Wednesday, March 24, 2010

IWC Flieger Mark XV

Setelah mendapatkan untuk pertama kalinya sebuah jam IWC, yaitu Flieger Chronograph, saya mulai banyak membaca dan belajar mengenai brand ini, terutama tipe pilot. Keinginan selanjutnya adalah mencoba untuk mencari IWC pilot yang tidak mempunyai fugsi chronograph seperti IWC saya yang pertama. Saya ingat kalau salah satu sobat baik saya dalam hobi ini memiliki sebuah IWC Pilot Mark XV dengan dial warna putih. Akhirnya proposal untuk meminang pun dilayangkan dan langsung dijawab: Boleh!...
IWC mengeluarkan Mark series untuk pertama kalinya pada tahun 1936 dengan memproduksi Mark IX. Desain awal dengan menggunakan dial warna hitam, luminous hands dan bezel yang bisa berputar dengan segitiga kecil sebagai penunjuk. Berikutnya Mark X diproduksi pada tahun 1945 dan Mark XI diproduksi 3 tahun kemudian yang merupakan jam resmi pilot bagi Royal air Force (secara resmi digunakan mulai tahun 1951). Pada Mark XI inilah penggunaan soft iron dimulai untuk mencegah pengaruh magnetic. Mark XI bisa dibilang sebagai the most sought after seri Mark dengan manual movement. Karena sukses besar, akhirnya baru pada tahun 1993 IWC mengeluarkan versi automatic untuk Mark Series dengan mengeluarkan Mark XII.

Desain Mark XV sangatlah sederhana untuk sebuah nama besar IWC. Kalau saya bilang, justru dengan desain yang sederhana itu semakin menunjukkan kualitas dan nama besar brand ini. Seperti hal-nya jam-jam dengan tema militer, desain dial dibuat sederhana dengan menampilkan arabic number pada indeks. Otomatis hanya ada 2 warna pada dial, yaitu putih dan hitam. Sangat sederhana, sangat klasik. Desain seperti ini dipertahankan sejak awal mark series dibuat. Sebenarnya IWC tidak membuat desain ini melainkan diusulkan oleh British Air Ministry yang menginginkan sebuah jam yang mudah dibaca dan desain yang sederhana. Jadi tidak heran kalau ada merek lain yang juga memproduksi jam pilot memiliki desain yang serupa, contohnya Jaeger. Hanya saja IWC tidak banyak melakukan perubahan desain dial sampai sekarang.

Casing memiliki diameter 38mm (tanpa crown) dengan panjang lugs-to-lugs 47mm. Karena penampang dial lebih lebar (bezel di kecilkan) jadi secara keseluruhan penampilan jam ini menjadi lebih besar. Tebal jam ini 10,5mm, jadi pas kalau dipakai dibawah lengan panjang. Casing dibuat finishing brushed sehingga tidak mengkilat dan finishing brushed ini berhasil memperkuat kesan low profile dan juga military style dari sebuah Mark XV.
Seperti halnya tipe pilot yang sebelumnya, Mark XV yang mulai diproduksi sejak tahun 1999 ini juga memiliki lapisan pelindung di balik casing untuk mencegah pengaruh anti magnetic dari luar. Desain caseback sama dengan tipe Flieger chronograph yang ada pada posting saya sebelumnya. Desain kokoh dan tetap sederhana. Movement yang digunakan pada Mark XV adalah automatic Cal.30110 yang mengambil basis movement dari ETA Cal.2892-A 28,800bph dan 21 jewels, yang sudah di reworked dan upgrade agar sesuai dengan spesifikasi yang distandarkan oleh IWC. Semua movement Mark XV sudah dilakukan uji chronometer sebelumnya, tapi IWC tidak menuliskan 'Certified Chronometer' karena tidak mau 'mengganggu' desain dial yang bersih dan klasik dengan banyak tulisan. Karena itu setiap Mark XV dijamin akurasi dan kehandalannya.
Rantai. Ini adalah salah satu dari sedikit jenis rantai yang diakui paling baik desainnya. Kualitas buatan yang tangguh, desain yang unik dan tingkat kenyamanan tinggi saat dikenakan. Bentuknya seperti susuna batubata, atau orang menyebutnya 'beads of rice'. Rantai ini sama lebarnya dari ujung ke ujung dan bisa dibongkar di bagian manapun. Salah satu kelemahan rantai ini adalah tidak terdapat option untuk melakukan adjustment panjang-pendeknya rantai. Repotnya kalau beli IWX pilot dengan rantai yang pendek, karena susah sekali mencari potongan rantai seperti ini. Clasp juga dibuat dengan sangat sederhana, hanya bertuliskan IWC saja. Ada 2 option untuk Mark XV yaitu dengan rantai atau leather strap.
Tidak seperti desain Mark series yang menggunakan warna dominan hitam, Mark XV dalam koleksi saya ini memiliki desain dial putih. Saya kira IWC ingin membuat pengecualian setelah era Mark XI dan XII yang serba hitam. Diakui kalau populasi Mark XV putih lebih sedikit daripada yang hitam. Dalam sebuah buku, IWC Mark series disebut sebagai tipe jam yang memiliki Cult design dan menjadi legenda, bersama dengan Omega Speedmaster 'the moonwatch' dan Rolex Submariner. Desain-nya yang klasik akan tetap disuka orang sampai kapanpun. Love it!

BELL ROSS 126 Chronograph Ltd Edition 999 pcs

Kalau mendengar nama Bell & Ross orang langsung membayangkan sebuah jam bagi profesional yang tangguh yang lebih sering diidentikkan dengan dunia aviasi (penerbangan). Desain yang paling dikenal dari merek ini adalah desain casing kotak yang menyerupai desain instrumen aviasi pada pesawat tempur. Kalau desain seperti itu saya kurang suka karena tidak nyaman dipakai dan kayaknya se-usia saya sudah tidak pantas untuk pakai jam seperti itu. Salah satu seri B&R yang saya suka adalah 126 vintage. Desain 126 mengambil ide dari desain-desain jam militer lama yang sederhana, tidak eye catching namun tetap maskulin. Karena itu saat seorang teman mengantarkan jam ini pada suatu pagi, saya memutuskan untuk meng-akuisisi-nya dan ini adalah jam B&R pertama saya.

Tidak seperti jam Bell & Ross yang biasa saya lihat, B&R 126 chronograph ini desain dan warnanya saya sukai karena (terutama) warnanya yang tidak pasaran/ lazim. Warna jam ini coklat kehijauan. Keunikan ini mungkin yang membedakan jam ini dengan produk reguler B&R lain karena tipe ini dibuat hanya sebanyak 999 buah saja. Inspirasi desain dari jam-jam militer, sedangkan warna jam mengambil ide dari perang gurun yang memang banyak mengandung unsur coklat. Tipe 126 chronograph yang sama biasanya berwarna krem, putih dan hitam. Desain crown dan kenop chronograph juga dibuat sederhana tanpa perlu di desain dengan khusus dan ini memang disengaja agar kesan vintage lebih terlihat.

Karena B&R ini terinspirasi dari jam-jam militer maka pada dial dituliskan MILITARY TYPE dan diatasnya terdapat logo B&R berwarna merah. Indeks menit semuanya menggunakan arabic numbers dengan model jarum klasik berwarna putih. Posisi tanggal diletakkan di posisi angka 4. Kombinasi warna pada dial hanya ada 2: coklat kehijauan dan putih. Warna ini enak dilihat dan kesannya adem.

Finishing casing brushed steel dengan bezel yang dibuat sempit dengan penampang dial menjadi lebar. Desain ini membuat penampang casing yang berdiameter 39 mm ini terlihat menjadi lebih lebar. Sapphire crystal digunakan untuk penutup dial dan case back sehingga pengguna bisa melihat pergerakan automatic chronograph movement dari ETA Cal. 2894-2. Movement ini termasuk movement favorit yang banyak digunakan di banyak merek jam. Dengan power reserve 42 jam dan 28,800 bph. Khusus untuk sapphire crystal pada dial diberi lapisan anti-reflective.

Jam ini begitu nyaman dikenakan dan terasa pas di pergelangan tangan. Salah satu sebabnya adalah karena desain lugs (kaki) jam ini yang dibuat melengkung dengan sudut yang lebih dalam sehingga saat didudukkan di tangan terasa pas. Seperti halnya jam-jam chronograph dengan movement 2894-2, ketebalan jam ini juga sekitar 15mm. Pada crown juga terdapat logo B&R.


