Wednesday, March 9, 2011

Revolusi Movement QUARTZ

Pada akhir tahun 60-an, dunia horologi dihebohkan dengan munculnya teknologi baru yang merubah tatanan industri horologi secara drastis dan bersifat global. Saat itu terjadi ketika Seiko untuk pertama kalinya memperkenalkan sebuah jam yang handal, akurat, movement yang sederhana dan murah, yaitu Seiko ASTRON yang menggunakan movement quartz. Dampaknya sungguh luar biasa, banyak produsen jam kecil yang akhirnya menutup usahanya karena tidak sanggup bersaing dengan jam-jam bertenaga baterai ini. Salah satu hal yang sedikit mengganjal bagi jam bertenaga baterai ini adalah perlunya secara rutin mengganti baterai untuk memberi 'nyawa' pada jam. Dan kenyataan inilah yang membuat para produsen jam besar berpikir keras untuk bisa mengurangi 'kekurangan' dari jam quartz ini. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alternatif tenaga lain selain dari baterai itu sendiri. Posting kali ini akan menceritakan revolusi yang terjadi pada dunia horologi terkait dengan perkembangan movement quartz.

SOLAR POWER

Salah satu hal yang paling awal terpikir sebagai alternatif sumber tenaga bagi sebuah jam quartz adalah tenaga sinar matahari (Solar Power). Prinsip kerjanya adalah dengan menyerap dan menyimpan sinar matahari melalui solar cell yang terletak di dial dan merubahnya menjadi tenaga gerak untuk movement jam. Tenaga yang dihasilkan disimpan dalam 'storage cell' yang tidak perlu diganti. Adalah CITIZEN yang pertama kali mengaplikasikan ide ini dalam sebuah produk jam bernama: CRYSTRON. Jam pertama di dunia yang menggunakan solar cell ini dikenalkan kepada publik untuk pertama kali pada tahun 1976, hanya beberapa tahun setelah revolusi quartz dimulai di Jepang. Kendala terbesar dari desain Crystron ini adalah adanya panel surya yang mendominasi hampir keseluruhan bidang dial. Dan ini ternyata tidak disukai oleh konsume karena seolah pada dial terdapat 'pintu' aluminium yang tidak memiliki estetika desain yang baik.


ECO-DRIVE TECHNOLOGY

Jawaban terhadap keinginan konsumen yang menginginkan sebuah jam bertenaga cahaya yang baik secara estetika baru terjawab setelah 20 tahun kemudian. Pada tahun 1999, CITIZEN melakukan perbaikan yang besar terhadap desain jam solar cell mereka dengan mengeluarkan teknologi baru bernama ECO-DRIVE. Teknologi ini tidak hanya mengandalkan tenaga sinar matahari saja namun juga segala sinar artifisial lainnya, seperti lampu. Karena itu Citizen menyebutnya 'Light powered' watches. Teknologi ini membawa keuntungan besar bagi Citizen. Awalnya, pendapatan dari penjualan Eco-Drive di USA tahun 1999 hanya 15% dari total penjualan, dan 10 tahun kemudian porsinya menjadi 90%. Peningkatan yang sangat signifikan ini dinikmati Citizen karena marketing yang agresif dan beberapa penyempurnaan dari teknlogi ini. Semakin lama proses penyimpanan energi semakin efisien dan hanya membutuhkan sedikit cahaya ntuk bisa menggerakkan jam. Bila tenaga yang tersimpan bisa semakin banyak, maka semakin banyak pula fungsi yan bisa ditambahkan pada jam tersebut. Fungsi-fungsi seperti chronograph, perpetual calendar, minute repeater dll merupakan fungsi-fungsi baru yang ditambahkan pada sebuah jam dengan teknologi eco-drive ini.


KINETIC MOVEMENT

Movement KINETIK adalah sebuah jawaban dari tantangan untuk menciptakan sebuah jam tanpa baterai yang tipe nya menyerupai sebuah jam quartz. Teknologi ini diciptakan oleh engineer SEIKO pada pertengahan tahun 1990-an. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: tenaga untuk menggerakkan jam didapat dari pergerakan tangan si pemakai jam. Hasil dari gerakan tangan pemakai menggerakkan rotor yang berfungsi 'membuat' tenaga gerak yang diterjemahkan/dirubah oleh sebuah 'pinion' menjadi tenaga elektrik yang disimpan dalam sebuah kapasitor atau baterai yang bisa di re-charge. Teknologi yang sama juga dibuat oleh produsen movement dari Swiss yaitu ETA. Mereka memproduksi jenis movement yang sama dan diberi nama AUTO-QUARTZ. Movement dari ETA ini banyak dipakai oleh produsen besar baik dari SWATCH Group atau diluar group itu.

