Thursday, February 28, 2019

ROLEX: Inovasi Yang Sederhana dan fokus pada kepraktisan


Sering kita baca dan lihat banyak produsen jam yang seolah berlomba untuk membuat sebuah inovasi produk yang secara visual terlihat unik dan berbeda. Misal, jam dengan bobot paling ringan di dunia (saat ini masih dipegang oleh Richard Mille), paling tahan goncangan (G-Shock), paling banyak memiliki fitur atau menggunakan material yang unik (batu meteor, perunggu dll). Dan setiap tahun, ada saja inovasi yang dilakukan dan diproduksi oleh brand-brand besar dan tidak sedikit paten-paten baru didaftarkan. 
 
Rolex secara sadar tidak masuk ke dalam area permainan tersebut. Karena itu, tidak heran bila banyak pengamat berpendapat bahwa Rolex termasuk merek besar yang malas untuk melakukan inovasi. Apakah itu benar? Kalau hanya dilihat secara visual…ya bisa dibilang benar. Coba anda lihat, berapa banyak desain Rolex baru yang anda lihat sekarang bila dibandingkan dengan merek lain. Mayoritas desain visual Rolex merupakan perubahan atau penambahan dari desain yang sudah ada. Kecuali Rolex Skydweller yang sebelumnya belum pernah ada.


Tulisan ini akan membawa kita agak jauh kebelakang, dimana Rolex mulai membangun merek nya menjadi sebesar sekarang. Diluar desain produk yang cenderung ‘begitu-begitu saja’, ada beberapa pencapaian Rolex yang luput dari amatan kita. Rolex pada dasarnya adalah perusahaan yang inovatif dengan caranya sendiri. Inovasi yang focus pada kepraktisan dan user-friendly. Inovasi ini meghasilkan desain produk yang lebih praktikal, lebih tangguh, fungsional dan memang jam yang dipakai sehari-hari atau sebagai tool’s watch. Rolex bukan di desain sebagai jam mewah, melainkan jam yang tangguh untuk dipakai sehari-hari.


Beberapa inovasi yang dilakukan Rolex puluhan tahun lalu membuktikan bahwa Rolex adalah perusahaan yang terus berkembang dan inovasi fokus pada mencari hal-hal yang memudahkan bagi pengguna jam mereka. Daftar inovasi yang disebutkan dalam tulisan ini hanyalah sebagian saja:


Jam tangan pertama yang mendapatkan sertifikasi chronometer (1910, Obervatoire de Montres Suisse, kemudian COSC). Berdasarkan movement tangguh dari Aeger, Rolex adalah perusahaan jam pertama yang dapat memenuhi standar ketat dari COSC untuk sebuah jam tangan. Sebelumnya hanya jam kantong saja yang bisa memenuhi standar yang dibuat COSC ini. 




First waterproof wristwatch – pada tahun 1926 Rolex Oyster adalah jam pertama di dunia yang kedap udara dan tahan air. Desain casing dan crown nya mampu menahan uap air, debu dan juga kelembaban. Ketiga hal tersebut kini menjadi sebuah hal yang lumrah dalam sebuah jam tangan dan Rolex lah yang memulainya





First wristwatch with perpetual rotor (Oyster Perpetual, 1931).  Tanpa ada keriuhan dalam publikasi, Rolex merupakan merek jam pertama yang memperkenalkan automatic winding dengan perpetual rotor. Artinya, rotor berputar sempurna dan tidak menggunakan teknologi bumper seperti yang biasa kita lihat pada konstruksi movement jam tahun 40-50an.




Jam pertama yang tanggal bisa berubah secara automatis pada dial (1945, DateJust) lho kok hal yang sederhana ini bisa disebut sebagai inovasi? Bila kita bicara era tahun 40-an, desain Rolex untuk meletakkan display tanggal pada dial dan secara otomatis berubah pada saat tengah malam merupakan hal yang baru di era itu. Rata-rata desain jam saat itu masih menggunakan pointer (jarum) untuk menunjukkan tanggal (pointer date). 

Jam pertama yang memiliki waterproof sampai kedalaman 100m (Submariner pertama yang diproduksi pada tahun 1953). Pada tahun yang sama Blancpain juga membuat jam diver Fifthy Fathom yang merupakan pesanan khusus dari French Navy untuk prajurit mereka. Namun Rolex lah yang pertama kali mempopulerkan dan menjualnya secara komersial kepada masyarakat umum.




Jam pertama yang memiliki two time-zone di saat yang bersamaan (produksi seri GMT-Master Ref.6542 untuk para pilot Pan Am pada tahun 1954).



Rolex merupakan bagian dari kelompok dari  21 merek dunia yang membangun the first Swiss quartz movement, disebut Beta 21. Rolex kemudian membuat produk Oysterquartz yang kemudian berhenti produksi dan Rolex kembali focus pada pengembangan mechanical movements sampai saat ini.

Jam pertama yang menggunakan penggantian Day dan Date pada dial. Produk Rolex Day-Date pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 dengan menuliskan nama hari secara lengkap pada dial dalam 26 bahasa (termasuk Bahasa Indonesia).

Jam pertama yang menggunakan 904L Stainless steel. Stainless steel 904L merupakan highest grade stainless steel yang memiliki kualitas yang lebih tinggi dari 316L. rolex menyebut 904L ini sebagai “corrosion-resistant superalloy. Karena itu penampilan Rolex setela tahun 1985 terlihat berbeda dari jam lain yang sama-sama menggunakan stainless steel.