Nah, bagian strap kulit adalah salah satu favorit saya dari jam ini. Kulitnya dibuat dengan sangat baik, dari segi pemilihan kualitas dan jenis kulit serta penyelesaian pada stiching. Kualitas kulit ini mengingatkan saya pada jenis kulit dan jahitan kulit pada tas kelas atas seperti LV, Tods dll (mungkin agak hiperbolik ya, tapi ini menurut saya sih). Pewarnaan kulit dibuat sama dengan warna dial yaitu coklat kehijauan dan menggunakan deployant buckle sehingga terlihat lebih rapi daripada menggunakan tang buckle.

Saya suka dengan B&R ini karena warnanya tidak pasaran dan desain yang mengambil ide dari desain jam militer vintage. Jadi, 'rasa' vintage dengan teknologi baru !



Sunday, March 21, 2010

IWC Flieger Chronograph Ref.3706

IWC Flieger merupakan salah satu jam yang saya sukai pada saat pertama kali melihatnya. Saat itu seorang teman menjual tipe yang sama dan karena saat itu budget saya belum mencukupi untuk akuisisi, jadi saya hanya bisa membantu menjualkannya ke rekan yang lain. Setelah sekian lama akhirnya saya bisa merealisasikan keinginan saya untuk memiliki sebuah jam pilot klasik IWC yaitu Flieger Chronograph ref.3706.

CASING
Tidak seperti tipe jam pilot lain dari brand IWC, Flieger ini berdiameter 39mm. Tapi karena penampang dial lebih lebar (lebar bezel diperkecil), sehingga kesan jam ini seperti lebih besar. Desain casing dan lugs sederhana dan klasik seperti umumnya jam-jam yang bertema militer. Satin Finish casing membuat penampilan jam ini lebih low profile karena sama sekali tidak berkilat (polished finish) yang (menurut saya) bisa mengurangi kesan jam yang bertema militer.

Crown di desain sangat user friendly dengan membuat diameter yang cukup besar sehingga mudah untuk melakukan adjustment jarum. Crown menggunakan sistem screw untuk mengurangi kemungkinan masuknya air. Beda dengan finishing casing, tombol chronograph dibuat dengan polished steel. Hal ini mungkin dbuat untuk membuat variasi agar keseluruhan penampilan jam ini tidak monoton. Bagi beberapa orang, desain tombol chronograph yang panjang (sekitar 4mm) ini tidak proporsional karena dianggap terlalu panjang. Namun bagi saya, desain seperti itu malah unik karena membuat penampilan jam ini lebih maskulin.

Saya suka sekali dengan desain caseback Flieger ini karena terkesan sangat kokoh dan di desain dengan sederhana. Untuk mengurangi pengaruh magnet, pada caseback dibuat lapisan casing antimagnetic sehingga membuat jam ini menjadi lebih tebal, sekitar 15,5mm dan berat 142 gram (dengan strap kulit).

STRAP DAN BUCKLE
Flieger diproduksi dengan 2 varian, yaitu menggunakan strap crocodile warna hitam dan Tang buckle. Jenis lain menggunakan bracelet dengan desain yang unik dan di yakini sebagai salah satu desain bracelet yang terbaik untuk sebuah jam. Strap croco pada Flieger dibuat lebih tebal dan agak kaku, mungkin ini dibuat agar bisa lebih seimbang dan proporsional dengan ketebalan casing. Tang buckle dibuat sederhana dari satu solid steel.

DIAL
Desain dial sangat kental unsur sebuah jam Militer dengan menggunakan black matte finished dan indeks berupa angka arabic. Dial hanya menggunakan 2 jenis warna yaitu hitam (dasar dial) dan warna putih (untuk indeks). Khusus untuk indeks arabic dibuat berwarna putih dan dengan size yang lebih besar sekitar 3mm untuk memudahkan pembacaan waktu. Salah satu ciri khas dari tipe Flieger adalah desain jarum jam dan menit yang berbeda. Jarum jam lebih gemuk dan pendek serta memiliki ujung yang siku sedangkan jarum menit memiliki ujung yang runcing dan panjang. Jarum diberi lapisan tritium yang dapat berpendar dalam gelap dan akan berubah warna menjadi kekuningan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan tritium juga diaplikasikan pada indeks di posisi angka 3, 6, 9 dan 12 (pada posisi ini indeks berbentuk segitiga) Jarum jam dibuat dengan finishing polished steel agar semakin mudah terlihat dengan latar belakang matte black.

