Tuesday, November 11, 2014

GTG KRONOMETROFILIA 2014 Tanggal 9 Nov 2014


 Sudah lama juga komunitas KRONOMETROFILIA tidak mengadakan acara GTG (Get ToGether) sejak tahun lalu. Hal ini disebabkan karena kesibukan dari masing-masing anggota Komunitas yang berasal dari berbagai macam profesi dan pekerjaan. GTG kali ini diadakan di sebuah restoran di daerah Gandaria pada tanggal 9 November 2014. Dalam GTG kali ini banyak jam-jam yang menarik, langka dan juga unik. Berikut adalah beberapa foto dari kegiatan tersebut:


Salah satu hal yang selalu dilakukan dalam acara GTG adalah mendiskusikan, melihat secara detail dan mengamati jam-jam yang menarik dan jarang dilihat. Pada foto atas, Om Mul mengenakan sebuah Citizen automatic chronograph vintage dan foto bawah adalah Om ND yang mengenakan sebuah Porsche Design Military Automatic Chronograph.


Rolex 1603 dengan black matte dial serta dauphine hands. Sudah sangat jarang dijumpai sebuah Rolex antik berwarna hitam dengan jarum model pedang. Tahun produksi awal tahun 60-an.

Dibawah ini adalah salah satu jam incaran para kolektor Rolex antik yaitu Rolex Seadweller mika Ref.1665. kslsu Submariner vintage sudah sulit untuk didapat, apalagi sebuah Seadweller 1665 yang masih dalam kondisi baik dan bersih seperti ini. Mikanya terlihat cembung sekali.



Keluarga OMEGA Speedmaster: paling kiri adalah sebuah Speedy TV Shape 1045 yang masih dalam kondisi sangat bagus. Tipe ini termasuk jarang ditemui. Kemudian, disebelahnya adalah Speedy Mark 4.5 Automatic dan paling kanan (bawah) adalah sebuah Speedy Pre-moon 861.


Ternyata dalam acara GTG saat itu beberapa anggota komunitas membawa sebuah tipe jam yang sama yaitu OMEGA Flightmaster. 4 buah Flightmaster yang ada saat GTG ini adalah dari keluarga FM 911. Tipe 911 ini merupakan respon OMEGA terhadap permintaan para pilot pesawat yang menginginkan adanya sebuah jarum detik yang bergerak untuk mengetahui apakah jam ini berfungsi atau tidak. Flightmaster 911 mulai diproduksi secara masal sejak tahun 1971 dan segera menjadi salah satu icon OMEGA dan merupakan desain jam yang paling mudah dikenali. Selain karena bentuknya yang unik, juga karena dimensinya yang besar.


Salah satu anggota senior dalam komunitas memiliki koleksi jam yang unik dan memiliki kesamaan satu sama lain. Koleksi jam unik yang beliau bawa pada saat GTG ini adalah sekumpulan jam manual winding chronograph yang diproduksi pada era tahun 50 - 60an. Salah satu ciri khasnya adalah dimensi yang kecil, sekitar 35-36mm, memiliki tombol chronograph kebanyakan kotak dan bukan bulat, memiliki bentuk tulisan dan indeks yang cenderung sama. Semua koleksi jam antik chronograph yang dibawa ini dalam keadaan yang masih bagus dan terawat. Ada beberapa merk jam chronograph ini adalah: Chronograph suisse, Butex, Luba, Breitling dan beberapa minor brand lain. Material casing adalah steel, base metal dan gold 14K.


Rolex GMT Master 'Rootbeer' Ref.1675

Salah satu 'primadona' dalam GTG kali ini adalah sebuah jam yang iconic dari brand HEUER, yaitu Silverstone. Yang menarik perhatian terutama adalah warnanya yang menyerupai merah maroon dan bukannya coklat seperti yang kami perkirakan awalnya. Desainnya sederhana dengan casing nyaris kotak dengan lengkungan di setiap sudut. Silverstone mulai diproduksi oleh HEUER pada tahun 1974 dan berhenti produksi pada tahun 1977. Tahun produksinya yang hanya 3 tahun membuat populasi Silverstone tidaklah banyak. Jam ini termasuk jam besar pada jamannya.


Jam berikut termasuk jam yang paling sering dibicarakan dalam dunia jam antik. Adalah sebuah OMEGA Seamaster 300 vintage yang value nya dalam jajaran OMEGA antik termasuk paling banyak dicari. Kondisi jam ini nyaris seperti baru. Dan menurut penuturan, jam ini di assembling oleh Omega service centre yang memiliki bagian (parts) NOS dari sebuah Seamaster 300. Semua bagian tersebut kemudian dijadikan beberapa buah jam Seamaster 300 seperti ini. Semua bagian dari jam ini original. Hal ini menjadi perbincangan hangat. Sebagian mengatakan kalau jam ini franken karena dibuat bukan di dalam pabrik resmi Omega. Sebagian lain mengatakan kalau jam ini original, selama memang parts yang digunakan berasal dari sisa parts Omega original.


Jam yang selalu ada dalam setiap even GTG adalah jam resmi KRONOMETROFILIA yang dipesan khusus dari Rusia sebanyak 100 buah untuk para penggemar jam di Indonesia.


Berikut adalah 2 jam manual winding chronograph yang cantik dan kondisi bagus walau jam sudah berusia lebih dari 50 tahun. pada foto di bawah ini posisi sub register ada di atas dan bawah, dengan desain jarum jam dan menit yang tipis. Penggunaan tipe character dan angka arabic yang khas semakin mempercantik penampilan jam ini. Sedangkan foto bawahnya adalah sebuah jam dengan produksi sama (non-brand) dengan desain warna dial hitam yang dikombinasikan dengan warna emas.



Dari periode tahun yang sama, OMEGA memproduksi sebuah jam manual winding chronograph yang tidak kalah cantiknya. Sebuah jam chronograph dengan 2 sub register Cal.320 yang diproduksi pada tahun 1956, setahun sebelum speedmaster diproduksi. Jarum model tombak dengan warna dial krem. Perhatikan desain tombol chronograph kotak, sama seperti kedua jam chronograph diatas.


Warna biru jam OMEGA Seamaster ini sungguh cantik, apalagi dikombinasikan dengan insert bezel putih. Sebuah OMEGA Seamaster automatic chronograph cal.1040 dengan warna biru tua dan sub register putih di posisi angka 6. Kondisi jam masih sangat bagus dan bersih.


Beberapa member senior dari KRONOMETROFILIA, (dari kiri ke kanan): Arif Yulianto (blog owner), Om Sur, Om Sapto dan Om ND (yang tidak pernah absen dalam setiap gathering jam antik).



Koleksi jam antik dari keluarga OMEGA

Ada 2 jam kembar yang dibawa oleh 2 member yang berbeda, yaitu 2 buah OMEGA Memomatic Alarm. Keduanya menggunakan mesh Bracelet. Kedua jam ini sangat serupa dan dalam kondisi yang masih sangat bagus dan bersih untuk keduanya!..


Jenis jam yang selalu ada dalam setiap gathering KRONOMETROFILIA adalah jam Seiko diver. Yang kanan adalah sebuah Seiko Diver Ref.6306 yang dibuat hanya untuk pasar Jepang (JDM). Warna jarum dan indeks sudah terlihat menguning dan menambah seksi penampilan jam secara keseluruhan!..
di sebelahnya adalah jam Seiko Diver dari generasi modern yang sering disebut sebagai Tuna.


Saturday, October 25, 2014

JAEGER LeCOULTRE Master Compressor Geographic on Bracelet


Sudah lama saya menjadi penggemar dari brand JAEGER LeCOULTRE. Selain tipe Reverso dengan desain kotaknya yang khas dan klasik, tipe lain yang menjadi favorit adalah Master Compressor dan tipe spesifiknya adalah Geographic. Bagi saya, Master Compressor Geographic adalah perpaduan antara dress watch dan sport watch yang menyatu dengan baik dalam satu desain. Desain dialnya yang off-centre terlihat unik.

Sebelumnnya saya pernah memiliki tipe sejenis dengan menggunakancroco strap, dan kali ini saya menggantinya dengan versi bracelet. Desain bracelet unik dan belum pernah saya lihat ada pada merk jam lain. Bukan pada desain finishing tapi mekanisme adjustment nya. Awalnya saya kira jam ini menggunakan sistem pen yang bisa diganti dengan cara mendorongnya ke satu arah. Ternyata sistem nya menggunakan pen pegas seperti halnya pen pada lugs jam. Dengan cara mendorong pen dan link diputar agar terlepas. Finishing bracelet mengambil ide dari bracelet vintage model beras (bead rice bracelet) yang populer pada era tahun 50-60an. Bedanya, untuk 3 ruas link ditengah dibuat finishing brushed sedangkan kiri dan kanan luar dibuat polished finished. Finishing yang berbeda ini dapat mengurangi kesan flashy atau bling-bling pada keseluruhan penampilan jam karena casing dan crown semuanya dibuat polished finished.


