung kedua nama, yaitu Porsche dan IWC. Saat itu F.A Porsche sudah bekerja sama dengan Orfina dalam membuat jam sport mekanikal. Kemudian kerja sama tersebut selesai dan Porsche menggandeng IWC.

Kerja sama Porsche dengan IWC berlangsung selama 20 tahun sampai akhrinya Porsche merasa sudah saatnya untuk membuat divisi pembuat jam dengan mengusung namanya sendiri (PORSCHE DESIGN) . Untuk tujuan ini, Porsche akhirnya membeli ETERNA untuk mensupply semua movement untuk jam Porsche design. Karena rencana besar ini, akhirnya IWC memutuskan kerja sama dengan PD pada tahun 1997. Berakhirnya kerja sama ini sebenarnya juga menguntungkan IWC dari segi brand value, karena disadari atau tidak, Brand Porsche Design ternyata menjadi lebih dikenal dari brand IWC sendiri dan untuk jangka panjang tentu hal ini akan membahayakan nilai brand IWC.


Meskipun kerjasama selama 20 tahun bukanlah masa yang singkat, tapi produk-produk PD yang menggunakan movement IWC sangat sulit dijumpai, karena itu harganya di pasar kolektor selalu cenderung naik. Memang diakui, desain PD sangat berbeda dengan konsep desain IWC pada umumnya yang cenderung klasik. Desain PD sangat unik pada jamannya dan menggunakan material yang saat itu jarang digunakan untuk sebuah jam, yaitu titanium.

Porsche Design by IWC yang saya belikan untuk istri saya ini merupakan tipe jam diver OCEAN 500. Casing jam tidak besar dan untuk ukuran sekarnag mungkin dikategorikan sebagai jam mid-size, yaitu 34mm. Porsche Design membuat jam tipe 'Ocean; ini sebagai jam sport khususnya Diver watch. Desain casing dan konstruksi jam dibuat untuk bisa menahan tekanan sampai 50 bar. Tipe lain dari seri yang sama 'Ocean' dan memiliki depth rating yang lebih tinggi adalah Ocean 2000, dan juga memiliki dimensi yang lebih besar juga.


Yang saya suka dari jam ini adalah desainnya yang sangat modern (menurut saya), dan juga perpaduan warna hitam (dial), abu-abu (casing dan rantai) serta warna gold pada bezel terlihat menarik. Desain rantai menyerupai gelang yang menyatu dengan casing jam. Bezel terbuat dari solid 18K yellow gold. Penggunaan material emas dalam sebuah jam sport diver ini dikarenakan positioning Ocean 500 saat itu memang lebih ditujukan kepada pengguna wanita dan warna emas akan menampilkan feminim dari sebuah jam sport.



GRAND SEIKO Spring Drive Chronograph SBGC001


Suatu hari salah seorang rekan sesama penggemar jam tangan mengirimkan saya sebuah gambar jam yang merupakan akuisisi terbaru nya. Saya sempat tidak yakin dengan apa yang saya lihat karena setahu saya teman saya ini penggemar jam-jam antik dan yang dia kirimkan saat itu adalah sebuah Grand Seiko keluaran terbaru dan bahkan belum secara resmi dipajang di agen Seiko di Indonesia: GRAND SEIKO Spring Drive Chronograph SBGC001.

Memang sudah sejak lama saya ingin melihat secara langsung dan me-reviewtipe ini, tapi saya belum melihat ada yang pernah memilikinya dan untuk membeli buat diri sendiri masih perlu 'amunisi' yang cukup banyak juga. langsung saja saya usulkan untuk bisa datang dan melihat langsung salah satu jam Seiko terbaik saat ini. Rasa penasaran dan keingintahuan yang besar untuk melihat dan memegang langsung sebuah Grand Seiko Chronograph membuat saya akhirnya memutuskan Off dari pekerjaan dan menemui teman saya di kantornya di Kemayoran.

Siang itu, teman saya sudah menunggu di Lounge kantornya yang cozy dan nyaman dengan hidangan makan siang gado-gado yang lezat. tapi tetap 'hidangan utama' saat itu yang menyedot perhatian saya adalah Grand Seiko Spring Drive Chronograph SBGC001! Penjual SBGC001 ini mengatakan kalau teman saya ini adalah pembeli pertama Grand Seiko Chronograph di Indonesia yang dibeli di Indonesia dan bukan beli dari luar.


 Komentar pertama saya saat melihat fisik dan penampilan SBGC001 ini adalah: Lebih bagus aslinya daripada di foto atau gambar di internet! desain dan finishing Grand Seiko memang selalu menarik perhatian. Khusus untuk SBGC001 ini, desainnya unik terutama karena dimensi dan desain push button untuk chronograph yang terlihat 'dominan' dan lebih besar dari push button chronograph biasa. Saya adalah penggemar dan pengagum berat Grand Seiko dan sudah beberapa kali melihat langsung beberapa Grand Seiko, tapi tetap saja kata-kata pujian selalu meluncur secara spontan dan kekaguman selalu muncul saat melihat dan memegang sebuah Grand Seiko. Mata saya seolah malas melihat ke jam yang lain. Selain SBGC001 ini, sang tuan rumah juga membawa serta Seiko diver Marine Master SBDX001 yang dibelinya tidak berselang lama dengan SBGC001 ini. Sebagai pembanding dan pelengkap, saat itu saya juga membawa Grand Seiko Spring Drive saya dan 2 buah Grand Seiko vintage.


