Friday, March 1, 2019

OMEGA Speedmaster Moonwatch: Antara Fungsional dan Unsur Politis


Space mission yang dilakukan oleh NASA menorehkan sejarah, bukan saja terhadap peradaban manusia dengan jejak langkah kaki pertama kali di bulan, tapi juga dari sisi dunia horologi dengan dipilihnya omega speedmaster sebagai the official timekeeper bagi para astronot. Pemilihan Omega tidaklah dilakukan dengan penunjukan secara langsung, tapi melalui serangkaian uji coba yang ketat dan juga beberapa intrik politik yang terjadi dalam senat Amerika.



1962, NASA memulai pencarian jam tangan yang akan digunakan oleh para astronot pada Misi Gemini dan Apollo. Saat itu NASA membeli beberapa buah jam dari perusahaan yang berbeda untuk dilakukan serangkaian test. Jam-jam yang dibeli kemudian diletakkan dalam ruang kedap udara yang dikondisikan sesuai dengan tekanan di ruang angkasa dengan variasi suhu +93 sampai -18 C. jam-jam tersebut juga diuji akselerasi dan getaran. Jam yang akan dipakai juga harus waterproof, Shockproof dan anti magnetic. Satu-satunya jam yang lolos dalam uji tersebut adalah Omega speedmaster professional (merek lain tidak pernah diekspos oleh NASA). Omega speedmaster yang diuji bukanlah tipe khusus, tapi tipe generik yang dibeli NASA di sebuah toko jam di Houston.



1965, NASA memilih Omega Speedmaster Professional sebagai official chronograph untuk program ruang angkasa. Astronot yang pertama kali mengenakannya adalah Grissom dan Young (foto bawah) pada ekspedisi Gemini pertama (GT3). Speedy dikenakan di bagian terluar pakaian astronot dengan menggunakan Velcro. Pada tahun yang sama, Edward White mengenakan jam ini ketika untuk pertama kalinya astronot Amerika berjalan di luar angkasa.



Karena speedy sudah terbukti mampu digunakan sebagai alat bantu astronot di ruang angkasa, maka NASA sekali lagi memilih Omega speedmaster sebagai official time keeper untuk project Apollo. Kali ini dilakukan pemilihan langsung tanpa dilakukan uji terhadap beberapa jenis jam. Speedy menjadi salah satu jenis tools astronot yang harus dibawa selama project eksplorasi. Karena speedy tidak memiliki penunjuk waktu untuk second time zone, maka beberapa astronot mengenakan 2 buah speedy, satu speedy untuk menunjukkan waktu Mission Elapsed Time dan speedy yang lain untuk penunjuk GMT atau Houston Time. Karena jam tersebut makin popular, maka para astronot tetap mengenakannya pada kehidupan sehari-hari dan juga saat melakukan simulasi terbang.

Pemilihan Omega sebagai jam resmi NASA ternyata berdampak politik, terutama karena Omega adalah jam buatan Swiss sedangkan Senat menginginkan bahwa program Space mission harus fully American. Bulova merupakan pihak yang mendukung keinginan untuk Fully American ini, karena Bulova adalah pabrikan jam dari America. Pada saat awal Space program, Bulova memang belum pernah membuat sebuah jam chronograph. Tekanan dari Bulova ini akhirnya bersambut dengan adanya rencana senat untuk melakukan dengar pendapat pada tahun 1964 mengenai kemungkinan NASA menggunakan jam buatan amerika untuk misi selanjutnya. Dengar pendapat itu dihadiri oleh Senator Symington dari Missouri, Margareth Chase Smith dari Massachusetts dan Senator Stennis dari Georgia. Mantan sekjen Departemen Pertahanan Marx Leva disewa oleh Bulova sebagai perwakilan legal. Dari NASA diwakili oleh James Webb yang concerned juga mengenai konsep Fully American ini.
Kegiatan eksplorasi ruang angkasa berjalan terus dan NASA tetap menggunakan Omega speedmaster sebagai jam resmi para astronot. Misi terakhir Apollo 17 rencananya akan dilakukan pada December 1972. Bulova menginginkan misi terakhir itu para astronot tidak lagi menggunakan Omega dan menggantinya dengan Bulova. Bulova kemudian mengirimkan surat kepada asisten president di White house dan menjelaskan keinginan mereka untuk menggantikan jam buatan Swiss dengan buatan America untuk project yang dilakukan oleh orang amerika. 

Akhirnya, administrator NASA James Fletcher setuju untuk mengikutkan Bulova dalam uji yang akan dilakukan bagi misis terakhir Apollo 17, dengan catatan kalau Bulova memang memiliki jam chronograph yang handal. Saat keinginan Bulova ini disampaikan ke para astronot untuk Apollo 17, mereka membolehkan, tapi mereka juga tetap akan mengenakan Omega Speedmaster yang biasa mereka pakai sebelumnya untuk ‘jaga-jaga’ kalau saja Bulova chronograph yang mereka pakai rusak. Keinginan Bulova agar NASA menggunakan jam buatan Amerika untuk setiap misi antariksa disetujui oleh Senate dengan dikeluarkannya aturan “Buy American Act”, dan Omega diminta untuk mengikuti aturan ini apabila ingin tetap dipakai oleh NASA. Ternyata, sampai tahun 1972, Bulova tidak pernah membuat jam chronograph di amerika.

Pada tahun 1972, 16 perusahaan yang ditunjuk NASA untuk mengirimkan product chronograph mereka untuk diuji sebagai jam resmi astronot pada misi tersebut. 

Baik Bulova dan Omega berkeras untuk bisa comply dengan “Buy American Act” yang berarti 51% dari produk yang dihasilkan harus dibuat di Amerika. Untuk memenuhi aturan ini, omega membuat casing untuk Speedmaster professional di Ludington, Michigan yang dibuat oleh manufaktur local Star Watch case Company. Mika jam didatangkan dari Swiss ke perusahaan ini untuk di assembling. Case dan mika yang sudah lengkap kemudian dikirim ke Hamilton Watch Company di Pennsylvania untuk di cek dan test. Kemudian hasil test dikirim kembali ke Swiss untuk digabungkan dengan movement dan final inspection.

Bulova mengirimkan 16 buah chronograph pada uji NASA saat itu. Diketahui kemudian bahwa jam-jam itu ternyata dibuat di Swiss dan Bulova membeli jam-jam chronograph itu dari subsidiary mereka di Swiss yaitu Universal Geneve. 16 buah jam yang dibeli utuh dari Swiss kemudian diurai dan beberapa bagian dari jam tersebut diganti seperti mika, casing, stem dll dan diganti dengan parts yang sama yang dibuat di amerika. Yang masih asli bawaan adalah mesin dan case back saja.

Pengujian selesai dilakukan pada November 1972 dan dalam surat yang dikirim oleh NASA kepada asisten president di White house NASA menjelaskan bahwa “Bulova chronograph berhenti berdetak sebanyak 3 kali ketika dilakukan uji kelembaban dan berhenti lagi ketika tes akselerasi. Berdasarkan criteria yang dibuat oleh NASA, Bulova chronograph tidak qualified untuk digunakan pada misi Apollo 17, dan NASA akan tetap melanjutkan kerja sama dengan Omega untuk memasok jam chronograph bagi para astronot.”

Dan ternyata kerja sama itu berlanjut terus sampai hari ini.




No comments: