Monday, October 26, 2015

BREITLING Navitimer 806 dan ENICAR Sherpa Ultra Dive


Suatu sore pada weekend minggu lalu, saya kedatangan seorang kawan lama penggemar jam antik. Tidak seperti biasanya, saat itu dia datang dengan membawa serta koleksi jam antiknya. Koleksinya memang tidak banyak, tapi kualitas dan tipe jam yang dikoleksi bisa membuat orang yang melihatnya berdecak kagum. Dalam 2 kotak jam yang dia bawa saya melihat beberapa tipe jam antik yang sangat saya sukai dalam kondisi yang bagus dan sangat bagus untuk sebuah jam antik. Terdapat beberapa Enicar, Breitling dan Tag Heuer (modern).


 Jam pertama yang membuat saya kagum adalah sepasang BREITLING Navitimer vintage Ref.806. 
Seperti diketahui, BREITLING mulai memproduksi Navitimer tahun 1952 dengan membubuhkan lambang AOPA (Aircrafts Owner and Pilots Association) berupa sepasang sayap mengembang dan dipasang pada posisi jam 12. Navitimer sendiri merupakan kependekan dari kata 'Navigation' dan 'Timer' dan awalnya jam ini memang diproduksi bagi penggemar Aviasi. Kenyataan yang menarik tentang logo AOPA yang mulai dipakai BREITLING pada Navitimer sejak tahun 1952, karena kerjasama resmi antara BREITLING dan AOPA baru mulai dilakukan pada tahun 1960.


Dari 2 Ref.806 diatas, sebelah kiri adalah salah satu the most sought after BREITLING vintage, yaitu 806 first edition yang diproduksi pada tahun 1952. Cerita di balik cara mendapatkan jam ini jauh lebih menarik dari jam itu sendiri. Jam ini waktu pertama kali didapat dalam kondisi mati suri karena selama puluhan tahun tidak pernah diambil dan dipakai karena rusak dan selama puluhan tahun tersebut hanya didiamkan di laci meja. Jam ini kemudian berusaha 'dihidupkan' kembali dengan mencari parts yang sudah aus untuk kemudian dicangkokkan pada movementnya. Kondisi jamnya sendiri sudah terlihat tua dengan warna patina yang sudah merata. Namun, tetap saja jam ini terlihat menarik dan memiliki karakter yang kuat sebagai tools watch dan profesional.

806 first edition ini menggunakan manual winding chronograph movement legendaris yaitu venus 178 dengan column wheel. Penggunaan Venus 178 ini hanya berlangsung sampai tahun 1954 saja dan diganti dengan the other legend yaitu Valjoux 72. Tidak ada informasi resmi dari BREITLING terkait periode pengggunaan Valjoux 72 ini. BREITLING memang termasuk banyak menggunakan jenis movement ini untuk jenis yang berbeda. Karena itulah 806 yang menggunakan Venus 178 ini disebut sebagai highly collectible navitimer. Pada gambar diatas, Navitimer yang berada disebalahnya adalah 806 generasi kedua yang sudah menggunakan Valjoux 72. Kondisinya masih sangat bagus dan luar biasanya lagi...masih lengkap dengan box dan paper!..


jam sport vintage lain yang sangat saya sukai adalah Enicar. Dari 4 Enicar yang dibawa diantaranya adalah Enicar Jet Graph Val.72, Jet Graph GMT Val.72C, Sherpa Guide dan yang paling collectible adalah sebuah Sherpa Ultra Dive!...

Enicar Ultra Dive diyakini populasinya masih lebih jarang dari Jet Graph dan Sherpa Guide. Enicar membuat desain yang unik dengan membuat semacam 'kupingan' yang melindungi crown jam. ENICAR termasuk produsen jam yang berani melawan arus mainstream dalam desain jam pada masa tahun 60-an dengan memproduksi jam yang berdimensi besar. Ultra dive ini menggunakan inhouse automatic movement Cal.AR1145.


Duo Monaco ini cukup menarik perhatian, terutama yang putih yang merupakan Gulf limited edition. Monaco memang memproduksi beberapa tipe Gulf dan saya baru lihat versi putih dari Gulf edition ini.



Sunday, January 11, 2015

BREITLING Navitimer Ref.806 Vintage, Rare!


