Monday, November 19, 2018

GTG KRONOMETROFILIA Tutup Tahun 2018


 KRONOMETROFILIA merupakan komunitas arloji pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2008. Saat itu media yang digunakan adalah yahoogroups. Kemudian pada GTG tahun 2009 diadakan GTG ke-3 sekaligus memperkenalkan logo resmi KRONOMETROFILIA yang merupakan hasil sayembara desain yang diikuti oleh anggota KRONOMETROFILIA. Logo yang dipakai hingga saat ini merupakan desain dari Ir.Ivan seorang arsitek sekaligus penggemar jam tangan.

KRONOMETROFILIA tidak lagi aktif seperti dulu untuk mengadakan GTG dan GTG terakhir adalah penghujung tahun 2017 lalu. Saya pribadi sebagai salah satu penggagas komunitas ini merasa rindu dengan suasana GTG terutama dengan member-member lama. Saya merasa perlu untuk mengumpulkan teman-teman lama dalam satu ajang GTG dan kebetulan salah satu member komunitas (Om Asmansyah), mengajukan diri untuk menjadi sponsor utama, sekaligus untuk merayakan hari special beliau. Akhirnya, GTG penghujung tahun 2018 bisa dilakukan dan sukses!...


 Banyak member senior yang datang dan juga kenalan-kenalan baru yang memiliki passion yang sama menyempatkan datang ke acara tersebut. GTG kali ini diadakan di EtaBoss Kelapa Gading pada 18 Nov 2018. Jumlah peserta yang datang melebihi perkiraan awal panitia dan everybody enjoy the event!

GTG kali ini dihadiri sekitar 40 orang dan ada beberapa peserta dari luar kota seperti Yogya dan Malang. Seperti biasa pada setiap acara GTG, hal yang paling menyenangkan adalah melihat hamparan koleksi jam antik dan modern yang dibawa dan digelar. Kita bisa melihat, memegang dan mencoba langsung di tangan. Pada GTG kali ini panitia meminta setiap peserta yang membawa jam yang akan dijual untuk memberikan tanda dan harga. Hal ini dilakukan untuk memudahkan orang lain yang berminat bisa langsung bernegosiasi, dan beberapa koleksi berhasil berpindahtangan...


 Akan sangat panjang bila saya menampilkan semua jam bagus dan cantik yang saya lihat pada acara itu, jadi saya hanya menampilkan sebagian kecil saja dari koleksi teman-teman. Seiko diver vintage merupakan salah satu tipe jam yang paling banyak dibawa pada acara itu. Seperti foto dibawah adalah sekumpulan 6105 dari model yang berbeda.


 Koleksi yang menurut saya paling menarik perhatian adalah foto dibawah. Salah satu rekan membawa 1 koper isi 34 buah jam Rusia yang semuanya dalam kondisi bagus dan beberapa model jam Rusia Chronograph yang dibawa baru sekali ini saya lihat. Ini adalah koper terbesar dan jumlah jam sejenis terbanyak yang dibawa!

 
Om Asmansyah (kolektor Omega dan Rolex), no 2 dari kanan, sebagai pendukung utama acara GTG kali ini

Loupe adalah perlengkapan standar yang sebaiknya dibawa saat mengikuti acara GTG KRONOMETROFILIA
OMEGA Speedmaster Moonwatch 861 merupakan tipe jam yang selalu ada pada setiap event GTG. Kali ini ada 2 Moonwatch yang dibawa dan masing-masing masih dalam kondisi yang sangat bagus untuk sebuah jam tua.

OMEGA Speedmaster Moonwatch 861
 Jam pertama yang menarik perharian saya adalah sebuah HEUER Autavia chronograph Ref.11630 'Orange Boy'. Model dengan komposisi warna seperti ini sangat jarang terlihat dan secara value naiknya cukup tinggi di pasar international. Kondisi jam masih sangat bagus.


 Mata saya tidak bisa lepas dari this old beauty Omega 30T2! warna patina pada dialnya berubah dengan sangat cantik dan unik. Hal lain yang membuat jam ini beitu eye catching adalah dimensi nya yang lebih ebsar dari sebagian besar omega vintage pada periode itu. Omega Cal.30T2 merupakan salah satu movement terbaik Oega yang diproduksi pada periode tahun 40-an.


Om Asmansyah membawa sebagian kecil koleksinya yang berisi Omega vintage dan modern serta berbagai macam Rolex datejust dan day-date. Semua jam yang dibawa dalam 1 koper dalam kondisi sangat bagus! Berbagai varian Omega speedmaster dari Moonwatch 861, Mars to Moon, Mk2 racing sampai TinTin berjajar dengan rapih.




 Jam berikut juga menyita perhatian saya. Pertama, karena warnanya yang salmon sangat jarang ada pada sebuah jam antik. Dan kedua, jam ini merupakan sebuah Angelus chronograph! sebuah nama yang dihormati dalam pembuatan movement.





Senang rasanya saya bisa mengumpulkan teman-teman yang memiliki passion yang sama dalam dunia Horology. Kesempatan seperti ini membuat kita jadi tidak lagi melihat perbedaan agama, suku, status sosial dan preferensi politik. Semua lebur, akrab dan guyub di depan hidangan lebih dari 150 buah jam tangan yang dihamparkan di mej.

Hope to see you soon in 2019!