MOVEMENT
Flieger menggunakan automatic chronograph movement cal.7922 yang merupakan modifikasi IWC dari movement Valjoux 7750 dengan adjustment dalam 5 posisi. Movement valjoux 7750 merupakan movement handal yang banyak digunakan oleh banyak merek. Memiliki beat per hour 28,800 dengan 25 jewels dan power reserve 44 jam.

Flieger dengan desain yang sederhana dan understated menjadikan tipe ini menjadi salah satu desain klasik IWC. Mungkin akan lebih pas kalau selain memiliki jam ini, kita juga memiliki versi non chronographnya seperti IWC Mark XV. Ini adalah jam IWC saya yang pertama dan saya yakin bukan menjadi yang terakhir....

Tuesday, March 16, 2010

ROLEX Oysterdate Ref.6694 ca.1964

Ini adalah Rolex manual winding Ref.6694 dengan leaf hands yang terbaik yang pernah saya lihat. Diproduksi tahun 1964 dan dalam usia 46 tahun kondisi dan penampilan jam ini masih sangat baik. Dial warna putih dengan desai indeks berbentuk runcing. Rantai mesih menggunakan rantai oyster tipis model pegas yang masih kencang. Rantai model begini menurut saya sangat nyaman di tangan. Semua komponen dari jam ini termasuk mika masih original Rolex.




Gambar bawah menunjukkan desain Rolex Datejust 6605 dan Oysterdate 6694 yang menggunakan pola desain yang sama. 6605 sebelah kiri merupakan produksi akhir tahun 50-an.

Wednesday, March 3, 2010

OMEGA Seamaster Automatic Cal.503

Sebenarnya saya sudah memiliki Omega seamaster cal.503 beberapa buah dan karena itu saya tidak begitu ngoyo untuk cari Omega sejenis. Tapi untuk 503 kali ini ada pengecualian, karena corak dial-nya yang menurut saya unik dan belum pernah saya lihat sebelumnya. Jam ini awalnya sudah pernah ditawarkan ke saya melalui email beserta foto jam ini. Tapi saat itu saya kurang berminat karena saya mengira dialnya silver seperti biasa dan detail dial tidak terlihat jelas. Setelah jam ini menjadi salah satu koleksi sobat saya dan kemudian berpindah lagi ke orang lain, akhirnya sekarang kembali ke saya. Dan ternyata kondisi dan penampilan aslinya jauh lebih bagus dari foto!

Desain Omega ini sangat khas desain omega tahun 50-an, terutama desain lugs yang gemuk yang sering disebut sebagai heavy lugs. Lugs yang besar mungkin digunakan untuk menampilkan kesan sporty pada desain seri Seamaster. Kemudian desain crown yang bersegi-segi dan terlihat lebih tebal. Seringkali jam-jam omega antik sudah tidak lagi memiliki crown yang otentik, melainkan digani dengan crown jenis lain yang beda tahun peruntukannya. Mungkin karena faktor usia atau juga pemakaian sehingga crown rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Jarum jam menggunakan model dauphine hands atau jarum model pedang.

Jam ini saya pasangkan dengan strap kulit generik dengan original buckle Omega, tapi buckle desain seperti ini biasanya digunakan untuk jam omega yang lebih muda dari 503 ini. Caseback digrafir secara tegas dan timbul, logo sea monster sebagai logo dari seri Seamaster. Caseback model snap back sehingga kalau hendak membuka caseback harus dicongkel.

Movement menggunakan automatic calendar full rotor pertama yaitu cal.503. Kondisi movement masih bagus dan bersih. Bahkan bandul rotor masih terlihat mengkilat, hanya ada beberapa bagian kotor di pingiran penutup casing.

Nah, bagian ini yang membuat jam ini menjadi unik: Dial. Motif dial ini seperti bergelombang vetikal dan kalau sepintas sih seperti lipatan kain korden berwarna satin berkilat. Kondisi dial masih sangat bagus dan bersih. Kalau tertimpa cahaya akan menjadi jelas alur-alur corak vertikalnya. Baru sekali ini saya mendapati Omega antik dengan desain dial unik seperti ini. Indeks jam ii juga berbentuk unik yaitu seperti trapesium, kecuali untuk indeks angka 6, 9 dan 12 yang berbentuk balok.

Mengoleksi Omega khususnya generasi tahun 50-60an sangat menyenangkan karena pada tahun-tahun itulah merupakan the golden years bagi Omega, karena pencapaian tertingi untuk kualitas movement didapat pada masa itu.