Monday, May 23, 2011

Kenapa harga Jam Tourbillon sangat mahal?



Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Tourbillon saat ini merupakan sebuah "simbol" bagi sebuah adi karya dalam dunia horologi sekaligus juga menunjukkan bahwa sebuah jam yang memiliki Tourbillon bukanlah sebuah jam biasa, melainkan sebuah petunjuk bahwa jam itu merupakan jam yang sangat mahal dan populasinya tidaklah banyak. Evolusi ini, saya yakin tidak ada dalam benak Abraham-Louis Breguet ketika dia menciptakan Tourbillon untuk pertama kali pada tahun 1795. Karena, saat itu Breguet membuat Tourbillon hanya untuk meningkatkan akurasi dan performance jam kantong yang ternyata dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Dalam posting tentang Tourbillon sebelumnya, saya menjelaskan bahwa penggunaan Tourbillon pada sebuah jam tangan tidaklah memberi dampak apapun yang menguntungkan, bahkan secara tidak langsung dapat mempengaruhi performance. Kecuali Tourbillon itu dibuat berbeda yang disesuaikan dengan movement jam tangan agar bisa memberi manfaat pada kinerja. Misal, Tourbillon dibuat bukan dengan single axis tapi multi axis dll.
Sejak Abraham-Louis Breguet membuat Tourbillon untuk pertama kali, tidak banya watchmaker yang mampu membuat sebuah Tourbillon dengan baik. Diketahui hanya sekitar 600 buah jam Tourbillon yang pernah ada sejak usia Tourbillon 200 tahun. Karena memang mendesain dan membuat sebuah jam Tourbillon sangatlah sulit dan dalam sebuah Tourbillon sederhana terdapat ratusan parts yang berukuran kecil. Sebuah Tourbillon layaknya sebuah 'mahakarya' seorang watchmaker, karena itu keberadaan Tourbillon dalam sebuah jam tangan akan selalu di-ekspose agar dapat terlihat dari kedua sisi. Konsekuensi dari 'show off' ini adalah sebuah Tourbillon seringkali dibuat dari material yang tangguh sekaligus ringan (titanium, Berrylium dll). Batu rubies juga digunakan untuk menyatukan part-part kecil tersebut untuk mengurangi efek dari gesekan dan friksi antar parts.


Selain proses pembuatan parts Tourbillon yang lama karena bentuk dan ukuran yang kecil, proses asembling dan proses pengujian membutuhkan waktu yang lebih lama lagi, yaitu sekitar 4 bulan. Proses asembling adalah salah satu ujian nyata bagi seorang watchmaker. Sebuah Tourbillon akan berfungsi dengan baik kalau proses asembling-nya dilakukan dengan sempurna dan tanpa salah sedikitpun. Apabila dalam pengujian ditemukan kegagalan atau indikasi potensi kegagalan ketika sebuah Tourbillon berfungsi, maka Tourbillon yang sudah jadi harus di urai kembali dan kemudian dirakit kembali.

Karena Tourbillon adalah juga sebuah 'status' bagi watchmaker maupun bagi si pemilik, maka sebagian besar (mungkin bisa disebut 95%) jam-jam Tourbillon dibuat dari logam mulia seperti Rose gold, platinum, white gold dll. Dan secara otomatis penggunaan material ini akan semakin menambah mahal harga sebuah jam Tourbillon. Harga sebuah jam Tourbillon buatan Swiss memang berkisar ratusan juta sampai beberapa miliar rupiah sebuah-nya.

Jadi, kenapa harga sebuah jam Tourbillon begitu mahal? dari penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan awal:
1. Proses pembuatannya yang sangat sulit dan lama
2. Penggunaan logam mulia dalam sebuah jam Tourbillon
3. Jumlahnya yang sangat sedikit
4. Jam Tourbillon lebih dianggap sebagai 'Piece of art' ketimbang sebuah alat penunjuk waktu

Beberapa tahun terakhir mulai muncul Tourbillon buatan China yang harganya jauh dari harga Tourbillon buatan Swiss. Tentu saja harga yang murah sesuai dengan kualitas Tourbillon yang dihasilkan, penggunaan material-nya dan juga 'aura' keindahan yang dimunculkan. Biasanya, Tourbillon buatan China adalah Tourbillon basic yang menggunakan single axis. Tidak seperti anggapan orang pada umumnya, harga jam Tourbillon buatan Swiss ternyata tidak terpengaruh oleh keberadaan jam-jam Tourbillon buatan China, karena mereka (pabrikan Swiss) tetap bisa menjual jam-jam Torubillon dengan harga sangat tinggi.


No comments: