Tuesday, November 16, 2010

SEIKO: Jangan Dipandang Sebelah Mata..

Seringkali saya mendengar bagaimana persepsi seseorang yang masih rendah terhadap merek SEIKO, sebuah merek yang saya yakin sebagian besar masyarakat kebanyakan di indonesia mengetahuinya. "Ah jamnya cuma seiko aja, bagusnya apa sih?" atau "Kalau seiko sepertinya kualitasnya tidak sebagus jam-jam buatan Swiss ya", bahkan beberapa orang yang saya ketahui bahkan sama sekali tidak mau tahu Seiko, karena bagi mereka kalau jam ya harus buatan Swiss. Pandangan rendah terhadap Seiko masih seperti itu karena memang product range Seiko menyasar hampir semua segmen pasar, dari mulai harga ratusan ribu (contoh, Seiko 5) sampai ratusan juta (contoh, Credor Sonnerie). Seiko mungkin satu-satunya produsen jam yang memiliki target pasar yang lengkap seperti ini. Pandangan rendah terhadap Seiko kemungkinan juga disebabkan oleh ketidak tahuan mereka akan pencapaian yang pernah Seiko buat dalam dunia Horologi. Dan tulisan ini berusaha menunjukkan beberapa milestone Seiko yang merupakan pencapaian yang sangat signifikan dalam dunia horologi.

1. SEIKO, bisa disebut sebagai Haute Horlogerie karena SEIKO mengupayakan segala proses design, movement development, pembuatan parts dan asembling produk akhir dilakukan secara in-house. SEIKO tidak membeli ebauches atau movement dari luar perusahaan. Saat ini tidak banyak produsen jam yang secara total melakukan apa yang SEIKO miliki karena untuk bisa membuat movement secara in-house membutuhkan waktu lama dan biaya yang sangat besar, karena itu jalan keluar yang praktis sekaligus murah adalah dengan membeli movement dari perusahan lain seperti ETA, Sellita, Ronda dll. Sebutan sebagai Haute Horlogerie adalah sangat terhormat dan bisa disejajarkan dengan nama-nama besar lain seperti Rolex, Patek Philippe, Eterna dll.

2. Pada tahun 1969, dunia horologi dikejutkan dengan munculnya untuk pertama kali secara komersial sebuah jam dengan movement Quartz yang dikeluarkan oleh SEIKO. Tahun itulah dimulainya sebuah revolusi baru dalam dunia horologi, yaitu era jam quartz, dimana akhirnya banyak membuat produsen jam mekanik Swiss menjadi kelabakan dan banuak yag akhirnya menutup usahanya. Kemunculan Astron sangat mengagetkan karena saat itu produsen jam Swiss masih berkutat dengan desain dan uji coba untuk generasi baru movement ini. SEIKO tidak hanya berdiam begitu saja tapi terus melakukan inovasi pada movement quartz mereka hingga beberapa jenis movement quartz mereka digolongkan sebagai high-end Quartz (HEQ). Movement HEQ ini diapliasikan pada tipe Grand Quartz, King Quartz dan bebrapa tipe premium Seiko. Tetap saja movement canggih ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat terutama diluar Asia.

3. SEIKO Diver merupakan salah satu jam yang populer di kalangan penyelam profesional (water resist > 200m) di dunia, selain tentunya Rolex Submariner dan Sea-dweller. Jam-jam diver profesional Seiko tidak menggunakan helium escape seperti yang bisa dilihat pada merek Rolex, Omega dll. Desain casing Seiko yang tangguh telah mampu menahan movement dari kerusakan akibat tekanan dalam air > 300m. SEIKO Diver seperti Tuna, Sumo, Samurai, Monster dll menjadi langganan para professional diver di seluruh dunia. Seri vintage dari Seiko diver seperti 6309, 6306, 6217, 6105 dll menjadi semakin banyak dicari untuk dikoleksi karena diyakini nilainya akan semakin tinggi dimasa mendatang. Hal yang menarik dari seri vintage ini adalah banyaknya prajurit AS yang mengenakan jam diver jenis ini (terutama 6309 dan 6105) saat ekspansi ke Asia pada akhir 60-an sampai awal 70-an. Hal ini disebabkan karena konstruksi Seiko diver vintage yang tangguh, mesinnya bandel dan penampang dial yang besar sehingga memudahkan bagi mereka untuk mengetahui waktu. Hal ini sangat bertolak belakang dengan jam resmi bagi prajurit sekutu yang hanya berdiameter 34mm dan menggunakan movement yang biasa saja.

4. Salah satu jenis Seiko vintage yang banyak dikoleksi adalh seri sport automatic chronograph, baik dari seri 6139, 6138 ataupun 7016/7. Movement yang digunakan pada jam-jam tersebut menggunakan automatic chronograph pertama yang menggunakan "vertical clutch" atau "coloumn wheel". Penggunaan coloumn wheel dalam chronograph sebelumnya sudah digunakan oleh Lemania, Venus dll namun untuk aplikasi pada movement automatic chronograph pertama kali digunakan oleh seiko pada akhir tahun 60-an untuk seri 6139. Penggunaan cloumn wheel di klaim sebagai salah satu konstruksi chronograph yang lebih stabil, tangguh dan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan konstruksi "train wheel" yang banyak dipakai pada tahun-tahun tersebut. Dan memang akhirnya penggunaan coloumn wheel mechanism pada movement automatic chronograph menjadi trend baru di masa selanjutnya. Ketangguhan konstruksi coloumn wheel chronograph ini ternyata menarik minat Tag Heuer yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan basis movement cal.1887nya dengan mengambil movement Seiko ini. opularitas Seiko sebagai pencetus penggunaan coloumn wheel pada movement automatic chronograph seolah tenggelam karena pada saat itu muncul juga automatic chronograph movement yang sangat hebat yaitu El Primero. Movement ini adalah auomatic chronograph satu-satunya dan pertama kalinya di dunia yang memiliki high beat 36,000 bph.

5. Salah satu pencapaian terbaik SEIKO diluncurkan beberapa tahun lalu dengan mulai diproduksi secara komersial mekanisme SPRING DRIVE. mekanisme baru ini merupakan jawaban seiko atas masalah yang sering terjadi pada mekansime jam mekanikal yaitu akurasi dan kestabilan terhadap pengaruh gravitasi bumi. Pada mekanisme umum jam mekanik, jalannya jarum jam, menit dan setik sangat bergantung pada "balance wheel" yang ternyata rentan terhadap unsur graviasi (rentan disini tidak ekstrem tapi tetap berpengaruh). Salah satu jalan keluar yang dilakukan oleh para produsen jam di Swiss adalah dengan mengeluarkan ourbillon, sebuah temuan lama abad 19 yang saat ini kembali menjadi trend untuk jam-jam high-end. Fungsi utama ourbillon adalah untuk mengurangi efek dari gravitasi bumi. Teknologi SPRING DRIVE memiliki "tri-synchro regulator' yang mampu menjaga pergerakan balance wheel lebih konsisten dan stabil dibandingkan dengan tourbillon. SPRING DRIVE membuat jalannya jarum detik menjadi sangat halus dan konsisten tanpa ada jeda barang sepersekian detik pun. ergerakan jarum yang sangat halus ini mereka sebuat sebagai 'glide motion' dan bunyinya sangat senyap, sesuai dengan kampanye yang menyertai mekanisme ini yaitu THE QUITE REVOLUTION!

6.Jam-jam Swiss pada era sebelum tahun 70-an masih memerlukan memutar crown untuk memindahkan calendar. Mekanisme ini tentu saja mengganggu jalannya penunjuk waktu karena perpindahan calendar memerlukan pergerakan jarum jam. Pada era yang sama, SEIKO telah mengeluarkan sebuah mekanisme 'quick set date' melalui 'lever setting stem', dimana perindahan calendar bisa dilakukan secara terpisah tanpa mempengaruhi pergerakan jarum. SEIKO juga melakukan variasi sistem quick set date ini dengan membuat mekanisme 'date pusher' yang lebih praktis dan cepat. Mekanisme ini bisa dijumpai pada seri bellmatic 4006 dan chronograph 6139. Ternyata mekanisme ini kemudian menjadi trend baru bagi produsen jam di dunia.

Tulisan ini sama sekali bukan hendak memuja-muji SEIKO (karena saya suka merek ini), atau merendahkan merek lain. Saya hanya ingin meihat SEIKO dari sisi yang lain yaitu dari sisi pencapaian yang telah mereka tunjukkan dan kemudian menjadi trend dalam dunia horologi. Tentu saja Seiko tidak bisa (atau malah seharusnya bisa untuk beberapa kategori) dengan misalnya Rolex atau Omega. Karena seringkali brand image sebuah jam bukan tergantung pada inovasi dan teknologi yang mereka miliki tapi pada positioing dan kampanye yang dijalankan. Kalau bicara mengenai inovasi, SEIKO telah banyak menelurkan banyak hal baru dalam dunia ini. Tapi value-nya di market secara umum ternyata masih di bawah Rolex, walaupun banyak juga Seiko yang harganya lebih mahal dari Rolex.

SEIKO adalah jam sehari-hari yang dikenal tangguh. Apalagi kalau kita bicara untk seri yang premium, SEIKO tidak hanya tangguh tapi juga memiliki detil estetika yang tinggi, fungsional dan indah dilihat. Karena itu tidak heran bisa tipe-tipe high-end banyak yang hanya dijual di domestik Jepang saja dan tidak dijual secara luas. Hal ini untuk menjaga eksklusifitas jam tersebut. Suatu kali saya ajak seorang rekan ke sebuah show room Seiko di sebuah mall. Saya ajak dia ke bagian dalam show room untuk memperlihatkan koleksi GRAND SEIKO mereka. Saya minta ditunjukkan sebuah GS GMT dengan menggunakan croco strap. Sederhana namun cantik. Ketika petugas menyebutkan angka Rp.53 juta untuk jam tersebut, teman saya hanya melongo karena ternyata harga GS GM tersebut bisa lebih mahal dari Rolex GMT Master II kristal yang dia pakai saat itu! dan komentarnya sudah saya duga..."SEIKO kok bisa mahal sih?.."

3 comments:

Unknown said...

hmm..selalu..
selalu postingan yg menarik..
good job pak..

meskipun sy juga termasuk penyuka seiko, saya tetap berpendapat bahwa spesialisasi pasar sangat berpengaruh terhadap 'brand image'. satu hal yg sayangnya tidak dilakukan oleh seiko.

sehingga yg terjadi,atasan saya yg pengguna seiko 5,jantungan mendadak melihat ada koleganya yg juga pake seiko,tp dengan harga ratusan kali lipat..toh pikirnya hurufnya sama saja : S E I K O..
:)

bravo seiko..
nuhun pak Arif..

Anonymous said...

Thanks infonya...

denni malik said...

6.Jam-jam Swiss pada era sebelum tahun 70-an masih memerlukan memutar crown untuk memindahkan calendar. Mekanisme ini tentu saja mengganggu jalannya penunjuk waktu karena perpindahan calendar memerlukan pergerakan jarum jam.

Tissot lama saya pr 526 gl perubahan tanggal dan hari nya tidak pas tengah malam tapi pelan2 sejak jam 10 malam,
saya sempat meragukan keaslian jam swiss saya ini..? apakah memang tissot thn 70an begitu mas..?

hatur thank u
dari new commer..