BREITLING adalah salah satu merek jam yang terkait erat dengan dunia penerbangan, dan salah satu tipe yang paling banyak dibicarakan adalah Navitimer. Kepopuleran Navitimer semakin bertambah dengan adanya beberapa negara yang secara resmi memakai Breitling sebagai jam resmi Angkatan Udara mereka. 

Sejarah Navitimer sendiri sebenarnya masih diselubungi mistery dan tidak sepenuhnya diyakini sebagai hal yang valid. bahkan kantor pusat BREITLING SA di Grenchen juga tidak memiliki data terkait produksi pertama dari Navitimer. Sejarah yang ada merupakan hasil pengamatan dan mencocokkan dengan informasi yang sepotong-sepotong. Apa sudah pasti adalah kesuksesan Chronomat, sebagai the world's first slide rule chronograph yang diproduksi pertama kali pada awal tahun 1940-an, Breitling kemudian membuat slide rule chronograph kedua dan diluncurkan pada periode 1952 (diklaim oleh Breitling) dan 1954 (diyakini oleh para Breitling experts). Jam tersebut memiliki logo AOPA - the Aircraft Owners and Pilots Association - yang dicetak pada dial. Untuk dial ini ada 2 pendapat yang berbeda. pertama, BREITLING membuat jam ini khusus untuk anggota AOPA. Kedua, BREITLING membuat tipe ini secara massal dan AOPA melakukan order khusus untuk anggota mereka.
 

BREITLING Navitimer yang akan di review kali ini adalah Ref.806, merupakan jenis Navitimer vintage yang paling banyak diburu oleh para kolektor Breitling. 806 diyakini mulai diproduksi BREITLING sejak awal tahun 1960 dengan berbagai variasi dial dan movement. Bedanya dengan navitimer periode sebelumnya, 806 mulai diproduksi dengan sub register berwarna terang (white-silver). Selain itu, BREITLING juga merubah desain jarumnya. Desain inilah yang kemudian dipakai hingga saat ini dan menjadi salah satu icon BREITLING. Pada era ini, Navitimer memiliki 2 desain sub register. Periode awal tahun 60-an, sub register nya dibuat lebih kecil dan setelah tahun 1966 mulai menggunakan dimensi sub register yang lebih besar hingga tulisan NAVITIMER nya nyaris bersentuhan dengan Sub register.


Pada caseback terlihat kode angka 806. Navitimer ini menggunakan manual chronograph movement yang dipasok oleh Venus dengan Venus Cal.178. Penggunaan movement ini tidak berlangsung lama dan digantikan oleh Valjoux 7736 pada tahun 1967. Untuk membedakan jenis movement yang digunakan, BREITLING memberikan kode berbeda, yaitu 806-36 atau 806-E. Venus 178 tidak lagi digunakan karena memang produksi movement tersebut tidak banyak, karena itu navitimer yang mengggunakan Venus 178 dianggap sebagai Navitimer yang lebih sulit didapat..


Secara visual, Navitimer 806 ini tidak terlihat berbeda dengan Navitimer yang diproduksi saat ini. BREITLING memang tidak banyak merubah desain dan mempertahankan desain klasik ini sampai sekarang. Dimensi jam ini adalah 40mm tanpa crown. Penggunaan Crown besar dengan logo B untuk mempermudah dalam melakukan adjustment. Mika yang digunakan terlihat cembung. Memakai 806 ini mesti hati-hati karena mika nya terlihat tipis dan rentan karena faktor usia juga.




Gambar di bawah adalah sesama jam chronograph dengan periode produksi yang sama yaitu akhir tahun 60-an. Enicar sherpa jet di sebelahnya juga memiliki dimensi yang sama. Mengggunakan movement Valjoux 72.c dengan desain dial yang serupa. Dan keduanya sama-sama sulit didapat saat ini!..


Tuesday, January 6, 2015

SEIKO 'Cocktail Time' Shinobu Ishigaki SARB 065


 Sudah lama sayaingin punya sebuah jam formil (dress watch) yang memiliki desain yang sederhana, kualitas finishing yang bagus, memiliki mechanical movement yang mumpuni dan (kalau bisa) low budget.. :-). Kalau memilih jam buatan Swiss dan Jerman budget nya tidak sesuai. Kalau Jepang, pilihan hanya ada pada Seiko, tapi itupun tipe apa yang cocok dengan selera saya. Sampai akhirnya, salah seorang klien lama saya mengirimkan 2 buah jam yang awalnya untuk titip jual di Blog. Salah satunya adalah Seiko SARB 065 ini. Sebelumnya saya pernah menjual sebuah Seiko sejenis di blog. Saat itu saya sama sekali tidak tertarik untuk memilikinya. Entah kenapa saat melihat jam ini, mata saya seperti terpaku pada penampilannya yang terlihat mewah sekaligus unik. Bahkan istri saya yang melihatnya langsung mengatakan kalau jam ini bagus banget!..