Untuk claps dibuat dengan model butterfly folding claps dengan mekanisme sederhana dan efektif. Untuk melepas bracelet cukup menekan tuas yang ada di sisi kanan jam. Salah satu kelemahan dari sistem bracelet dan claps seperti ini adalah keterbatasan untuk adjustemnt tanpa menambah link rantai. Karena tidak ada mekanisme untuk melakukan adjustment internal. Jadi, apabila anda hendak membeli jam model ini sebaiknya pastikan rantainya muat di pergelangan tangan anda. Karena untuk mencari sambungan rantai akan lebih sulit dari mencari jam nya..

Pada bagian caseback terdapat gold emblem yang bertuliskan 1000 hours. Angka ini menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh JLC untuk melakukan uji ketahanan dan akurasi pada setiap movement yang digunakan. Orang lebih mengenal COSC yang melakukan uji ketahanan dan akurasi pada movement jam. JLC melakukan sendiri dan dengan standar yang lebih baik dari COSC terutama dari sisi akurasi. JLC menggunakan automatic mocement Cal.923. Salah satu alasan kenapa saya memilih JLC sebagai salah satu brand favorit saya, adalah karena mereka sangat konsisten untuk membuat movement-movement inhouse baru dengan berbagai feature dan penggunaan yang berbeda. JLC merupakan salah satu brand yang movement-nya banyak digunakan oleh brand besar lain untuk jam-jam mereka.


Salah satu hal unik dari setiap desain Master Compressor adalah penggunaan 2 buah crown besar yang terlihat 'mendominasi' penampilan jam. 2 crown besar ini disebut sebagai 'Compressor' yang bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan jam terhadap air. Bagi sebagian orang mungkin desain crown yang besar ini mengganggu, namun bagi saya hal ini membuat penampilan jam menjadi lebih sporty. Pada crown terdapat sebuah 'sayap' yang berguna untuk membuka atau menutup seal crown. Dengan memutar nya, anda akan melihat panah berwarna merah yang artinya 'tidak aman' dan putih untuk 'aman'.


Bagi saya, JLC master compressor geographic ini merupakan 'smart watch' dan sangat user friendly. Crown yang terlettak di bawah gunanya untuk mengatur second time zone. Caranya mudah, dengan cukup memutar crown anda bisa mengetahui posisi waktu di zona tersebut. Misalkan kita tunjuk negara Dhaka, maka jarum jam yang terdapat pada sub register di bawah (posisi jam 7) akan secara otomatis berubah dan menunjukkan jam pada zona waktu tersebut. Pada sub register arah jam 3 adalah penunjuk tanggal dan di seberangnya adalah penunjuk am/pm.


Dengan diameter sekitar 42mm, penampilan jam tidak terlalu besar di pergelangan tangan. 'It's about right'..di tangan saya. Desain yang khas dengan dimensi yang tidak terlalu oversize membuat nyaman ditangan.






Sunday, October 12, 2014

ROLEX Submariner No Date Ref.5513


Ini adalah Rolex Submariner No Date mika pertama yang pernah saya miliki. Sejak awal melihat tipe ini dikenakan oleh seorang teman beberapa tahun lalu, saya sudah suka dan ingin suatu hari memilikinya. Ternyata untuk mendapatkan sebuah 5513 dalam kondisi bagus ternyata sulit. Seiring dengan itu, harga nya pun semakin melambung tinggi. Saat ini, 5513 merupakan salah satu tipe Rolex sport vintage yang paling banyak dicari dan diminati oleh para penggemar jam antik. karena itu valuenya juga ikut meningkat secara drastis. Incaran utama saya sebenarnya 5513 dengan matte black dial dan ternyata sangat sulit. Sampai akhirnya, saya mendapatkan sebuah 5513 dengan gold marking dan gloss dial yang diproduksi pada era 80-an.


Rolex Submariner 5513 pertama kali diproduksi pada tahun 1962 menggantikan Ref.5508 (James Bond Submariner). 5513 merupakan salah satu produk Rolex yang memiliki waktu produksi terlama yaitu sekitar 30 tahun, sampai awal tahun 1990-an. Dalam kurun waktu tersebut 5513 diproduksi dalam 2 varian utama jenis dial, yaitu matte black dan glossy. Pada tahun 1984, Dial gloss diproduksi dengan penambahan gold marker pada dot index. Sedangkan untuk varian desain index, wording dan logo, seri 5513 memiliki beberapa varian.

5513 yang saya miliki ini menggunakan gloss dial dan gold marker. Kondisi dial masih bersih, begitu juga dengan index dan jarum jam. Warna tritium pada index dan jarum sudah mulai menguning dan inilah salah satu hal yang membuat saya suka. Mika yang berbentuk cembung membuat penampilan jam ini menjadi semakin menarik dan unik.





Thursday, September 18, 2014

ENICAR Sherpa Guide GMT Mint Condition!


 Sudah sejak lama saya adalah pengagum jam antik merk ENICAR. Banyak orang melihat brand ini sebagai brand 'kelas 2' yang tidak begitu populer dimata para penggemar jam antik. Tipe yang sangat populer diantaranya adalah Sherpa Guide GMT, Sherpa-graph dan Sherpa Diver. Entah sudah berapa banyak Enicar Sherpa Guide yang keluar masuk dalam koleksi saya, sampai akhirnya saya menemukan Enicar Sherpa Guide GMT yang kondisi nya sangat bagus..!


Saat perjalanan dinas ke Surabaya, saya selalu mampir ke Kios Jam bekas milik teman lama saya, dan biasanya saya memang selalu membawa 'oleh-oleh' sepulangnya dari kios nya. Saat itu ada beberapa Enicar Sherpa Guide GMT baik yang short lugs atau long lugs, yang semuanya dalam keadaan bagus. Dan ada satu yang kondisinya paling bagus. Begitu saya pegang dan coba pakai, saya baru sadari kalau kondisi jam ini nyaris sempurna. Luar biasa kondisinya untuk sebuah jam yang usianya hampir 50 tahun !. 


Bezel kota-kota dunia yang terdapat pada jam ini adalah bagian pertama yang seringkali kondisinya kurang bagus karena sering tersentuh tangan atau terbentur. Sherpa yang saya dapat ini kondisi bezelnya sempurna, masih siku tanpa ada cat atau bagian yang mengelupas dan pudar. Dari jam ini pula saya jadi tahu kalau beberapa nama negara di bezel dibuat dengan warna berbeda yaitu orange, dan segitiga hijau sebagai penunjuk nama kota. Kondisi dial juga masih bersih tanpa ada yang memudar. Rantai model beras bawaan jam ini juga masih belum pernah dipotong.

Dari penjelasan teman saya, jam ini sebelumnya dimiliki oleh kolektor jam antik senior di Surabaya yang mungkin bosan atau sedang merampingkan koleksinya. Sejak dimiliki pertama memang jarang dipakai, jadi tidak heran kalau kondisinya masih sangat baik.


Semakin lama semakin sulit untuk mendapatkan jam Enicar sherpa dalam kondisi yang masih sangat baik seperti ini. Sampai saat ini saya masih penasaran dengan 1 jenis Sherpa yang belum pernah saya miliki dalam kondisi baik, yaitu Sherpa super Divette atau sherpa untuk diver. beberapa teman saya tahu mereka punya tipe ini, namun mereka enggan untuk melepasnya.


Friday, August 1, 2014

Selamat Hari raya IDUL FITRI 1435 H...


 Selamat Hari raya IDUL FITRI 1435 H..Mohonkan maaf atas segala khilaf dan salah ucap, sikap dan perbuatan. Insya Allah masih diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan di tahun depan. Amin.

Sholat Ied kemarin giliran OMEGA Seamaster Professional 'Planet Ocean' 42mm orange bezel dan istri saya memakai SEIKO Automatic chronograph 6138 'Panda dial' dengan hodinkee strap.



Saturday, July 19, 2014

TUDOR Date-Day Automatic Ref.94500 Blue Dial


Dalam dunia horology, nama TUDOR seringkali tidak banyak disebutkan dalam topik-topik diskusi. Meminjam sebutan dari salah seorang rekan penggemar jam, "TUDOR ini merk-nya tanggung...". Saya berusaha untuk menafsirkan kata 'tanggung' dengan kalimat sendiri: TUDOR bagi sebagian besar penggemar jam masih tertutup bayangan 'saudara tua' nya yaitu ROLEX. Sebagian orang lagi mengatakan dengan lebih bijaksana, Tudor adalah poor's man Rolex. Artinya, orang yang menginginkan jam yang ada DNA Rolex dengan harga yang relatif affordable, mereka akan berpaling ke Tudor. Memang, kalau dilihat dari sejarahnya ROLEX dan TUDOR memiliki DNA yang sama karena memang dibuat oleh orang yang sama, di pabrik yang sama, dengan kontrol produksi yang sama dan dijual di tempat yang sama pula. Tudor dijual di setiap agen Rolex. 