Jam kinetik pertama kali diproduksi masal pada tahun 1995 dan perkembangan teknologi ini diikuti dengan penambahan beberapa fungsi pada jam seperti fungsi chronograph yang diperkenalkan pada tahun 1999 dan 2003, serta fungsi perpetual calendar yang ditambahkan pada tahun 2005. Seiko masih memproduksi jam-jam dengan tenaga kinetik sampai sekarang, namun tidak demikian dengan produsen jam Swiss.


KINETIC DIRECT DRIVE Technology

Pada tahun 2007, SEIKO meluncurkan sebuah teknologi baru yaitu KINETIC DIRECT DRIVE. Teknologi ini menjawab permasalahan yang terjadi pada teknologi kinetik biasa yaitu, apabila jam kinetik beberapa hari tidak digunakan maka tenaganya akan berkurang dan habis, untuk 'memulihkannya' kita perlu menggoyang-goyang jam itu beberapa kali agar tenaga terisi kembali untuk bisa membuat jarum bergerak. KINETIC DIRECT DRIVE memiliki mekanisme lain untuk mengisi tenaga yaitu dengan memutar secara manual kenop jam, selain tenaga yang dihasilkan dari putaran rotor. Jadi pemakai jam ini tidak perlu khawatir jamnya akan mati karena bisa dibantu dengan mengisi tenaga secara manual.


SPRING DRIVE

SEIKO kembali melakukan terobosan besar dalam teknologi movement dengan meluncurkan SPRING DRIVE pada tahun 2002. Ini adalah salah satu contoh movement HYBRID yang memiliki mainspring, yang diputar melalui kenop utama seperti halnya jam mekanik umumnya. SPRING DRIVE merupakan tonggak penting bagi SEIKO selama lebih kurang 30 tahun dalam usaha untuk mendapatkan movement yang ideal sekaligus akurat. Seiko menyebutkan bahwa "SPRING DRIVE adalah movement baru yang paling penting bagi SEIKO sejak diproduksinya SEIKO ASTRON pada tahun 1969". SPRING DRIVE merupakan penggabungan dari 2 teknologi: quartz dan mekanikal, yang memiliki akurasi seperti halnya movement quartz dan nilai estetika yang tingi seperti halnya jam mekanik, dan tentu saja tanpa perlu mengganti baterai.

Gambar di bawah merupakan salah satu contoh produk SEIKO yang menggunakan movement SPRING DRIVE. Desain jam terlihat sangat klasik seperti halnya jam-jam mekanik yang mengedepankan aspek-aspek estetika dalam desain. Untuk teknologi SPRING DRIVE akan ditulis dalam posting yang berbeda di blog ini.


RADIO-CONTROLLED/ ATOMIC Clock Movement

Akurasi ternyata bukan hanya masalah bagi jam dengan movement mekanik, namun juga-percaya atau tidak- terjadi pada jam-jam dengan movement quartz. Rata-rata deviasi sebuah movement quartz adalah plus minus 10 detik per bulan. Bagi konsumen umum saya yakin hal ini bukanlah masalah, tapi bagi seseorang atau perusahaan yang mengutamakan akurasi, tentu hal ini mengganggu. Mereka menginginkan jam nya kalau bisa sangat akurat, se-akurat atomic clock.

Untuk menjawab tantangan itu, kini sudah banyak diproduksi jam yang secara otomatis akan men-sinkron-kan dirinya dengan atomic clock yang berada di dekatnya/ zonanya. Teknologi ini pertama kali digunakan oleh produsen jam dari Jerman yaitu Junghans pada tahun 1990, namun teknologi ini dipopulerkan oleh CITIZEN. Permintaan akan jam Radio controlled/atomic clocks ini meningkat drastis setelah CITIZEN pada tahun 2003 mengeluarkan seri Promaster Pilot untuk pasar Jepang. Ini adalah jam Radio controlled pertama di dunia yang menggunakan material metal. Tahun-tahun sebelumnya sebuah jam radio-controlled tidak menggunakan bahan metal karena diketahui dapat mengurangi sinyal penerimaan pada jam tersebut. CITIZEN mendesain sebuah antena yang super sensitif untuk dapat menangkap sinyal sekecil apapun dan antena ini ditanam di casing metal.

Saat ini, JUNGHANS, CITIZEN dan CASIO merupakan produsen utama untuk jam-jam dengan teknlogi canggih ini. CITIZEN bahkan memadukan beberapa teknologi sekaligus seperti eco-drive yang menggunakan minimum cahaya untuk bisa menggerakkan semua fungsi pada jam. Jam dengan teknologi radio-controlled ini tidak saja sangat akurat tapi dapat juga secara otomatis mengatur dirinya dengan atomic clock terdekat, jadi si pemakai tidak perlu repot-repot mengatur waktu dan akurasi jamnya. Akhirnya, teknologi movement quartz menjadi sempurna!..


1 comment:

Anonymous said...

wah salut informasinya mas Arif....terus menulis.....

Ben