SEIKO SARB065 sering kali disebut sebagai 'Cocktail Time' karena SEIKO memang bekerja sama dengan salah satu bartender paling tersohor di Jepang yang telah mendapatkan beberapa penghargaan presitisius di dunia bartender, yaitu SHINOBU ISHIGAKI (foto paling atas). ISHIGAKI merupakan pemilik sekaligus bartender di Bar bergengsi di Tokyo yaitu Ishinohana.


SEIKO bersama Ishigaki membuat 3 varian yang berbeda, dan masing-masing disesuaikan dengan rasa dan jenis minuman favorit yang menjadi signature nya Ishigaki. SARB065 analogi dengan rasa e "Cool", warna yang dimunculkan adalah ice-blue dengan finishing sunburst dial. Kemudian, SARB066 untuk jenis minuman yang "Dry" dengan desain dial berbeda berupa spy-vs.spy style warped Roman numerals, white dial dan casing yellow gold; dan yang terakhir adalah limited edition SARB068 untuk menunjukkan "Sweet" dengan rose-gold case dan italic arabic font. karena saya kurang begitu suka warna emas, maka yang menjadi favorit saya adalah SARB 065 yang memiliki warna dial menyegarkan dan desain yang lebih sederhana.


SARB 065 ini memiliki dimensi casing 40mm tanpa crown dan untuk masa sekarang dimensi 40mm untuk sebuah dress watch adalah hal yang lumrah. Desain dial unik karena dibuat pola seperti pancaran sinar matahari. Desain indeks lancip, menyerupai desain indeks periode tahun 50-an. Kesan klasik bertambah kental dengan penggunaan jarum dengan model dauphine atau sering juga disebut sebagai jarum panah. Sedangkan untuk jarum detik, Seiko menggunakan desain klasik dengan blued steel finished. Dan, hal yang paling menyenangkan adalah warnanya. Belum pernah saya melihat jam tangan yang memiliki desain warna biru lembut seperti ini. Sepintas memang tidak terlihat. Bila terkena cahaya, warna birunya yang lembut akan muncul.


Movement yang digunakan oleh jam ini adalah salah satu automatic movement andalan Seiko yang memiliki tingkat akurasi tinggi, yaitu Cal.6R15 yang memiliki 23 jewels. Tidak seperti automatic movement Jepang lainnya, 6R15 juga bisa diisi tenaganya secara manual dan juga memiliki feature hacking system. Dalam katalog Seiko, movement 6R15 memiliki tingkat akurasi +25/-15 detik/ hari. movement terlihat jelas karena SARB 065 memiliki transparant caseback.


Kulit jam menggunakan padded black oiled leather. Ketebalan kulit pada bagian yang berdekatan dengan lugs diberi lapisan lebih tebal untuk mengimbangi tebal casing dan crystal jam. Penampilan kulit jam berkilat seperti berminyak dan terlihat rapih dengan stiching benang berwarna biru. Tali jam dipadukan dengan deployant buckle. Lebar lugs adalah 20mm. Penampilan tali kulit yang berkilat dan finishing casing ham yang semuanya polshed steel terlihat selaras.


Untuk menambah kesan klasik, Seiko menggunakan hardlex dome crystal yang membuat jam ini menjadi lebih tebal yaitu sekitar 13mm. Secara pribadi saya suka sekali jam-jam yang menggunakan dome crystal karena terlihat lebih berkarakter daripada flat crystal. Terutama bila dilihat dari samping. SARB 065 cukup nyaman dikenakan. Desain jam yang sederhana, ternyata ketika dipakai terlihat elegan dan mewah. Saya akui kualitas finishing jam ini sangat baik, apalagi bila kita lihat detail dial dan ketika dial terpapar cahaya yang membuat penampilan dial menjadi 3 dimensi. Sebuah desain yang cerdas tanpa meninggalkan kesederhanaan yang klasik.