Adalah seorang Hans Wildorf, merupakan pendiri Rolex (Wildorf memulai pabrik jamnya pada tahun 1905), dan mematenkan merk ROLEX pada tahun 1908. Pada tahun 1946, Wildorf membuat brand baru bernama TUDOR. Nama ini dipilih sebagai penghormatan pada tanah kelahirannya di Inggris. Untuk mempermudah koordinasi dalam proses produksi, maka semua proses pembuatan Tudor dilakukan di fasilitas yang sama dengan Rolex. Material yang digunakan mulai casing, rantai, dial dilakukan di tempat yang sama dengan Rolex. Khusus untuk movement, Tudor memakan custom movement dari luar yaitu ETA. Wildorf ingin jam Tudor yang dia produksi juga memiliki ketangguhan dengan Rolex, karena itu Wildorf meminta pada ETA agar movement yang disupply ke Tudor dibuat khusus dengan Chronometer grade. Penggunaan ebauches ETA sebagai movement Tudor bertujuan untuk menekan cost produksi, selain itu Wildorf juga tidak menyertakan Tudor dalam uji chronometer, seperti halnya yang dilakukan untuk Rolex.

Karena berasal dari DNA yang sama dengan Rolex, maka Tudor juga mengggunakan oyster case dan crown yang berlogo Rolex. Pada case back setiap jam Tudor dituliskan 'Case made by Rolex Geneva'. Hal ini dilakukan sampai tahun 1990. Setelah periode itu, Setiap jam Rolex sudah menggunakan logo sendiri untuk crown-nya. Meskipun sering disebut sebagai 'produk bayangan' atau poor's man rolex, atau bahkan 'anak tiri' Rolex, Tudor secara produk adalah jam yang built qualitynya bagus. Apabila bicara dengan dalam konteks vintage, beberapa Tudor vintage sport dihargai bisa semahal harga Rolex pada masa yang sama. Tipe-tipe seperti Submariner (tipe-tipe tertentu) dan Chronograph vintage monte carlo merupakan jenis Tudor yang harganya selalu naik dengan signifikan dan menjadi incaran para kolektor.


Salah satu produk Tudor dress watch yang sering luput dari perhatian adalah Tudor Date-Day. Secara sepintas memang terlihat mirip dengan Rolex Day-Date. Bedanya, Rolex tidak pernah membuat seri Day-date dalam versi Stainless steel. Memang, Rolex Day-Date vintage khususnya 1803 adalah salah satu dream watch saya. Dengan harga Rolex DD yang semakin tinggi, maka pilihan terdekatnya adalah Tudor DD. Tudor DD ini memiliki ref. number 95400 dan memiliki dial berwarna biru yang menarik. Salah satu kelemahan dari dial berwarna biru apabila sudah teroksidasi adalah akan muncul bintik-bintik coklat, dan apabila sudah parah makan akan merubah warna biru menjadi flek kecoklatan. Dial biru Tudor ini masih terlihat bersih dan rata. Desain bezelnya mengingatkan saya pada desain bezel 1603 yang terbuat dari stainless steel. Kondisi casing masih bagus dan perbedaan finishing pada casing juga masih jelas. Karena dibuat oleh Rolex maka pola finishing pada casing Tudor juga sama.


Kaca terbuat dari mika dengan magnifier pada posisi jam 3. Kalau lihat gambar diatas, kita tidak bisa membedakan apakah jam itu Tudor atau Rolex, karena bentuknya sama. Crown jam terdapat logo Rolex. Pada gambar di bawah terlihat case back yang menuliskan bahwa casing oyster ini dibuat oleh Rolex Geneva.



Foto dibawah menunjukkan varian lain dari jam Tudor versi date only. Secara diameter jam berbeda sedikit. Tudor Date-Day memiliki diameter casing 36mm, sedangkan Tudor date memiliki diameter 35mm tanpa crown. Pada Tudor Date bezelnya berbeda pola dan material yang digunakan adalah white gold. Rantaui Tudor Date-Day sepintas mirip dengan rantai junille Rolex dengan desain rantai yang lebih kecil ada di posisi dalam.


Nah, inilah salah satu alasan saya suka dengan Tudor Date-Day ini, karena warnanya mirip dengan Rolex Oysterquartz yang saya miliki sebelumnya..! Warna dial Oysterquartz lebih ke biru-ungu, sedangkan Tudor berwarna biru tua.