Yoshikazu Akahane sebagai Lead Engineer untuk pengembangan Spring Drive movement di Seiko membuat terobosan baru dengan membuat sebuah Spring Drive Chronograph. SBGC001 ini merupakan tipe Grand Seiko tertinggi dan Grand Seiko Chronograph pertama yang dibuat oleh Seiko. Jam ini menggunakan teknologi movement terkini Spring Drive Cal.9R86 yang merupakan column wheel chronograph dengan penambahan feature GMT. 9R86 memiliki 50 jewels dengan material terbaru untuk mainspring yang disebut SPRON 510. Penggunaan material baru ini dikatakan dapat membuat mainspring menjadi lebih kuat, lebih flexible dan lebih tahan terhadap ancaman korosi. 9R86 memliki power reserve selama 3 hari dalam posisi fully wound. Teknologi SD 9R86 ini merupakan mechanical chronograph movement yang memiliki akurasi paling baik, yaitu 1 detik/hari. Hal ini dimungkinkan karena adanya sirkuit elektronik yang membantu distribusi tenaga dari rotor yang berguna untuk menggerakkan movement secara konsisten dan konstan secara terus menerus. 9R86 pada dasarnya adalah murni jam mekanikal seperti halnya jam mekanik pada umumnya karena memang tidak menggunakan bantuan atau cadangan baterai.


SBGC001 menggunakan material steel yang ditreatment khusus terutama teknik memoles casing dan rantai yang mengadopsi prinsip dalam memoles sebuah pedang samurai Katana, yang disebut sebagai 'Zaratsu'. Tidak banyak ahli poles di Seiko yang memahami dan mengetahui dengan baik teknik Zaratsu ini karena memang selain membutuhkan kesabaran karena semuanya dilakukan secara manual dan berulang kali sampai mendapatkan hasil poles yang sangat halus, bersih dan memantulkan bayangan dengan sempurna. Itulah salah satu alasan mengapa setiap Grand Seiko terlihat sangat berkelas dan dengan detail yang cantik.

Rantai SBGC001 ini terlihat kokoh dengan desain menyerupai rantai Oyster Rolex. Rantai juga tidak lepas dari teknik memoles 'Zaratsu' dan terlihat memiliki 3 hasil polesan yang berbeda antara bagian paling luar, bagian dalam dan 2 lempengan tipis yang mengapit bagian dalam. Perbedaan finishing ini juga diaplikasikan pada casing dengan finishing polished dan brushed. Perbedaan pola poles ini menimbulkan efek 3 dimensi yang dramatis, terutama ketika jam terpancar cahaya dan memantulkannya.


Dan yang membuat saya selalu tersenyum ketika melihat sebuah Grand Seiko adalah bagaimana para watchmaker di Epson Seiko membuat detail yang apik dan rapih serta cantik untuk dial. jarum jam dan menit dibuat bersisi 5 dengan sisi menajam pada setiap sudut. Desain seperti ini berdampak pada efek yang sama dramatisnya dengan casing, terutama ketika terkena cahaya. Pantulan cahaya dari jarum membuat jarum jam dan menit menjadi lebih mudah dilihat. Begitu juga dengan bentuk hour index yang dibuat tidak kotak tapi bersudut miring,

Peletakan sub register chronograph yang asimetris membuat pandangan menjadi tidak terganggu antara fungsi sub register detik yang berada di sisi kiri dial dan sub register 30 minutes dan 12 hours. Komposisi sub register seperti ini merupakan pertama kalinya diterapkan dalam sebuah jam chronograph. Bagi orang yang menggemari 'keseimbangan' mungkin tidak akan suka dengan desain dial seperti ini karena seolah dial menjadi condong dan berat sebelah ke satu sisi, apalagi bila dilihat bersamaan dengan desain push button dan crown utama. Desain push button dibuat dengan 'pengunci' berupa screw seperti sering kita lihat pada Rolex Daytona, hanya saja dimensinya lebih besar. Desain yang oversize ini semakin menunjukkan kesan sporty.


 SBGC001 memiliki diameter 43,5mm dan bagi tangan yang kecil dan kurus tentu dimensi dan berat sebuah SBGC001 akan terlihat besar. Kebetulan tangan teman saya termasuk kecil, jadi ketika jam dipakai menjadi terlihat lebih besar. Namun desain lugs yang menurun membuat jam ini bisa tetap nyaman di pakai.

Siang itu, saya juga membawa 2 buah Grand Seiko vintage yang memiliki manual winding movement sebagai pembanding terutama bila berbicara mengenai kualitas finishing. Saya akui, Seiko konsisten sejak dulu sampai sekarang apabila terkait dengan kualitas dan detail finishing Grand seiko. Meskipun GS vintage yang saya bawa sudah berumur lebih dari 40 tahun, tapi kecantikan yang muncul dari detail masih terlihat dengan jelas. 


 Salah satu pertanyaan awal yang saya ajukan ke teman saya terkait SBGC001 adalah "Apa yang mendorongnya untuk membeli sebuah Grand Seiko Spring Drive Chronograph?". Jawabannya serupa dengan apa yang saya pikirkan. Pertama adalah karena kualitas Grand Seiko sangat baik dengan detail yang sangat teliti dan dibuat dengan sangat serius sehingga selalu terlihat cantik. Kedua, teknologi horology terkini dan tercanggih yang bisa didapat dari sebuah jam mekanik, dan ketiga karena perasaan senang ketika mengenakan jam yang banyak orang lain tidak memilikinya. Alasan ketiga ini memang sering membuat orang kaget dan mundur ketika tahu bahwa sebuah Grand Seiko SD chronograph memiliki harga yang sama dengan sebuah Rolex sport baru!...