Sunday, October 28, 2018

ELECTION Chronometre 'HB VIII' Gold Watch


Pada saat pameran Jadulan di Yogyakarta minggu lalu, seorang teman menunjukkan jam ini kepada saya. Sebuah Election Chronometre 14k Yellow gold. Desain Election ini adalah art deco dan dimensinya sedikit lebih besar dari art deco yang sering saya lihat, sekitar 22 x 40 mm sampai ujung lug. Jamnya menggunakan rantai yang unik desainnya. Hal yang membuat saya tertarik adalah apa yang tertulis di caseback. Pada caseback digrafir dengan rapih dan jelas ‘HB VIII’ dan diatasnya terdapat logo mahkota kerajaan. 

 

Logo mahkota yang digrafir pada caseback serupa dengan logo mahkota yang sering digunakan oleh kerajaan Belanda pada masa itu. Logo Keraton Yogyakarta sampai Sultan Hamengkubuwono VII masih mendapat pengaruh besar dari Belanda. Namun pada masa pemerintahan Sri Hamengku Buwono VIII pada tahun 1921, ada keinginan untuk membuat lambang keraton berlandaskan cita rasa estetik dengan mengangkat seni budaya sendiri. Lambang ini bentuknya berbeda dengan sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gaya seni Eropa. Dalam hal ini Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dapat disebut sebagai pencipta lambang kraton yang saat ini dipakai. Beliau melibatkan seorang seniman serba bisa, berjiwa sosial dan pemberani sekaligus menantu Sri Sultan Hamenku Buwono VII yaitu K.R.T Yosodipuro. Bila melihat dari bentuk mahkota yang ada pada caseback jam terlihat serupa dengan lambang mahkota yang digunakan oleh HB VIII.




Gambar bawah menunjukkan perubahan desain lambang Kesultanan Yogyakarta. Pada Ilustrasi 1 menunjukkan lambang dan logo kerajaan pada era HB VII yang masih terasa kental unsur Eropa, terutama Belanda. Ciri khasnya adalah adanya sosok 2 ekor Singa yang mengapit tulisan HB VII. Pada tahun 1921 lambang itu dirubah oleh HB VIII dengan menghilangkan figur binatang dan menggantinya dengan sayap. Lamang mahkota diganti dengan topi/ mahkota khas keraton Yogya. Namun lambang yang ada pada beberapa pusaka keraton masih tetap menggunakan lambang mahkota kerajaan (lihat gambar bawah pojok kanan).


Selama menggeluti dunia jam antik, saya belum pernah melihat dan memegang secara langsung sebuah jam yang memiliki penanda kerajaan seperti ini. saya tidak memiliki informasi yang akurat mengenai jam ini:
1) apakah jam ini dipesan oleh HB VIII sebagai koleksi pribadi atau
2) pihak luar (tamu kerajaan) yang memberikan jam ini sebagai hadiah kepada HB VIII atau juga
3) HB VIII membuat jam ini untuk diberikan kepada para pejabat kerajaan sebagai hadiah atau oleh-oleh.


HB VIII memimpin kesultanan Yogyakarta sejak tahun 1921 sampai 1939. Beliau wafat pada usia 59 tahun di RS Panti Rapih Yogyakarta. HB VIII yang bernama asli GPH Puruboyo adalah seorang sultan yang sangat peduli pada pendidikan. Beliau bersekolah di Belanda dan dipanggil pulang untuk menggantikan ayahandanya HB VII. Sepertinya juga ayahandanya, HB VIII juga meminta anak-anaknya untuk sekolah setinggi mungkin dan bila perlu dikirim ke Belanda, salahsatunya adalah BRM Dorodjatun yang kemudian menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono 9. Beliau dikirim dan dititipkan kepada keluarga Belanda untuk bisa belajar dunia modern dan memiliki pengetahuan yang luas.




Bila jam ini adalah hadiah dari tamu kerajaan kepada HB VIII, berarti tidak akan banyak beredar jam sejenis karena kemugkinan hanya keluarga terdekat HB VIII saja yang akan mendapatkan hadiah ini. Melihat dari kondisi, kemungkinan besar pemilik-pemilik sebelumnya sangat merawat dengan baik. Dial masih dalam keadaan bersih dan bagus untuk jam yang berusia 80 tahun. Kondisi casing, warna emas dan wording pada dial semua masih jelas. Kualitas grafir juga sangat bagus dan detail. Kemungkinan besar grafir itu tidak dilakukan oleh pegawai kraton melainkan dibuat oleh produsen jam tersebut.

Dari informasi sementara yang saya dapat dari kalangan kerabat kantor, memang HB VIII diketahui memiliki kegemaran mengoleksi barang-barang sejenis ini, dan mungkin ini adalah salah satunya. semua masih perkiraan dan asumsi, perlu riset lebih dalam lagi untuk bisa mengetahui asal muasal dan sejarah jam ini.
 


Bila lihat dari fisik jam, casing jam sepenuhnya terbuat dari 14K Yellow gold, terdapat stamping pada bagian belakang jam yang menunjukkan nomor seri dan logo emas 14K. Kondisi dial masih bagus dan bersih. Crown juga masih original unsigned. Kondisi mika terlihat masih bersih dan tidak nampak banyak guratan, mengingat jam ini usianya sudah 80 tahun. Bila dilihat dari samping, bentuk mika nya cembung dan pada sisi casing terdapat ukiran halus. Desain rantai juga terlihat unik. Ini kali pertama saya melihat desain rantai seperti ini. rantai ini dibuat oleh sebuah perusahaan di Amerika bernama GEMEX.


Election memang bukan brand besar, dan merek ini pernah berjaya pada periode tahun 50-60an sampai akhirnya meredup. Terkadang kita senang pakai jam antik bukan karena merek atau harganya, tapi juga pada sejarah yang melekat di jam tersebut. Apalagi bila informasi yang kita dapat hanya sedikit dan membuat semakin penasaran.